laman

Kamis, 17 Juli 2014

Kelompok Pengolah & Pemasar Hasil Perikanan (P2HP)

             Di Kelompok Tani Elok Mekar Sari ada sub kelompok baru yang khusus membuat olahan dari hasil perikanan. Nama kelompok ini adalah Kelompok Pengolah dan Pemasar Hasil Perikanan ( Poklahsar ) Elok Mekar Sari yang beranggotakan : Bu Sonya Meri Lilo ( Ketua ), Bu Ely Amalia ( Sekretaris ), Bu I G A Rai Rusmini ( Bendahara ), Bu Mukhtamaroh ( Anggota ), Bu Siti Tri Mulyani ( Anggota ), Bu Rini Ariyanti ( Anggota ), Bu Tatik ( Anggota ). Kelompok ini terbentuk setelah ditetapkannya kelompok kami sebagai calon penerima bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2014 dengan produk unggulan Tahu Baso Ikan buatan Bu Sonya Meri Lilo. Walaupun di kelompok kami ada beberapa macam produk olahan hasil perikanan yang diantaranya nugget lele, nugget dory, abon lele, bakso rumput laut, coklat rumput laut, minuman rumput laut dan sumpia ikan tapi yang diunggulkan adalah tahu baso ikan karena pemasarannya sudah luas bahkan sudah bermitra sehingga bisa terpilih untuk mendapatkan bantuan tersebut. Di Surabaya tahun ini yang akan mendapatkan bantuan ada 4 kelompok dan setelah menerima bantuan harus bisa mengembangkan usahanya. Bantuan tersebut akan dibelanjakan berupa alat - alat produksi untuk pembuatan Tahu Baso Ikan.
              Karena banyak hal yang harus diputuskan berdasarkan kesepakatan anggota maka beberapa kali diadakan rapat intern poklahsar, diantaranya tentang pemilihan alat - alat produksi yang akan dibeli, penempatan alat, pembayaran listriknya, cara produksinya dan pemasarannya juga yang tak kalah penting adalah menjaga kekompakan kelompok. Pendampingan seputar bantuan tersebut akan dilakukan oleh Mbak Diah sebagai PPTK Kementerian Kelautan dan Perikanan Pusat.

                                      Tahu Baso Ikan Buatan Bu Sonya Meri Lilo
Diskusi Poklahsar yang Pertama tentang Pentingnya Kekompakan Kelompok yang dipimpin oleh Bu Nani Sri Hestuti, A. Pi ( Penyuluh Pertanian Kecamatan Sukolilo ) dan Mbak Diah dari PPTK Kementerian Kelautan dan Perikanan Pusat. 
Diskusi Poklahsar yang Kedua tentang Pemilihan Alat - Alat yang Dibutuhkan Untuk Mengolah Tahu Baso Ikan dan Rencana Penempatan Alat Tersebut Nantinya dengan didampingi oleh Penyuluh Pertanian Kecamatan Sukolilo yaitu Mas Andri Ruswahono dan Mbak Diah dari PPTK Kementerian Kelautan dan Perikanan Pusat.



Senin, 14 Juli 2014

Bazar Ramadan Kecamatan Sukolilo

Bazar Ramadan kali ada yang terasa spesial karena bersamaan dengan Kuliah Kerja Mahasiswa Universitas Narotama Surabaya di Kelompok Tani Elok Mekar Sari, terutama pada UKM Elok Mekar Sari yaitu olahan tahu bakso dan sate jamur yang jamurnya dari hasil budidaya sendiri. Selain setiap sore menggelar bazar di di depan Masjid Al Quddus, kali ini kami juga mengikuti bazar ramadan yang diadakan oleh Kecamatan Sukolilo dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surabaya. Terminal Keputih dipilih sebagai lokasi bazar ramadan di Kecamatan Sukolilo yang diikuti seluruh UKM yang ada di Kecamatan Sukolilo juga ada sembako murah yang disediakan oleh Disperindag Kota Surabaya. Kelompok Tani Elok Mekar Sari menampilkan bakso rumput laut bersama rombongnya, sate jamur, peyek, tahu bakso juga kunyit asem yang seger. Stan kami paling ramai dan paling heboh sehingga stannya terasa semakin panas dan sesak. Beruntung ada mahasiswa yang KKM di tempat kami karena mereka sangat membantu tugas kami di lapangan sehingga stan kami tak pernah sepi pengunjung sebab mereka tak segan - segan menawarkan produk kami kepada setiap orang yang melintasi stan kami. Jumlah penjaga di stan Kelompok Tani Elok Mekar Sari sangat banyak apalagi ditambah kehadiran mahasiswa yang sedang KKM di sini sehingga dibanding dengan kelompok lain yang stannya hanya ditunggu satu sampai dua orang, stan kami keberadaannya sangat menarik dan sanggup mencuri perhatian.

Persiapan Acara Bazar Ramadan di Keputih yang Dibuka oleh Sekcam Sukolilo yaitu Bapak Sumali, SH., MM dan wakil dari Disperindag Kota Surabaya     
Ketika Acara Berlangsung
Sate Jamur yang Laris Manis
Bersama KKN Mahasiswa Universitas Narotama dan Lurah Semolowaru ( Bapak Sumali, SH., MM )
             Kepala Dinas Pertanian Kota Surabaya ( Bapak Drs. Sigit Sugiharsono, M. Si )
Bersama Walikota Tercinta yaitu Bu Risma
                                                      Saat Malam Menjelang
Rame - Rame Memborong Bandeng Bakarnya Kelompok Tani Tegal Makmur Keputih

Selasa, 08 Juli 2014

Bazar Ramadan di depan Masjid Al Quddus

       Bulan Ramadan tahun ini, saya sebetulnya sudah mengumumkan kepada anggota Kelompok Tani Elok Mekar Sari untuk tidak mengadakan bazar ramadan karena akan lebih fokus beribadah tapi kenyataan berkata lain sebab Ketua Bidang Usaha Bazar tetap bersikeras dan tak hentinya terus meyakinkan saya bahwa bazar harus tetap digelar karena produk kita banyak dicari orang bahkan ada yang sabar menunggu bazar kami di bulan ramadan ini. Untuk Kelompok Tani Elok Mekar Sari, bazar ramadan jelas sangat menguntungkan selain bagi anggota juga kas kelompok semakin menggelembung karena kas bazar sebagai andalan berjalannya program di kelompok. Setelah beberapa ibu - ibu menyatakan kesediaannya untuk ikut mengisi produk pada saat bazar ramadan maka sayapun mulai mengiyakan untuk ikut bazar ramadan yang sudah dua kali diikuti Kelompok Tani Elok Mekar Sari di depan masjid Al Quddus Semolowaru Elok pada tiap sore hari. 
         Sudah terbayang betapa capeknya harus memasak beberapa menu dalam sehari juga tiap pagi mesti ke pasar sambil menentukan menu yang akan dijual di bazar nantinya apalagi harus merelakan tidak bisa menikmati istirahat siang yang nyaman, disaat sedang puasa begini itupun masih harus mengangkat meja dan kursi untuk tempat produk yang akan dijual yang dititipkan di rumah Bu Koko dan di pos satpam masjid dan semua itu akan berlangsung selama 3 minggu di bulan ramadan ini, apalagi kami juga harus siap berbuka di tempat bazar. Akhirnya kami berlima yaitu saya, Bu Eddy, Bu Gik, Bu Doni dan Bu Koko sebagai ketua bazar bertekad tetap menggelar bazar alasannya masakan kami merupakan masakan rumahan yaitu yang dijual sama dengan menu yang kami makan dirumah dan hasil inovasi sendiri maka tidak ditemui di tempat penjual lain sehingga banyak dicari dan diborong pembeli. Misalnya ada sate jamur, botok jamur yang jamurnya dipanen dari kumbung jamur milik Kelompok Tani Elok Mekar Sari yang sedang musim panen, peyek, pepes tongkol, pepes tahu udang, botok daun singkong, botok tahu tempe, urap, garang asem ayam, botok patin, kolak, sayur, sambal goreng, ayam bakar, gurami bakar, nasi campur, tahu bakso, tape ketan ijo, singkong keju, bongko menthuk dan berbagai macam kue basah. Segala rasa lelah dan capek segera terbayar ketika banyak pembeli yang memuji masakan kita dan tiap sore selalu membeli apalagi saat kami belum datang ternyata pembeli sudah pada menunggu di bawah pohon, duh....jadi terharu sekali. Karena sebagian besar masakan kami hanya bisa ditemui saat bazar ramadan maka pada saat hari - hari terakhir berjualan, banyak dijumpai muka - muka sedih karena akan kehilangan makanan favorit mereka dan harus menunggu ramadan berikutnya. Karena tiap sore selalu bertemu dan bekerja bersama bahkan berbuka bareng maka kami berlima semakin kompak dan akrab juga dengan warga perumahan Semolowaru Elok karena mereka semakin tahu dan kenal bahwa disini ada Kelompok Tani Elok Mekar Sari yang namanya sudah tak asing lagi di Pemerintah Kota Surabaya. Sambil belanja, mereka ngobrol bersama kami tentang segala hal sehingga waktu berbuka terasa cepat. Apalagi kami sempat ditengok Penyuluh Pertanian kami sehingga membuat kami tambah bersemangat untuk bekerja dan berkarya. 
    Setelah bazar ramadan usai, kami seperti kehilangan rutinitas yang membuat kami bahagia karena disini kami banyak mendapat pelajaran tentang keikhlasan dan kesabaran termasuk ketika diakhir bazar, Bu Doni harus kehilangan Bapak tercintanya untuk kembali pada pangkuan Sang Pencipta dan beliau harus berangkat ke Jember. Kami sangat bersedih, apalagi harus ditinggal Bu Doni yang sejak awal bazar selalu bersama kami, hari - hari mengakhiri bazar membuat kami sangat rindu pada Bu Doni. 
     Selama bazar ramadan, sekitar 3 minggu, omzet yang kami peroleh Rp 15.800.000,-. Sebuah berkah ramadan yang manis dari hasil kerja keras kami yang tak kenal lelah dan kata menyerah. 

Bersama Mbak Ulfa, Staf Kecamatan Sukolilo
Dengan Penyuluh Pertanian Kami, Mas Andri
Beragamnya Produk Kami
Bu Icha dengan Sop Buah dan Es Menado
Bu Riyani dengan Peyek, Kue Basah, Garang Asem dan Pepes Patin
Bu Tri dengan Kolak Pisang, Telur Asin dan Aneka Sayur
Bu Doni dengan Kunyit Asem, Bacem Tahu Tempe dan Pohong Manis
Bu Gik dengan Nasi Campur khas Bali, Urap, Pepes Tongkol dan Pisang Goreng 
Bu Made dengan Botok Jamur khas Ndeso, Gurami dan Ayam Bakar khas Bali juga Sambal Goreng Ati asli Nganjuk
Bu Titik dengan Botok Tahu Tempe, Botok Daun Singkong, Bongko Menthuk dan Tape Ketan Hijau
Sate Jamur dari Bu Retno, Mbak Lia dan Bu Tri
Bu Ermien dengan Beragam Asesories Kreasinya
Nikmatnya Saat Berbuka Bersama
Ketika Bazar Telah Usai
Mari Menghitung Hasil Penjualan Bazar