laman

Jumat, 29 April 2016

Nota Kesepahaman dengan PT. Telkom Indonesia

         Siang ini, kami harus menghadiri undangan dari PT Telkom Indonesia Witel Surabaya Madura untuk penandatanganan nota kesepahaman antara 6 UKM yang salah satunya adalah UKM Elok Mekar Sari dengan PT Telkom yang bertempat di Kantor Pusat Divisi Regional V Ketintang Surabaya dan UKM yang akan menandatangani nota kesepahaman adalah pilihan dari PT Telkom juga atas rekomendasi dari Badan Koordinasi Pelayanan dan Penanaman Modal ( BKPPM ) Kota Surabaya. Kriteria yang harus dipenuhi untuk dijadikan Kampung UKM Digital oleh PT Telkom adalah UKM tersebut sudah maju dan mandiri serta minimal beranggotakan 15 orang dan mempunyai usaha yang produktif. Harapan PT Telkom setelah penandatangan nota kesepahaman ini, UKM tersebut akan menjadi maju, mandiri dan modern yaitu dalam menjalankan usahanya sudah menggunakan teknologi informasi yang akan mempermudah dalam urusan komunikasi, pemasaran dan lain - lain.
         Acara diawali dengan sambutan dari Bapak Lilik Karsito dari PT Telkom yang menjelaskan bahwa adanya penandatanganan nota kesepahaman antara UKM dengan PT Telkom sebagai bukti Telkom melakukan pendampingan 6 Kampung UKM berdasarkan nominasi dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Dinas Koperasi, Dinas Pertanian dan Badan Koordinasi Pelayanan dan Penanaman Modal Kota Surabaya. Kemudian beliau memberikan petunjuk teknis tentang Kampung UKM Digital yang nantinya ada pelatihan dan minimal diikuti 8 orang lokasinya di Plasa Telkom Margoyoso dekat Tunjungan Plaza, diberi sarana pasang wifi gratis, komputer lengkap 2 unit dengan fasilitas kamera dan TV kabel, disiapkan branding dan spanduk, meja beserta kursinya juga ada tim yang akan memberikan pelajaran internet marketing yang semuanya dibiayai Telkom. Wow !
         Sambutan yang kedua dari General Manager PT Telkom Witel Suramadu yaitu Bapak M. Nasrun Ihsan, beliau menegaskan bahwa penandatanganan nota kesepahaman tersebut merupakan bukti komitmen Telkom untuk Indonesia, diantaranya membantu UKM Indonesia dengan harapan UKM bisa menjadi pilar kehidupan bangsa. Dengan adanya Kampung UKM Digital keberadaan UKM semakin maju, mandiri dan modern. Kemudian dilanjutkan acara penandatanganan nota kesepahaman antara 5 UKM dengan PT Telkom Indonesia Witel Surabaya Madura yang diwakili Bapak M. Nasrun Ihsan ( General Manager PT Telkom Witel Suramadu ). 
         Dan yang terakhir, sambutan Bapak Puji Harsono dari Community Development Center ( CDC ) yang menjelaskan tentang adanya pinjaman dana bergulir yang merupakan bagian dari program CDC bidang kemitraan yang diprioritaskan kepada calon mitra binaan dalam komunitas, seperti mitra binaan di lokasi Kampung UKM Digital, sedangkan pengajuannya secara online melalui smartbisnis.co.id. Tujuan penggelontoran dana bagi pelaku UKM binaan Telkom adalah untuk meningkatkan dan mengembangkan usahanya sehingga ikut mendorong roda perekonomian negara. Syarat pengajuannya adalah calon peminjam harus mempunyai usaha yang sudah berjalan setahun dan tidak ada pinjaman di tempat lain.

              Acara di Kantor PT Telkom Indonesia Divisi Regional V Ketintang Surabaya
                                                  Sambutan dari Bapak Lilik Karsito
Penandatanganan Nota Kesepahaman UKM Elok Mekar Sari dengan PT Telkom Indonesia Witel Suramadu ( Bapak M. Nasrun Ihsan, General Manager PT Telkom Indonesia Witel Suramadu ) 
5 UKM Usai Menandatangani Nota Kesepahaman dengan PT Telkom Indonesia Witel Suramadu 
Sambutan Bapak Puji Harsono dari Community Development Center ( CDC ) PT Telkom
Usai Acara...

Rabu, 27 April 2016

Focus Group Discussion di Hotel Singgasana

        Focus Group Discussion ( FGD ) yang digelar hari ini di Ruang Amarta Lt. 2 Hotel Singgasana mengangkat tema Surabaya Tujuan Emas Berinvestasi : Penguatan Daya Saing UMKM Produk Industri Kreatif. Peserta FGD terdiri dari UKM rating teratas berdasarkan hasil survey dari tim Universitas Airlangga Surabaya yang didampingi staf kecamatannya masing - masing dan SKPD Kota Surabaya. Sebagai narasumber dari BKPPM Kota Surabaya, Universitas Airlangga Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dan PT Telkom Indonesia Witel Surabaya Madura.  Acara FGD dibuka oleh Kepala BKPPM Kota Surabaya yaitu Bapak Drs. Eko Agus Supiadi Sapoetro, MM, beliau kembali menegaskan bahwa adanya MEA bisa meningkatkan daya saing bagi UKM. Dilanjutkan paparan Hasil Survey UMKM Produk Industri Kreatif dari Bu Shochrul Rohmatul Ajija, SE dari Universitas Airlangga Surabaya, beliau menunjukkan hasil riil survey yang telah dilakukan terhadap UKM Kota Surabaya beserta perankingannya. Kemudian narasumber dari ITS Surabaya yaitu, Bu Ir. Purwanita Setijani, Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan sekaligus sebagai dosen Desain Produk ITS, beliau menawarkan bagi UKM yang ingin mengembangkan desain kemasan atau membuat video profile bisa konsultasi dan akan dibantu membuat desainnya. Acara ini dipandu oleh moderator Dr. Wisnu Wibowo, SE., M.Si yang mengingatkan kembali pada pelaku usaha bahwa kecintaan konsumen pada suatu produk bisa berubah untuk itulah pengusaha dituntut harus kreatif.
       Bapak Lilik Karsito sebagai perwakilan PT Telkom Indonesia Witel Surabaya Madura berharap UKM se Surabaya sudah memanfaatkan sosial media karena akan meningkatkan pendapatan ( income ). Kampung UKM Digital merupakan program PT Telkom yang ingin mendigitalkan bisnis UKM disertai pendampingan bisnis dan konsultasi bagi UKM melalui Sobat UKM juga pelatihan serta pembelajaran menggunakan Teknologi Informasi untuk UKM. PT Telkom juga menawarkan adanya pendanaan bergulir untuk membantu permodalan bagi UKM. Semuanya bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat mikro menengah menjadi maju mandiri dan modern jadi bukan hanya jago kandang saja. Rencananya ada 6 UKM di Surabaya yang akan dijadikan PT Telkom Indonesia Witel Surabaya Madura menjadi Kampung UKM Digital dan salah satunya adalah UKM Elok Mekar Sari.

                                             Acara FGD di Hotel Singgasana Surabaya

Kamis, 21 April 2016

Dari Hotel Novotel Surabaya ke Pertemuan Kelompok

        Pagi ini, saya hadir di acara Temu Usaha / Matchmaking Dalam Negeri Provinsi Jawa Timur di Hotel Novotel Surabaya yang mempertemukan antara pelaku usaha mikro dan kecil dengan usaha besar. Tema yang diambil adalah Penyelenggaraan Kegiatan Kemitraan Dalam Negeri, Pengembangan Potensi dan Daya Saing UKM melalui Kemitraan Usaha dengan PMA / PMDN dalam rangka menembus pasar MEA. Sedangkan maksud dan tujuan diadakan acara ini adalah dalam rangka upaya pemerintah memfasilitasi pengembangan kemitraan usaha antara UKM dengan usaha besar serta memperkuat jaringan bisnis UKM melalui pengembangan kerjasama kemitraan dengan usaha besar. Pesertanya merupakan perwakilan pelaku usaha bersama dinas terkait dari 10 provinsi, diantaranya Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, NTB, Jatim, Kalimantan Selatan dan Banten juga PMA / PMDN, BKPM RI, BPM Provinsi Jawa Timur, Bank UMKM Jawa Timur, Pengusaha berskala lokal / nasional. Acara dibuka oleh Kasubdit Pemetaan Direktorat Pengembangan Potensi Daerah BKPM RI, Bapak Wahyu Sigit Purnomo yang dalam sambutannya beliau menjelaskan tentang kebijakan pemerintah yang pro UKM maka bagi pelaku usaha kecil dan menengah harus terus menerus mengembangkan ide - ide baru juga keberanian untuk berinovasi. Setelah acara ini diharapkan adanya kegiatan penjodohan ( matchmaking ) yang menghasilkan kepeminatan kerjasama yang akhirnya dapat terealisasi dalam bentuk perjanjian kerjasama ( MoU ) antara UKM dengan pelaku usaha besar yang telah hadir disini, misalnya PT Trans Retail Indonesia ( Carrefour ) dan yang lainnya.
        Materi pertama disampaikan oleh Kepala Sub Direktorat Pelayanan Usaha, Direktorat Pemberdayaan Usaha, Kedeputian Pengembangan Iklim Penanaman Modal, BKPM RI yaitu Dra.Yanuaria Ediwati, MM, beliau menjelaskan tentang Kebijakan Badan Koordinasi Penanaman Modal ( BKPM ) dalam Mengembangkan UMKM. Salah satu program kerjanya adalah matchmaking dalam negeri yang mempunyai maksud dan tujuan menyebarluaskan peluang investasi UKM dan pengusaha PMA / PMDN baik secara langsung maupun tidak langsung melalui kemitraan, mempertemukan usaha kecil dan menengah dengan pengusaha besar dan terselenggara kegiatan matchmaking dalam negeri di 6 provinsi.
        Materi selanjutnya dari Bank UMKM Jawa Timur yang membahas Peran Perbankan Mendukung Peningkatan Investasi Melalui Kerjasama Antara Dunia Usaha ikut mendukung pertumbuhan perekonomian Jawa Timur melalui pengembangan UMKM, koperasi dan pertanian di pedesaan. Diharapkan masyarakat wirausaha produktif khususnya UMKM di Jawa Timur lebih cepat dan mudah mengakses permodalan.
        Dengan sangat menyesal saya tidak bisa mengikuti acara ini hingga berakhir karena saya harus memimpin pertemuan Kelompok Tani Elok Mekar Sari yang rutin diadakan setiap bulan di Balai RW 08 Semolowaru Elok. Di setiap pertemuan kelompok banyak sekali informasi yang harus saya sampaikan terutama mengenai kegiatan yang sudah dijalani kelompok juga kegiatan yang akan dilaksanakan serta ada tambahan materi dari Penyuluh Pertanian Kecamatan Sukolilo yaitu Bu Nani Sri Hestuti, A. Pi. Saya menyampaikan evaluasi usai acara pelatihan olahan choco bar, sate jamur, jamur krispi, nugget ayam, bakso, tahu bakso dan siomay beserta pelaksanaan bazar dengan peserta murid SMP Al Hikmah Surabaya sebanyak 317 orang mulai dari persiapan acara, pembagian kerja harus sesuai kemampuan yang dimiliki anggota, setiap anggota bertanggung jawab dengan tugasnya, pengisi produk untuk bazar harus jujur menyebut jumlah produk yang dijual serta menjunjung tinggi kerja tim yang solid dan padu. Sedangkan penyuluh pertanian kami, menambahkan apabila Kelompok Tani Elok Mekar Sari sudah dipercaya untuk memberikan pelatihan maka harus siap karena sekali ragu melangkah akan sulit mendapat kepercayaan lagi.
         
Acara di Hotel Novotel Surabaya
Suasana Hangat di Pertemuan Kelompok Tani Elok Mekar Sari, Sayang Bila Dilewatkan 
Ada yang Ulang Tahun...Happy Birthday to Mrs. Riyani
                                Saatnya Menikmati Makan Siang Nasi Tumpeng Lengkap



Rabu, 20 April 2016

Hari ini...2 Acara Terlampaui dengan Manis

        Hari ini benar - benar sangat melelahkan karena 2 undangan harus saya hadiri berurutan yaitu di Badan Koordinasi Pelayanan dan Penanaman Modal Kota Surabaya kemudian diteruskan ke Hotel Santika Premiere Surabaya untuk mengikuti Sosialisasi Monitoring Residu dengan narasumber dari Dirjen Perikanan Budidaya, Direktorat Kesehatan Ikan dan Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Tugas hari ini memang tidak ada anggota yang bersedia berangkat karena kesibukan yang tak bisa ditinggalkan, antara lain ada yang sibuk mengerjakan pesanan produknya juga ada yang sudah mewakili kelompok untuk beberapa undangan dari dinas - dinas. Di Kelompok Tani Elok Mekar Sari, bila ada undangan darimanapun datangnya, semua anggota punya kesempatan dikirim baik di kantor kedinasan bahkan di hotel - hotel berbintang dengan tujuan semua bisa mengembangkan potensi di dirinya seluas - luasnya dan hasilnya, baik ilmu, pengalaman dan jaringan usaha akan ditularkan untuk anggota yang lain.
        Acara di BKPPM Kota Surabaya yang mengambil tema Laporan Akhir Pemetaaan dan Pemeringkatan UMKM Industri Kreatif Berbasis Produk di Kota Surabaya dibuka oleh Kepala Bidang Kerjasama dan Promosi yaitu Bapak Witarko Agung Samudra, beliau menjelaskan bahwa pertemuan hari ini sebagai persiapan untuk melaksanakan Focus Group Discussion ( FGD ) lanjutan sedangkan tujuan diadakannya pemetaan serta perankingan UKM Kota Surabaya secara obyektif oleh Tim Universitas Airlangga Surabaya adalah untuk mengetahui UKM yang sudah masuk dalam kategori mandiri dan nantinya bisa difasilitasi kemitraan oleh BKPPM Kota Surabaya dengan pengusaha berskala lokal ataupun nasional atau BUMN dan lain - lain. Harapan BKPPM Kota Surabaya yaitu setiap RW mempunyai satu UKM yang mandiri, artinya bisa menghidupi dirinya juga lingkungannya.
        Bu Shochrul Rohmatul Ajija, SE dari Tim Universitas Airlangga Surabaya yang telah melakukan survey ke UMKM produk industri kreatif memaparkan bahwa penilaian dilakukan dengan berbagai metode dan mencari profil UKM yang pemiliknya bankable, yaitu UKM yang sudah mengelola usahanya secara profesional sehingga UKM tersebut bisa diperhitungkan oleh lembaga keuangan untuk memperoleh akses modal. Beliau juga mengingatkan bahwa kelemahan UKM di pencatatan, kedisiplinan keuangan usaha dan produksi yang tidak menentu harus mulai dibenahi agar usahanya bisa maju.
        Bapak Lilik dari perwakilan PT Telkom Indonesia Witel Surabaya Madura menjelaskan diluncurkannya program Kampung UKM Digital yang akan diberikan pada 4 UKM yang difasilitasi BKPPM Kota Surabaya, termasuk UKM Elok Mekar Sari bertujuan agar UKM tersebut menjadi maju, mandiri dan modern. PT Telkom akan membantu fasilitas internet, komputer beserta meja dan kursinya juga pendampingan pada UKM berupa pelatihan internet juga pendanaan yang berbentuk pinjaman bergulir. Diharapkan UKM akan memanfaatkan Teknologi Informasi sebaik - baiknya dan dapat memasarkan produknya melalui internet bahkan membuka toko online hingga omzet penjualan akan naik.
        Selesai dari BKPPM Kota Surabaya langsung ke Hotel Santika Surabaya untuk mengikuti sosialisasi tentang pencemaran pada budidaya perikanan dengan materi Program Pengendalian Residu Bahan Kimia Berbahaya ( BKB ) untuk Kesejahteraan Pembudidaya dan Masyarakat dengan narasumber Bapak Dr. Reza Shah Pahlevi, Kasubdit Pengendalian Residu, Dirjen Perikanan Budidaya, Direktorat Kesehatan Ikan dan Lingkungan, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Beliau menjelaskan masih terdeteksinya kandungan residu bahan kimia berbahaya pada produk perikanan budidaya yang dapat membahayakan kesehatan konsumen. Untuk itu perlu pengendalian kandungan residu bahan kimia berbahaya pada produk perikanan budidaya. Langkah - langkah mendeteksi adanya kandungan residu bahan kimia berbahaya yaitu pengambilan sampel, laboratorium, pelatihan, investigasi. tindakan perbaikan, evaluasi,pelaporan. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala yaitu peningkatan kesadaran dan pengetahuan juga penerapan budidaya secara baik dan benar. Sedangkan dampaknya bila program tidak dijalankan adalah berkurangnya minat masyarakat untuk membeli ikan karena mereka kuatir mengkonsumsi ikan dan bila hal ini terjadi, tentu saja akan mempengaruhi kesejahteraan pembudidaya dan masyarakat.

                                                 Pertemuan di BKPPM Kota Surabaya
       Acara Sosialisasi Pengendalian Residu Bahan Kimia Berbahaya di Hotel Santika Surabaya
Narasumber Bapak Dr. Reza Shah Pahlevi

Senin, 18 April 2016

Pelatihan Budidaya Ikan dan Udang Air Payau

        Kali ini Kelompok Tani Elok Mekar Sari ikut serta dalam rombongan Kelurahan Keputih yang terdiri dari pemilik tambak ( orang yang mempunyai tambak tapi dikerjakan orang lain ), pemilik tambak sekaligus penggarap tambak ( orang yang mempunyai tambak dan dikerjakan sendiri ) dan petani tambak ( orang yang mengerjakan tambak orang lain ) untuk mengikuti Pelatihan Budidaya Udang Vannamei Intensif di Tambak Poltek Kelautan Perikanan Sidoarjo dengan naik bus Pemerintah Kota Surabaya.
        Tiba di desa Kalanganyar Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo, tepatnya di tengah area tambak dan kolam pemancingan milik Poltek Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, rombongan mulai turun dari bus dan menuju gazebo yaitu tempat untuk duduk - duduk sambil menikmati pemandangan sekeliling dan disini bisa merasakan hembusan sepoi angin tambak hingga mengundang rasa kantuk yang terus mendera. 
        Materi pertama siap diberikan oleh Bapak Mohsan Abrori, beliau menjelaskan bahwa pengelolaan tambak ada 2 macam yaitu tradisional dan intensif. Secara tradisional yaitu begitu benih ditebar, tinggal ditunggu saja sampai panen tiba. Jadi isi tambak tidak hanya udang tetapi ada ikan liar dan kepiting yang akan mengganggu budidaya udang karena udang akan dimakan habis dan hasil panen tidak seperti yang diharapkan. Sedangkan cara intensif yaitu adanya pemeliharaan tambak sebelum benih ditebar, misalnya menggunakan sistem budidaya tertutup ( closed system ) yang terlindungi dari gangguan binatang liar, kincir air, pemberian kaporit untuk netralkan tanah dan menaikkan PH, air harus tenang dan stabil dan yang ditebar hanya benih udang saja yang penebarannya dengan aklimatisasi ( proses penyesuaian ikan dengan lingkungan yang baru ), adanya manajemen pakan yang disertai monitoring pertumbuhan. Ketika waktunya panen, bisa dengan cara total yaitu langsung dipanen semua dan secara parsial atau sedikit - sedikit. Panen secara parsial banyak keuntungannya, diantaranya dapat menekan resiko kegagalan, masa budidaya udang lebih pendek hingga profit lebih tinggi dan kualitas air terjaga. Dan disini kami bisa melihat langsung panen udang vannamei oleh mahasiswa Akademi Kelautan Perikanan Sidoarjo yang langsung disortir, dipilih yang badannya keras dan langsung diambil pembelinya.
        Materi kedua dari Bapak Agus Widodo, S.Pi.,MT mengenai probiotik yaitu mikroorganisme hidup yang sengaja diberikan untuk memberikan efek menguntungkan dan manfaatnya dalam budidaya udang intensif adalah menghasilkan nutrisi yang bermanfaat dan bisa meningkatkan kekebalan pada udang serta udang tidak mudah setres. Pemberian probiotik dalam tambak udang intensif, dilakukan dengan 2 cara yaitu melalui air sebagai penyedia pakan alami, dapat mengoksidasi senyawa organik sisa pakan dan menekan bakteri merugikan sedangkan jika dicampur pakan dapat meningkatkan kekebalan udang dan membantu sistem pencernaan pada udang. Cara pemberian probiotik melalui air ataupun dicampur pakan mempunyai tujuan sama yaitu akan berpengaruh baik bagi pertumbuhan ikan. Kemudian dilanjutkan praktek pembuatan probiotik yang bahannya terdiri dari dedak, tepung ikan, tetes tebu, ragi, bakteri lactobacillus, air kelapa dan air bersih kemudian semua bahan direbus dan setelah didinginkan masukkan tong serta tutup rapat, biarkan selama 1 bulan untuk proses fermentasi.

            Persiapan Berangkat dari Kantor Kelurahan Keputih ke Kalanganyar Sidoarjo
Narasumber Bapak Mohsan Abrori
Mahasiswa Akademi Kelautan Perikanan Sidoarjo sedang Panen Udang Vannamei dan Menyortirnya
Materi Probiotik oleh Bapak Agus Widodo, S.Pi.,MT
Praktek Membuat Probiotik