laman

Kamis, 31 Maret 2016

Bimtek Perkoperasian di Hotel Utami Sidoarjo

         Kelompok Tani Elok Mekar Sari diundang untuk mengikuti Bimbingan Teknis Program Fasilitasi Pembuatan Akta Pendirian Koperasi bagi Pengusaha Mikro di Hotel Utami Sidoarjo oleh Dinas Perikanan Provinsi Jawa Timur. Tujuannya untuk mendorong pemberdayaan masyarakat dalam rangka pendirian koperasi. Peserta program adalah UMKM yang punya usaha. 
         Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang / badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan ( UU 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian ). Langkah - langkah pendirian koperasi yaitu rapat persiapan pembentukan, mencari notaris pembuat akta koperasi, rapat pembentukan dan lain - lain.
         Pelaksana program diberi bantuan dana untuk mengurus pendirian koperasi dan nantinya SK Pengesahan Akta Pendirian Koperasi oleh Bupati / Walikota.



Rabu, 30 Maret 2016

Saat Harus Serius di Pertemuan Kelompok Tani

        Siang ini pertemuan Kelompok Tani Elok Mekar Sari baru bisa dilaksanakan karena berbagai kesibukan yang tak bisa ditinggalkan baik oleh kelompok juga anggota yang masing - masing membuat olahan makanan dan minuman apalagi rencananya hari ini kami akan dikunjungi oleh tamu dari Badan Pengembangan Wilayah Suramadu ( BPWS ) Jakarta. BPWS pernah mengajak Kelompok Tani Elok Mekar Sari mewakili pelaku usaha di Kota Surabaya untuk mengikuti pameran APTEX / AGRO & FOOD EXPO 2015 di Jakarta Convention Centre selama 4 hari berturut - turut pada tahun 2015. Tujuan kedatangan mereka untuk melihat kemajuan kelompok dalam produksi olahan makanan dan minuman dan kami diberi tugas untuk mengisi kuisioner evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan keikutsertaan dalam pameran tersebut yang nantinya bisa diikutkan kembali untuk pameran di Jakarta. Namun sehubungan tamu dari BPWS Jakarta mendapat tugas mendadak dari pimpinan BPWS maka kedatangan mereka ke Surabaya dan Kelompok Tani Elok Mekar Sari pun tertunda.
        Beberapa laporan kegiatan yang telah dilaksanakan kelompok dalam bulan Maret ini, saya umumkan dan dievaluasi pelaksanaannya, apakah sudah sesuai rencana atau ada yang perlu dibenahi kinerjanya.
1. Undangan dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Surabaya untuk mengikuti Klinik UKM yang mendiskusikan tentang label dan kemasan dari UKM juga dari Badan Koordinasi Pelayanan dan Penanaman Modal ( BKPPM ) Kota Surabaya tentang pembentukan Focus Group Discussion ( FGD ) agar nantinya UKM mempunyai daya saing dan program lebih terarah, sudah dihadiri anggota kelompok.
2. Ada 5 orang anggota Kelompok Tani Elok Mekar Sari beserta seluruh anggota keluarganya mendapatkan asuransi kesehatan BPJS gratis dari Pemerintah Kota Surabaya.
3. Mengikuti lomba urban farming sayuran 2016 yang hasilnya tidak memuaskan dikarenakan saat mengikuti pelatihan kurang fokus dan tidak serius menyimak materi yang diberikan oleh narasumber.
4. Pelatihan sosialisasi bank sampah dan daur ulang sampah untuk persiapan lomba Surabaya Green & Clean dan Merdeka dari Sampah. Dalam pelatihan ini, diharapkan administrasi pembukuan  semakin tertib dan mempunyai kader lingkungan yang berdedikasi ( berjiwa pengabdian ).
5. Tamu dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia dengan tujuan menguji nutrisi produk olahan perikanan dan melihat bantuan PUMP - P2HP Elok Mekar Sari. Mereka berharap Kelompok Pengolah dan Pemasar Hasil Perikanan Elok Mekar Sari harus mempunyai rumah produksi dan barang - barang bantuan dari PUMP - P2HP semuanya diletakkan disini, tidak boleh tersebar dibawa anggota dan bila anggota membutuhkan, diperbolehkan pinjam kemudian dicatat pada buku administrasi apabila telah selesai digunakan harus dikembalikan lagi ke rumah produksi. Kunjungan tersebut akan dilakukan setahun sekali.
6. Mahasiswa dari Universitas Negeri Surabaya dan Universitas Airlangga Surabaya sedang mengerjakan skripsinya di Kelompok Tani Elok Mekar Sari.
7. Persiapan melatih siswa - siswi kelas VII SMP Al Hikmah Surabaya sebanyak 317 siswa beserta guru pendampingnya.
Ketika pada pokok bahasan ini, suasana begitu senyap, tegang dan begitu serius, saya mencoba membaca pikiran anggota kelompok yang bimbang mendengar yang akan dilatih sangat istimewa, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya apalagi kami harus melatih di halaman parkir Sentra UKM MERR yang belum pernah dipakai untuk acara seperti ini. Sudah terbayang kami harus menyiapkan tenda, meja, kursi, terpal, tikar, sound system, banner dan peralatan untuk melatih dan juga penempatan tenda juga menata mejanya yang selain untuk 5 pelatihan juga bazar kelompok. Yang tak kalah pentingnya menentukan cara untuk pelayanan dan pembayaran dalam bazar ini karena jumlah besertanya yang sangat banyak apalagi pembelian harus menggunakan nota. Kalau saya menghadapinya dengan flat saja karena ada Dinas Pertanian Kota Surabaya yang selalu siap membantu apalagi ada tambahan tenaga muda yang masih fresh dan energik yaitu 2 mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang akan ikut serta. Persiapan jelas harus semaksimal mungkin dan kalau bisa harus sempurna.
        Bu Nani Sri Hestuti, A. Pi ( Penyuluh Pertanian Kecamatan Sukolilo ) menambahkan bahwa dalam memberikan pelatihan harus profesional dan memilih tim yang cara kerjanya bisa seirama agar hasilnya maksimal sedangkan untuk bazar, anggota bisa mengambil peluang dengan menjual hasil inovasi olahan makanannya dan jangan sampai rugi.  
        Suasana pertemuan kali ini, terlihat ada anggota kelompok yang sangat serius menyimak setiap laporan yang saya sampaikan dan tak segan bertanya kalau dirasa kurang sreg dan belum mengerti hingga pertemuan kelompok kali ini terasa lebih hidup karena banyak adu argumentasi untuk menolak pendapat orang lain ataupun meyakinkan pendapatnya agar diterima anggota yang lain, bahkan disertai contoh - contoh. Tapi masih ada juga beberapa anggota yang bercanda sendiri dan kurang tertarik dengan bahasan ini tetapi saya yakin pada waktu pelaksanaan acara nanti, pasti akan berbeda hasilnya antara yang benar - benar serius menyimak dan yang hanya bercanda.

                                                               Seriuss Bangettt....
Penyuluh Pertanian Kecamatan Sukolilo, Bu Nani Sri Hestuti, A. Pi yang Begitu Ekspresif
Tamu dari Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya
Ada yang Berulang Tahun....
Makan Siang yang Menggugah Selera
Santai di Belakang Balai RW 08 Semolowaru Elok

Jumat, 25 Maret 2016

Kegagalan di Lomba Urban Farming Sayuran 2016

         Acara puncak yang banyak dinantikan dan ditunggu dari peserta lomba urban farming sayuran 2016 yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Kota Surabaya dan Bambusa Forest Indonesia ( Bafi ) akhirnya digelar di ruang pertemuan Dinas Pertanian Kota Surabaya. Dari seluruh 31 kecamatan di Surabaya yang ikut lomba dalam perjalanannya banyak yang berguguran hingga tinggal 26 kecamatan yang mengikuti babak final.
        Susunan acara yaitu sambutan Kepala Dinas Pertanian Kota Surabaya, sambutan dari perwakilan Komisi C DPRD Kota Surabaya, Sambutan Direktur Bafi, pengumuman lomba urban farming sayuran 2016 kemudian diakhiri dengan demo membuat olahan hasil panen. Diawali dengan sambutan Kepala Bidang Pertanian dan Kehutanan yaitu Bapak Ir. Satrio Eko Wibowo yang menjelaskan bahwa lomba ini menggunakan anggaran Dinas Pertanian Kota Surabaya yang diawali dengan kegiatan workshop pada tahun 2015 yaitu pelatihan dan penjurian yang diikuti 31 kelompok perwakilan dari 31 kecamatan se - Kota Surabaya. Nantinya akan ditetapkan juaranya dan untuk semua kelompok yang ikut berperan serta akan diberikan sertifikat. Dilanjutkan sambutan dari anggota DPRD Kota Surabaya Komisi C yaitu Bapak Vinsensius Awey yang mengingatkan bahwa lahan pertanian di Surabaya lama kelamaan akan habis karena digunakan untuk perumahan dan lain - lain hingga banyak hal yang harus dilakukan untuk tetap mempertahankan sektor pertanian yang salah satunya dengan adanya program urban farming yang terus digalakkan oleh Dinas Pertanian Kota Surabaya. Sedangkan Bapak Anton dari Bafi sangat mengharapkan setiap kecamatan mempunyai satu produk unggulan dan kegiatan ini harus mengutamakan kebersamaan dengan mengesampingkan ego masing - masing yang bisa membuat usaha kita akan berhasil. Kepala Dinas Pertanian Kota Surabaya yaitu Bapak Ir. Joestamadji, M.Si memberikan ilmu ringan dalam bercocok tanam yang telah berhasil baik, seperti yang sudah diajarkan turun temurun dalam keluarganya apalagi beliau juga seorang sarjana pertanian yaitu ilmu ganjil ganep jadi kalau menanam tanaman yang panennya diambil dari atas maka itungan weton jawanya harus ganjil, misalnya senin pon yang jumlahnya 11 dan bila menanam tanaman yang panennya diambil dari bawah maka itungannya ganep, misal selasa pon yang jumlahnya 10.
        Sebagai pemenang lomba urban farming sawi adalah Kecamatan Semampir yang tanaman sawinya sangat subur dan gemuk dan ternyata perawatannya sangat istimewa seperti merawat bayi yaitu bila kepanasan atau kehujanan cepat - cepat dimasukkan rumah juga pemberian nutrisi yang tepat dan hebatnya mereka bisa membuat ramuan nutrisi sendiri hingga mereka sangat pantas menjadi juara.
         Acara diakhiri dengan demo membuat jus sehat dan berkhasiat yaitu jus sawi dicampur pisang yang menghasilkan rasa seperti buah alpokat yang tentu saja bila komposisi bahannya pas. Demo tersebut diperagakan oleh Bapak Anton. Beliau berharap bahwa sesudah lomba ini berakhir, semua peserta berusaha meningkatkan harga jual sawi yaitu diolah dengan kreatif dan inovatif menjadi olahan yang menarik hingga banyak diminati masyarakat.

                    Sawi Sendok Elok Mekar Sari yang Baru Ditanam dan Kurang Nutrisi 
Sawi Sendok Jawara
Kepala Bidang Pertanian dan Kehutanan, Dinas Pertanian Kota Surabaya ( Bapak Ir. Satrio Eko Wibowo ) 
Bapak Vinsensius Awey, Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya 
Bapak Antonius P Wigig dari Bafi
Bapak Ir. Joestamadji, M.Si ( Kepala Dinas Pertanian Kota Surabaya )
Membuat Jus Sawi Rasa Alpokat, Duh...Suegerrr
Bazar Elok Mekar Sari yang Laris Manis Diserbu Pembeli
Ketika Acara Berakhir..





Senin, 21 Maret 2016

Membantu Tugas Skripsi Mahasiswa Unair dan Unesa

        Kelompok Tani Elok Mekar Sari kembali menjadi tempat penelitian mahasiswa dari Universitas Negeri Surabaya ( Unesa ) dan Universitas Airlangga Surabaya ( Unair ) untuk mengerjakan tugas akhir kuliahnya yaitu skripsi. Atas rekomendasi dari Dinas Pertanian Kota Surabaya yang menyarankan mereka ke Kelompok Tani Elok Mekar Sari untuk mendapatkan sumber data dalam penelitiannya.
        Setelah selesai acara penjurian lapangan urban farming sayuran oleh Dinas Pertanian Kota Surabaya dan Bambusa Forest Indonesia ( Bafi ) kemudian dilanjutkan pertemuan dengan para mahasiswa yang akan menjadikan Kelompok Tani Elok Mekar Sari sebagai sumber penelitian skripsinya. Pada pertemuan pertama ini yang dilakukan adalah perkenalan, mengulas profil kelompok, meninjau budidaya kelompok dan seputar produk yang dihasilkan kelompok. Dalam mengumpulkan data, mereka menggunakan metode kuisioner / wawancara sedangkan kami sebagai respondennya, yaitu orang yang merespon / menjawab pertanyaan penelitian baik lisan / tertulis.    

                                        Mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya
                                              Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya
Mengumpulkan data dengan Metode Kuisioner / Wawancara


Penjurian Lapangan Urban Farming Sawi Tahap 2

        Pada penjurian lapangan urban farming sayuran sawi tahap pertama, Kelompok Tani Elok Mekar Sari mendapat hasil yang tidak memuaskan bahkan menyisakan sebuah penyesalan yang tak mudah terhapuskan begitu saja sebab walaupun tanaman sawi kami sangat subur dan berdaun lebar namun sayang benih sawi yang ditanam bukan benih sawi yang sudah diberikan juri dari Bambusa Forest Indonesia ( Bafi ) dan Dinas Pertanian Kota Surabaya. Hingga kami harus menanam ulang dengan benih yang benar yaitu sawi sendok. Keberanian berspekulasi dalam ajang lomba yang waktu pelaksanaan dan penilaiannya sudah ditentukan, ternyata hasilnya tak sesuai harapan.
        Tak berapa lama, penjurian lapangan tahap kedua tiba dan sawi sendok yang kami tanam sudah benar namun masih kecil apalagi ada beberapa tanaman yang kurang nutrisinya hingga daunnya semakin ke atas banyak yang tergulung sedangkan daun yang paling bawah dimakan siput kecil dan banyak lubang di permukaan daun yang berakibat daun menjadi layu. Namun bagaimanapun keadaannya, kami siap menerima hasil penilaian juri karena pengetahuan kami tentang bertanam sawi sangat minim sekali namun dengan adanya lomba ini kami semakin berminat menanam sawi di halaman rumah kami walaupun tempatnya terbatas. 
         Apabila tanaman sawi kita tidak bagus atau kurang berhasil maka seharusnya tidak hanya menyalahkan faktor cuaca ataupun hama tanaman tapi ilmu kita tentang menanam sawi yang masih kurang dan berarti kita harus belajar lagi.

                                            Juri Bekerja Keras dengan Serius dan Teliti
Diskusi tentang Produk Kelompok Tani Elok Mekar Sari Didampingi PPL Kec. Sukolilo ( Bu Nani Sri Hestuti, A. Pi )
                                       Menikmati Makan Siang..khas Elok Mekar Sari
                                 Usai Sudah Penjurian Urban Farming Sayuran Tahap 2