laman

Jumat, 22 Januari 2016

Rapat Evaluasi Kinerja Sentra UKM MERR dan UMKM

      Pagi ini merupakan hari ketiga atau hari terakhir pelaksanaan rapat evaluasi pelayanan Sentra UKM MERR dengan peserta dari UKM di Surabaya dan acara ini baru pertama kali diadakan setelah setahun dibukanya sentra UKM MERR di Jalan Ir. Soekarno no. 11 Surabaya. Sedangkan tema yang diambil adalah Sentra UKM MERR Surabaya Menuju Era MEA 2016. Acara dibuka oleh Kepala Seksi Promosi Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Surabaya, yaitu Bu Tatik yang didampingi oleh Koordinator Sentra UKM MERR yaitu Bapak Dwi Widya. Beliau menjelaskan bahwa gedung Sentra UKM merupakan tempat yang difasilitasi negara untuk memfasilitasi produk UKM yang tujuannya bukan profit. Tentu saja produk UKM yang telah memenuhi syarat tertentu, yaitu kualitas, legalitas juga perijinan yang bisa masuk di Sentra UKM. Di Surabaya sudah ada 3 Sentra UKM, yaitu Sentra UKM MERR, Sentra UKM Tunjungan City dan Sentra UKM ITC sedangkan Sentra UKM Grand City masih dalam proses dan harapan ke depannya Sentra UKM bisa ada di mall - mall Kota Surabaya. Diberlakukannya MEA bisa disikapi sebagai peluang karena kita bisa menjual produk kita hingga ke mancanegara dengan mudah atau sebagai tantangan sebab produk - produk dari luar negeri akan masuk besar - besaran kesini namun selama pihak pemerintah dan UKM berjuang bersama - sama maka tidak perlu kuatir dengan MEA.
      Rapat evaluasi ini sekaligus sebagai ajang sharing ( berbagi ) dan tanya jawab mengenai penjualan di Sentra UKM MERR, berbagai masukkan dari UKM  dan informasi penjualan di Sentra UKM yang lain. Penjualan di Sentra UKM MERR, omzet yang didapat dalam setahun bagus ( lihat grafik ) sedangkan berbagai masukkan dari UKM diantaranya : staf Sentra UKM MERR dibekali pengetahuan yang lengkap tentang profil UKM beserta produknya agar bisa menjelaskan secara lengkap kepada pengunjung tentang keberadaan masing - masing UKM, sesekali perlu adanya promo diskon untuk menarik pembeli, membuat surat edaran langsung ke SKPD, sekolah, perguruan tinggi, biro travel, hotel dan lain - lain agar membawa tamunya mengunjungi Sentra UKM MERR. Informasi dari Sentra UKM Tunjungan City, penjualan minuman laris manis hingga sampai kehabisan dan bagi UKM yang membuat minuman, disarankan mengisi disitu dengan cara menghubungi Koordinator Sentra UKM Tunjungan City.  
      Bapak Dwi Widya sebagai Koordinator Sentra UKM MERR menegaskan bahwa kita harus siap dengan kritik karena demi kemajuan kita sendiri dan kita menjawab kritik dengan cara meningkatkan kualitas produk. UKM diharap sering menengok produk yang dititipkan di Sentra UKM MERR sehingga barang tidak sampai kosong karena tetap tersedianya barang bisa dijadikan sarana promosi dan tidak mengecewakan pembeli. Rencananya, setiap 3 bulan sekali akan diadakan rapat evaluasi pelayanan di Sentra UKM MERR dan setiap UKM harus tanda tangan diatas materai di Pakta Integritas yaitu aturan yang harus ditaati UKM, apabila dilanggar ada sangsi yang harus diterima. Jadi bila ada UKM yang selalu membuat masalah maka pihak Sentra UKM MERR bisa menolak keberadaan UKM tersebut masuk di Sentra UKM.  

Grafik Omzet Sentra UKM MERR Tahun 2015


Rabu, 20 Januari 2016

Pertemuan Poktan yang Sangat Mengenyangkan

      Ditengah guyuran hujan deras yang tidak ada berhentinya, pertemuan Kelompok Tani Elok Mekar Sari tetap dilaksanakan juga tak menyurutkan semangat dan langkah anggota untuk datang mengingat ada banyak pengumuman yang akan saya sampaikan juga dari Penyuluh Pertanian Lapangan dari Kecamatan Sukolilo, yaitu Bu Nani Sri Hestuti, A. Pi.
      Laporan pertama disampaikan oleh Bu Riyani Viyantini selaku Ketua Panitia Tour ke Blitar yang dilaksanakan tanggal 9 - 10 Januari 2016. Pelaksanaan tour ke Blitar sudah sesuai rencana awal dan semua tempat wisata yang direncanakan dikunjungi, seperti : Kampung Coklat, Pantai Tambakrejo, Candi Penataran, Makam Bung Karno, Istana Gebang dan Agrowisata Karangsari beserta Toko Oleh - Oleh Omah Jenang juga Waroeng Mak Ti dengan iwak kalinya, semuanya sudah habis didatangi. Semua biaya kendaraan dan makan ditanggung Kas Kelompok Tani Elok Mekar Sari juga ucapan terima kasih yang tulus kepada Keluarga Bapak Bambang Sugiarto atas segala bantuannya hingga membuat acara ini sukses dan sangat berkesan. Sedangkan rencana tour kelompok untuk tahun 2017 ada 2 pilihan tempat yang sangat ingin kami kunjungi yaitu kembali ke Blitar, terutama wisata goa dan pantai yang begitu menawan atau ke Nganjuk dengan Air Terjun Sedudonya yang konon bisa membuat awet muda dan kinclong atau memilih sekedar duduk - duduk sambil menikmati suasana malam di Alun - Alun Nganjuk, seperti syair lagu Alun - Alun Nganjuk nan syahdu mendayu. Ditambah kulinernya yang bikin keringat langsung gembrobyos yaitu nasi pecel bledhek dan ada nasi becek khas Nganjuk yang suegerr.
      Selanjutnya laporan dari budidaya lele yang telah panen 75 kg yang selain dijual juga diambil sebagian untuk diberikan pada orang yang sering membantu di kelompok sedangkan hasil panen lele dijual mentah juga ada yang siap digoreng lengkap dengan lalapan serta sambal. Kemudian uang hasil penjualan lele digunakan untuk biaya budidaya lagi dan sisanya masuk kas kelompok. Persiapan untuk budidaya lele yaitu mengkondisikan kolam, beli bibit lele sangkuriang ( dipilih jenis lele sangkuriang karena memiliki banyak keunggulan dibanding yang lain, diantaranya punya daya tahan tubuh tinggi hingga kematiannya hampir 0 % ) dan pembelian pakan sampai lele siap panen.
      Bu Nani Sri Hestuti, A. Pi sebagai penyuluh pertanian Kecamatan Sukolilo, mengingatkan kembali tentang adanya Lomba Urban Farming Tingkat Kota Surabaya yang akan diikuti 31 kecamatan dan diadakan pada bulan Maret nanti. Beliau juga menjelaskan bahwa program urban farming sekarang bukan hanya untuk keluarga miskin tapi bagi keluarga mampu juga harus menanam sayur mayur di halamannya walaupun lahannya sempit dan terbatas. Kecamatan Sukolilo akan diwakili oleh Kelompok Tani Elok Mekar Sari dalam lomba ini dan segala persiapan sudah mulai dilakukan, diantaranya sudah mengikuti pelatihan urban farming dari Bambusa Forest Indonesia ( Bafi ) Surabaya kemudian mencoba menanam sawi, cabe dan bunga kol sesuai yang didapat dari pelatihan tersebut di Dinas Pertanian Kota Surabaya.
      Selanjutnya perkembangan kerjasama dengan Wonokoyo Group, yaitu sudah sampai pada materi membedah resep produk frozen food yang dibuat oleh anggota Kelompok Tani Elok Mekar Sari dengan segmentasi pasar bawah, sesuai dengan tugas yang diberikan oleh PT Wonokoyo Jaya Corporindo untuk belajar membuat Analisa Usaha. Meskipun harus tertatih dan sara, akhirnya kami bisa menyelesaikan tugas tersebut dan berhasil mengirimnya lewat e-mail.

                    Pertemuan Kelompok Tani Elok Mekar Sari Berlangsung dengan Serius
                              Laporan Pertanggung Jawaban Tour ke Blitar Tahun 2016
                               Saatnya Makan yang Banyak, Biar Tambah Sehat dan Kuat
                                Tamu Mahasiswa Universitas Widya Kartika Surabaya
Bantuan dari Bambusa Forest Indonesia untuk Persiapan Lomba Urban Farming Tahun 2016

         

Sabtu, 09 Januari 2016

Indahnya Pelesir ke Kota Proklamator ( Blitar )

        Sebagai pengobat rasa penat dan capek selama setahun bekerja keras, Kelompok Tani Elok Mekar Sari memutuskan untuk berlibur di Kota Blitar yang dibiayai oleh Kas Kelompok Tani Elok Mekar Sari. Kami memilih Blitar sebagai tujuan wisata karena selain memiliki banyak tempat bersejarah juga memiliki pantai yang sangat eksotik, sudah terbayang pasir putihnya yang terhampar tampak berkilauan terkena sinar matahari juga gulungan ombak yang menderu menuju bibir pantai   tapi yang utama di kota ini ada kediaman anggota kelompok yaitu Bu Estining Silo Wardhani. Keberadaan Bu Esti membuat liburan kali ini semakin hepi karena kami bisa tinggal dirumahnya dan tentu saja ada yang memandu wisata Kota Blitar termasuk kulinernya.
        Pagi ini, kami harus bergegas ke Stasiun Gubeng Lama karena takut ketinggalan kereta api Penataran yang akan membawa kami ke Blitar, tepatnya berhenti di Stasiun Garum. Perjalanan panjang sekitar 5 jam seakan tiada terasa, suasana di kereta begitu ramai oleh suara kami yang berjumlah 16 orang saling bersahutan menyanyi lagu bebas sambil makan beragam bekal yang dibawa dari rumah. Sampai di Stasiun Garum, kami harus menunggu sebentar karena anggota kelompok yang sudah pindah di Ngadiluwih - Kediri yaitu Bu Eko Supra juga ikut acara ini, begitu Bu Eko turun dari kereta api langsung diserbu ibu - ibu bak seorang artis yang sudah lama ditunggu dan didambakan kehadirannya. Dan perjalanan penuh petualangan yang menantang segera dimulai !!!
        Obyek wisata pertama yang kami datangi adalah Kampung Coklat di Desa Plosorejo Kecamatan Kademangan yang termasuk wisata favorit di Blitar saat ini. Begitu masuk terlihat pohon coklat yang berjajar rapi dengan buahnya yang lebat dan dibawahnya dipenuhi bangku - bangku hingga suasana begitu nyaman apalagi ada alunan live music yang mengalun lembut membuat pengunjung enggan beranjak meninggalkan tempat. Banyak fasilitas yang ditawarkan didalamnya, ada wisata edukasi yaitu dokumentasi sejarah tentang awal adanya perkebunan coklat di Blitar hingga berdirinya kampung coklat, pengetahuan pembibitan coklat, mengolah coklat dari pemetikan buah, pemisahan biji coklat dari kulitnya, pengeringan biji coklat sampai pembuatan beragam produk dari coklat beserta pengemasannya sedangkan kuliner yang bisa dinikmati dengan harga sangat terjangkau yaitu minuman coklat hangat dan dingin, es krim coklat, mie coklat, pisang coklat, bermacam kue dari coklat dan permen coklat beraneka bentuk serta rupa, semuanya benar - benar kuliner yang sangat memanjakan lidah dan kantong. Bagi yang menyukai sensasi digigit ikan kecil - kecil pada kaki, bisa mencoba terapi ikan.
         Kemudian perjalanan dilanjutkan ke Pantai Tambakrejo di Blitar bagian selatan dengan menempuh jalan yang berbelok - belok dan meliuk - liuk melintasi perbukitan, cukup mendebarkan tapi terbayar oleh indahnya pemandangan sekeliling dengan dinding bukit nan menakjubkan. Apalagi setelah melihat pantainya, begitu bersih, air lautnya biru kehijauan beserta gumpalan buih putih bak salju di lautan, indahnya gulungan ombak dari kejauhan juga kerasnya hempasan ombak diatas hamparan pasir putih yang terbentang hingga membuat kami tak bisa menahan diri hingga langsung menceburkan diri ke laut. Pesona Pantai Tambakrejo yang begitu memikat, membuat kami betah berlama - lama menikmati suasana laut yang bisa membawa kami larut dalam keceriaan.
         Esok paginya, kami langsung ke Candi Penataran di Desa Penataran Kecamatan Nglegok yang merupakan Candi Hindu yaitu bangunan candi digunakan sebagai tempat upacara pemujaan agar dapat terhindar dari bahaya letusan Gunung Kelud. Di pintu masuk komplek candi Penataran ada 2 patung Dwarapala yang menjaga bangunan suci tersebut, di dinding sekeliling candi utama ada relief yang menggambarkan kehidupan sehari - hari masyarakat sekitar candi pada waktu itu, pada relief bentuk medalion ada gambar lembu dan gajah yaitu binatang yang disucikan bagi agama Hindu dan ada petirtaan yang dahulu fungsinya untuk membersihkan diri dahulu sebelum memasuki candi.
         Kemudian dilanjutkan ke Makam Bung Karno di Kelurahan Bendogerit Kecamatan Sananwetan yang dilengkapi perpustakaan terlengkap mengenai Tokoh Proklamator ini. Kami kagum dengan bangunan komplek makam yang luas dan megah juga adanya lukisan besar Bapak Soekarno dengan dada berdenyut - denyut yang sangat menyita perhatian pengunjung. Kami juga menyempatkan diri menabur bunga dan bersimpuh di makam Bung Karno untuk mendoakan beliau agar diterima di sisi Allah SWT dan diampuni segala dosanya.
          Lalu diteruskan ke Istana Gebang yang lokasinya dekat Makam Bung Karno. Istana Gebang merupakan rumah tempat tinggal orang tua Bung Karno dan Bung Karno saat kecil. Bangunan rumah tersebut masih asli dengan arsitektur kuno yang megah dan berisi perabotan jaman dahulu, dokumentasi, foto serta lukisan yang masih sangat terawat. Halaman yang luas dan lapang serta rindangnya pepohonan membuat suasana sejuk dan dingin hingga rasa kantuk pun datang menyerang.
          Jalan - jalan terakhir di Agrowisata Karangsari, yaitu kebun belimbing yang buahnya besar - besar serta berwarna kemerah - merahan dan rasanya manis menyegarkan. Setelah melihat - lihat kebun belimbing, kamipun langsung memborong buah belimbing segar untuk oleh - oleh yang tepat dibawa ke Surabaya.
          Dengan berat hati kami harus mengakhiri liburan ke Kota Blitar, banyak kenangan yang sulit terlupakan yang membuat saya selalu ingin kembali merasakan keramahan warganya, pesona pantainya nan eksotik, menikmati nasi pecel khas Blitar, warung Mak Ti yang menyediakan menu khas desa dengan lauk iwak kali dan bisa makan sepuasnya dengan harga yang sangat terjangkau juga banyaknya tempat bersejarah yang sangat terawat terutama Candi Penataran yang mengingatkan kembali akan kampus tercinta Jurusan Sejarah IKIP Surabaya.

                                  Hebohnya...Berangkat ke Blitar dengan KA Penataran
Jangan Ngambek Sayang.........
Ketika Tiba di  Stasiun Garum...Hepiii
Bu Supra, Datang dari Ngadiluwih - Kediri
 Menginap di Kediaman Bu Estining Silo Wardhani
Wisata Edukasi Kampung Coklat
Es Drop yang Mak Nyusss....Dingin - Dingin Empuk
Pesona Pantai Tambakrejo nan Memikat
Makan Sepuasnya dengan Lauk Iwak Kali di Warung Mak Ti 
Acara Tukar Kado yang Dibungkus Koran...Bikin Dag - Dig - Dug - Der !
Candi Penataran Begitu Megah dan Indah
Petirtaan di Komplek Candi Penataran
Makam Bung Karno Sang Proklamator
 Makan dan Belanja Tiada Habisnya  
Istana Gebang, Banyak Menyimpan Kenangan Tempo Doeloe
Makan Nasi Pecel khas Blitar di Komplek Istana Gebang
Mengunjungi Agrowisata Karangsari dengan Belimbing Supernya
Pulang ke Surabaya dan Kami Ingin Kembali Lagi...
Bu Supra Pulang Ke Ngadiluwih - Kediri