Siang ini sesuai janji kami pada Penyuluh Pertanian Lapangan Kecamatan Sukolilo yaitu Mas Andri, untuk datang ke Dinas Pertanian Kota Surabaya dan akan diajak ketempat pembudidaya lele sangkuriang yang sudah mumpuni di bidang pembenihan lele dengan kualitas super dan unggul yang berada di daerah Wonoayu, Sidoarjo. Kami memang akan belajar berbudidaya lele yang benar mulai dari nol lagi mengingat hasil budidaya lele kami yang sebelumnya kurang memuaskan karena kami kurang disiplin melaksanakan petunjuk PPL kami terdahulu, rasa ingin coba - cobanya lebih besar juga pakai ilmu kira - kira dalam berbudidaya, tapi berhubung sekarang ada pakarnya budidaya lele yaitu PPL kami maka kami bertekad mulai belajar lagi. Kami berangkat berlima yaitu saya, Bu Koko, Bu Eddy, Bu Eko dan Bu Doni, ketika sampai di Dinas Pertanian Kota Surabaya, Mas Andri sudah menunggu agak lama kedatangan kami karena sebelum berangkat ibu - ibu masih disibukkan tugasnya di rumah masing - masing sehingga jadwal berangkatnya jadi molor. Setelah kami singgah dan berkenalan dengan pegawai di Dinas Pertanian Kota Surabaya Bidang Perikanan serta sempat bertemu dengan Bu Nani Sri Hestuti, A. Pi yang dulu Penyuluh Pertanian Lapangan Kecamatan Sukolilo dan beliau adalah orang yang selalu kami sayangi dan cintai, beliau terlihat sudah tampak sehat dan bugar mengingat beliau baru saja sembuh dari sakit, akhirnya kamipun berpamitan dan segera berangkat ke Wonoayu, Sidoarjo bersama Mas Andri dan Bapak Agus.
Tiba disana kami langsung disergap udara panas yang menyengat yang tak dibarengi adanya hembusan angin sehingga badan rasanya lengket semua oleh keringat, istilah jawanya " ongkep ", tapi tak sedikitpun mengurangi semangat kami untuk melihat budidaya lele sangkuriang yang bagus dan berhasil. Pandangan saya langsung menyapu seluruh halaman yang dipakai budidaya, sangat luas dan banyak kolam - kolam yang berjajar rapi juga ada pakan lele yang dijemur, saya berpikir ini memang budidaya lele yang lengkap karena punya indukan lele dan bisa mengawinkan sampai menghasilkan bibit unggul juga bisa membuat pakan lele sendiri serta punya produk probiotik sendiri. Pemilik usaha ini adalah Mas Yuedy Prasastyo, yang sudah 8 tahun berbudidaya lele, beliau dari awal menjelaskan bahwa usaha lele banyak berhasilnya dari pada ruginya mengingat permintaan pasar sangat banyak dan terus meningkat. Kami diajak Mas Yuedy berkeliling dari kolam yang satu ke kolam yang lain, sambil tak henti - henti menjelaskan cara merawat lele dari bibit sampai siap panen. Ketika didepan kolam lele yang sudah dibangun permanen dan kokoh yang berisi indukan yang siap dikawinkan maka kamipun banyak menanyakan berbagai cara budidaya lele yang belum kami ketahui, bahkan ada pertanyaan saya yang menurut mereka terlalu jauh sebagai pemula yaitu ketika ada ikan yang sakit atau terluka disarankan memberi obat supertetra yang dihaluskan dan dimasukkan ke dalam kolam padahal obat mengandung zat kimia sedangkan air kolam sudah diberi probiotik, apa tidak ada pengaruhnya terhadap perkembangan ikan lele tersebut mengingat airnya sudah bercampur tapi pertanyaan dari saya langsung dipotong oleh Mas Andri dan beliau mengingatkan bahwa tugas saya sekarang yang penting bagaimana bibit lele yang baru kami tebar nanti bisa sehat dan gemuk sampai panen.
Setelah puas melihat kolam pembenihan dan semua pertanyaan serta keingintahuan kami sudah terjawab maka kami pamit pulang tapi sebelumnya kami membeli 1000 ekor bibit lele sangkuriang ukuran 5 - 7 cm dan pakan 1 kilogram ( kebetulan persediaan habis ) serta diberi gratis probiotik buatan Mas Yuedy sendiri. Kamipun meninggalkan tempat tersebut dengan perasaan senang dan puas karena kami bisa langsung melihat dan belajar gratis di tempat usaha pembenihan lele sangkuriang milik Mas Yuedy yang jelas lebih terjamin kualitas benihnya dibanding kalau kita beli disembarang tempat karena tidak tahu asal usul benih lele tersebut.
Persiapan Pakan Lele
Mas Andri, PPL Kelompok Tani Elok Mekar Sari sedang Serius Mengetest Kualitas Air Kolam Kami
Tiba disana kami langsung disergap udara panas yang menyengat yang tak dibarengi adanya hembusan angin sehingga badan rasanya lengket semua oleh keringat, istilah jawanya " ongkep ", tapi tak sedikitpun mengurangi semangat kami untuk melihat budidaya lele sangkuriang yang bagus dan berhasil. Pandangan saya langsung menyapu seluruh halaman yang dipakai budidaya, sangat luas dan banyak kolam - kolam yang berjajar rapi juga ada pakan lele yang dijemur, saya berpikir ini memang budidaya lele yang lengkap karena punya indukan lele dan bisa mengawinkan sampai menghasilkan bibit unggul juga bisa membuat pakan lele sendiri serta punya produk probiotik sendiri. Pemilik usaha ini adalah Mas Yuedy Prasastyo, yang sudah 8 tahun berbudidaya lele, beliau dari awal menjelaskan bahwa usaha lele banyak berhasilnya dari pada ruginya mengingat permintaan pasar sangat banyak dan terus meningkat. Kami diajak Mas Yuedy berkeliling dari kolam yang satu ke kolam yang lain, sambil tak henti - henti menjelaskan cara merawat lele dari bibit sampai siap panen. Ketika didepan kolam lele yang sudah dibangun permanen dan kokoh yang berisi indukan yang siap dikawinkan maka kamipun banyak menanyakan berbagai cara budidaya lele yang belum kami ketahui, bahkan ada pertanyaan saya yang menurut mereka terlalu jauh sebagai pemula yaitu ketika ada ikan yang sakit atau terluka disarankan memberi obat supertetra yang dihaluskan dan dimasukkan ke dalam kolam padahal obat mengandung zat kimia sedangkan air kolam sudah diberi probiotik, apa tidak ada pengaruhnya terhadap perkembangan ikan lele tersebut mengingat airnya sudah bercampur tapi pertanyaan dari saya langsung dipotong oleh Mas Andri dan beliau mengingatkan bahwa tugas saya sekarang yang penting bagaimana bibit lele yang baru kami tebar nanti bisa sehat dan gemuk sampai panen.
Setelah puas melihat kolam pembenihan dan semua pertanyaan serta keingintahuan kami sudah terjawab maka kami pamit pulang tapi sebelumnya kami membeli 1000 ekor bibit lele sangkuriang ukuran 5 - 7 cm dan pakan 1 kilogram ( kebetulan persediaan habis ) serta diberi gratis probiotik buatan Mas Yuedy sendiri. Kamipun meninggalkan tempat tersebut dengan perasaan senang dan puas karena kami bisa langsung melihat dan belajar gratis di tempat usaha pembenihan lele sangkuriang milik Mas Yuedy yang jelas lebih terjamin kualitas benihnya dibanding kalau kita beli disembarang tempat karena tidak tahu asal usul benih lele tersebut.
Pakan Lele Produk Mas Yuedy Prasastyo
Proses Aklimatisasi ( Adaptasi ) di Kolam Kelompok Tani Elok Mekar Sari, caranya memasukkan air kolam sedikit
demi sedikit ke dalam wadah pengangkut benih dan benihnya dengan
sendirinya keluar menuju kolam.Persiapan Pakan Lele
Mas Andri, PPL Kelompok Tani Elok Mekar Sari sedang Serius Mengetest Kualitas Air Kolam Kami
Mohon informasi no hp dan alamat lengkap Mas Yuedy Prasastyo, trimakasih.
BalasHapusminta no hp nya mas yuedy prasastyo...
BalasHapusMinta no hp nya, mas yuedy.....
BalasHapus