laman

Minggu, 30 Juni 2013

Excited !

   Tak terasa penghujung Bulan Juni telah tiba, banyak catatan dan goresan kisah serta cerita yang telah mewarnai perjalanan Kelompok Tani Elok Mekar Sari selama sebulan ini. Ada suka, bahagia, tawa, duka, sedih, kecewa, marah, semua silih berganti, datang dan pergi dengan penuh setia menemani kami melangkah. Di bulan ini, catatan yang paling menonjol adalah Kelompok Tani Elok Mekar Sari mulai berkiprah keluar kandang, mulai berani menggelar produknya diluar wilayah Semolowaru. Dengan begitu kami dituntut untuk berani bersaing membuat dan menawarkan produk yang menarik serta disukai pembeli. Kami mempunyai keunggulan di bidang penganekaragaman jenis makanan dan minuman serta tenaga pemasaran yang sangat tajam dan handal di lapangan, mereka adalah duo macan ( manis dan cantik ) yaitu Bu Rini Eddy dan Bu Elsye Nurkiwan. Walaupun di bazaar dan Pasar Rakyat banyak pesaingnya tapi kami tidak gentar sedikitpun, pokoknya rawe-rawe rantas malang-malang putung !
   Di hari terakhir Bulan Juni ini, kebetulan di Kelurahan Semolowaru ada acara Senam Lansia yang acaranya dimajukan, sebetulnya masih minggu kedua bulan depan, berhubung bulan Juli sudah puasa Ramadhan, maka acara Senam Lansianya dimajukan minggu ini. Apalagi sehabis acara senam nantinya ada hiburan elekton, acara ini yang paling ditunggu-tunggu oleh ibu-ibu Kelompok Tani Elok Mekar Sari karena sambil menjual produk, kami akan bergantian menyanyi dan berjoged dangdut heboh. Setelah diijinkan Bapak Lurah, maka sabtu sore, kami langsung memasang satu tenda di depan kantor Kelurahan Semolowaru. Begitu tenda sudah terpasang, dari kejauhan terlihat penampilannya sangat angkuh dan super garang tetapi tetap sweet dengan balutan warna ijo stabillonya.
   Peserta senam lansia pagi ini sangat bersemangat dan ceria mengikuti setiap gerakan dari instruktur senam. Terlihat pemandangan peserta, ada yang serius mengikuti gerakan instruktur senam, ada yang celingak-celinguk melihat gerakan temannya lalu menggodanya dan kalau saya seperti biasa asyik mengobrol tentang perkembangan bisnis di Kelompok Tani Elok Mekar Sari dengan bos Kelompok Tani Sebar Teratai Putih, semua dilakukan sambil tetap mengikuti setiap gerakan senam lansia, walaupun salah disana-sini tapi yang penting gerak terus. Sehabis melakukan senam lansia, yang cukup menguras keringat, semua peserta langsung menuju aula Kelurahan Semolowaru karena sudah disediakan minuman kacang hijau serta jajanan pasar yaitu macam-macam polo pendhem rebus yang terdiri dari singkong, ubi jalar, dan talas ditambah beberapa bolu gulung yang sudah dipotong-potong. Bagi yang menginginkan jajanan lain bisa belanja di stan Kelompok Tani Elok Mekar Sari yang juga menyediakan madu asli dari NTT ( Nusa Tenggara Timur ) dibawa oleh Bu Sonya yang memang asli dari Alor, NTT, juga ada nasi yang dibungkus daun pisang dengan pilihan lauknya ayam suwir, tongkol dan telur semua dimasak dengan bumbu genep khas Bali yang diolah langsung oleh Bu Agung seorang putri Bali. Stan kami berada di halaman depan kantor Kelurahan Semolowaru, dari jalan raya sudah terlihat kemeriahan stan kami. Sambil menikmati makanan dan minuman, terdengar bunyi elekton mulai menggoda setiap orang untuk segera bernyanyi dan bergoyang. Anggota Kelompok Tani Elok Mekar Sari, terlihat satu persatu mulai mendekati panggung untuk segera beraksi. Kami menyanyi dan berjoged bergantian, sambil tertawa lepas, sejenak bisa mengurangi kejenuhan dan kepenatan pikiran kami, akhirnya pikiran menjadi fresh kembali. Hari ini semua dagangan ludes terjual, aihh...senangnya dalam hati, dunia seperti kita yang punya.   
   
     



Kamis, 27 Juni 2013

Kita Berjalan-jalan Sore - Sore

     Hari Rabu, tanggal 26 Juni 2013, saat sang surya mulai kembali ke peraduannya dan waktu sudah menunjukkan pukul 15.00 WIB,  saya ( Bu Made ) dan Bu Retno akan pergi ke daerah Pagesangan dengan naik mobil pick up milik Bapak Suwarno, yang disopiri sendiri oleh beliau. Tujuan kita ber-JJS ( Jalan - Jalan Sore, dikutip dari lagunya Denny Malik yang sangat ngetop dan populer di era 80-an, dan saat itu saya masih gadis remaja ) kali ini bukan untuk berngeceng ria melainkan akan  ke Dinas Pertanian Kota Surabaya untuk mengambil bantuan yang akan diberikan kepada Kelompok Tani Elok Mekar Sari yaitu  benih ikan nila.
   Saya akui bahwa sejak tahun 2007 Dinas Pertanian Kota Surabaya adalah salah satu tempat tujuan wisata di Surabaya, terfavorit pilihan saya karena dengan biaya yang bisa dibilang murah meriah, kita bisa menikmati kebun nan rindang dan asri dengan beraneka jenis tanaman yang sangat terawat dan tertata rapi. Disitu kita bisa lihat dan belajar langsung di lapangan tentang  cara pembibitan, perawatan dan pemangkasan tanaman yang dilakukan oleh petugas pertanian dengan benar dan sangat terarah. Awalnya pada tahun 2007, sebagai kader lingkungan pemula di tingkat RT, saya mencoba untuk pertama kalinya menembus prosedur di Dinas Pertanian Kota Surabaya untuk minta bantuan tanaman produktif yaitu pohon nangka, jambu biji merah, sirsak, srikaya dan mangga, mengingat sepanjang pinggir kali di wilayah RT 02 RW 08 Kelurahan Semolowaru masih sangat kurang tanaman produktifnya sehingga terlihat gersang dan panas. Saya mulai mengurus dari meja satu ke meja yang lain, dan di setiap meja pasti ditanya siapa Penyuluh Pertanian Lapangannya ( PPL ) dan saat itu saya belum tahu dan kenal PPL Kecamatan Sukolilo, pegawai di Dinas Pertanian menyarankan kepada saya, bila akan mengurus proposal bantuan ke Dinas Pertanian sebaiknya melalui PPL di daerah saya yaitu Bu Nani Sri Hestuti, A. Pi agar prosesnya lebih mudah dan cepat. Saya langsung mengiyakan dan berjanji sepulang dari Dinas Pertanian nanti, saya akan berusaha mencari Bu Nani. Saat tiba di meja terakhir, saya diberi nomer urut kapan pengambilan tanamannya. Disitu saya baru tahu dan menyadari bahwa surat atau proposal permintaan bantuan sebaiknya memang di bawa dan dikawal oleh PPLnya dengan tujuan agar nantinya ada yang bertanggung jawab terhadap penggunaan bantuan tersebut.dan bisa mengetahui yang sebenarnya bahwa bantuan itu memang benar-benar dibutuhkan di wilayah tersebut sehingga proposalnya bisa cepat di setujui oleh Dinas Pertanian Kota Surabaya. Karena saya masih baru dan belum berpengalaman maka begitu berangkat ke Dinas Pertanian saya langsung menyewa pick up untuk membawa tanaman hasil bantuan dari Dinas Pertanian. Ternyata setelah mendapat nomer urut, waktu pengambilan saya masih 3 hari lagi !  Wah, saya sempat sedih karena harus membayar sewa pick up, tapi tidak membawa hasil bantuan apa-apa, daripada saya dan Bu Tri langsung pulang lebih baik kami  melihat-lihat di halaman belakang Dinas Pertanian, ternyata luas sekali dan banyak tanaman hias, produktif, toga dan tanaman langka.serta ada kolam pembenihan ikan. Kami tidak menyangka di belakang kantor Dinas Pertanian ada kebunnya yang indah dan sangat memikat hati. Akhirnya tujuan semula menyewa mobil pick up  untuk mengambil bantuan tanaman, ternyata malah mengantar kunjungan wisata ke Dinas Pertanian Kota Surabaya. Sebuah pengalaman indah yang sulit untuk dilupakan.
   Lucunya, sejak pulang dari Dinas Pertanian tahun 2007, saya sudah mencoba mencari dan ingin sekali bertemu dengan PPL Kecamatan Sukolilo tetapi selalu saja tidak bisa ketemu. Padahal saya sangat membutuhkan bantuan bibit dan benih tanaman yang beraneka ragam untuk menghijaukan sekitar tempat tinggal kami terutama sepanjang kali mayit yang masih sangat gersang. Akhirnya saya ikuti prosedur seperti yang dulu lagi sampai terulang beberapa kali. Tapi bagi saya tidak masalah karena bantuan tersebut memang sangat kami butuhkan.
  Walaupun saat acara Gebyar Road Show Green and Clean 2010, tempat kami yaitu Perumahan Semolowaru Elok  sebagai tuan rumahnya, padahal acaranya sangat ramai dan banyak tamu penting se-Kecamatan Sukolilo hadir semua tapi saya juga tidak dipertemukan dengan Bu Nani, baru pada Bulan Desember 2011 saya dipertemukan  dengan Bu Nani oleh Bapak Haryoto ( PPL bidang Urban Farming ). Sejak saat itu mulailah berdiri Kelompok Tani Elok Mekar Sari di RW 08 Kelurahan Semolowaru, dan setiap ada proposal permintaan bantuan ke Dinas Pertanian Kota Surabaya selalu dibantu oleh PPL kami, jadi kami tidak perlu repot-repot mengantar proposal sendiri, sekalian dibawa oleh PPL kami saat ke kantor Dinas Pertanian, bila nanti sudah disetujui, ganti kami yang berangkat mengambil sendiri bantuannya. Terima kasih untuk para PPL, seorang pejuang di lapangan yang tak kenal lelah dan pantang menyerah !!!!!