laman

Kamis, 10 Maret 2016

Belajar Menjadi Kader Lingkungan yang Berdedikasi

        Undangan Sosialisasi Sampah Mandiri dari Kecamatan Sukolilo, serasa mengajak saya untuk kembali tenggelam dalam nostalgia beberapa tahun yang lalu. Rangkaian kenangan indah yang tak akan terlupa saat pertama dikenalkan pentingnya memilah sampah di tahun 2007 kini seakan hadir kembali. Saat itu saya sangat tertarik untuk mengelola sampah anorganik karena bisa dijual dan uangnya dapat digunakan untuk memperbaiki lingkungannya. Saya begitu tertantang untuk melakukannya karena pinggiran di sepanjang kali yang melintas di RT saya tidak terawat dan kondisi tanahnya ambrol ke kali karena tidak ada tanamannya hingga harus segera dibenahi. Kalau hanya mengandalkan kas RT tidak cukup dan bila mencari donaturpun pasti akan susah karena mereka belum tahu kesungguhan kerja kita. Akhirnya dengan beberapa ibu - ibu, kami bekerja tak kenal batas waktu untuk mengumpulkan dan memilah sampah dari warga bahkan dimanapun ada sampah anorganik terutama botol plastik, langsung kami ambil. Begitu kerja keras kami mulai terlihat wujudnya, donaturpun berdatangan dan menawarkan berbagai bantuan, berupa : cat, uang, makanan, minuman bahkan tenaga untuk mengerjakan beramai - ramai biar cepat selesai. Kerja keras kami semua akhirnya berbuah manis yaitu berkat sampah kami bisa mempunyai berem pinggir kali yang elok.
        Perjuangan meminta bantuan bibit tanaman produktif di Dinas Pertanian Kota Surabaya juga tak kalah beratnya mengingat kala itu, saya baru pertama kalinya membuat surat permohonan bantuan dan belum mengenal Penyuluh Pertanian di wilayah saya, jadi saat memasukkan surat permohonan bantuan banyak meja dan pertanyaan yang harus dijalani serta hasilnya harus menunggu beberapa hari untuk mengambilnya dan sedihnya saya terlanjur menyewa pikep untuk membawa bibit tanaman karena prakiraan saya langsung bisa disetujui. Pengalaman tersebut tidak membuat saya takut dan gentar berhadapan dengan persyaratan administrasi ketika mengajukan bantuan bibit tanaman karena di RT saya memang sangat membutuhkan tanaman produktif hingga saya masih kembali lagi ke Dinas Pertanian Kota Surabaya. Bibit tanaman produktif dari Dinas Pertanian Kota Surabaya, yaitu mangga, nangka, jambu biji, serikaya, jati, mindi dan belimbing sayur saat itu langsung ditanam dipinggir kali untuk penghijauan dan penahan erosi tanah juga ditanam didepan rumah warga, sekarang sudah bisa dinikmati hasilnya. Akhirnya saya ditawari untuk mendirikan kelompok tani serta dikenalkan Penyuluh Pertanian Lapangan di Kecamatan Sukolilo, yaitu Bu Nani Sri Hestuti, A.Pi dan pada tanggal 14 Desember 2011 berdirilah Kelompok Tani Elok Mekar Sari yang sekarang sudah mempunyai 4 unit usaha yaitu unit usaha budidaya, unit usaha UKM Elok Mekar Sari, unit usaha pengolah dan pemasar hasil perikanan ( POKLAHSAR ) dan unit usaha pinjaman untuk modal usaha anggota.
        Pelatihan kali ini diadakan sebagai persiapan untuk menghadapi lomba Surabaya Green & Clean ( SGC ) dan Merdeka dari Sampah ( MDS ) tahun 2016 khususnya bagi pemula seperti saya karena walaupun dulu sudah pernah mengikuti lomba dan meraih berapa besar tapi kalau tidak aktif mengikuti lomba lagi akan dianggap peserta pemula. Jadi pelatihan kali ini seperti merefresh ilmu yang sudah pernah saya dapatkan dulu hingga membuat saya sangat antusias mengikuti dan belajar kembali sambil membayangkan seru dan lucunya saat mengikuti lomba dulu. Acara dibuka oleh Lurah Semolowaru yaitu Ibu Dra. Suwarti yang didampingi oleh Camat Sukolilo yaitu Ibu Kanti Budiarti, S.Sos.,M.Si kemudian dilanjutkan pemaparan oleh narasumber yaitu Bu Laka, fasilitator lingkungan Kali Rungkut. beliau mengupas tentang sosok kader lingkungan yang harus mempunyai beberapa sikap dasar, diantaranya harus berdedikasi yaitu panggilan jiwanya untuk mengabdikan dan mengorbankan tenaga, pikiran, waktu juga uang demi keberhasilan usaha atau tujuan mulia. Beliau juga menjelaskan mengenai pemilahan sampah, pentingnya buku administrasi lingkungan dan juga praktek membuat kerajinan daur ulang dari sampah menjadi barang cantik yang bisa digunakan kembali. Di penghujung acara beliau mengingatkan peserta agar tidak memilih ketua yang sudah dobel - dobel jabatannya ( banyak memegang jabatan ) karena kegiatannya tidak akan diurusi sepenuhnya maka dipilih yang mempunyai niat baik dan dilihat pengalamannya.

                                              Ayooo...Belajar Mendaur Ulang Sampah
Membuat Gelas Hias dari Botol Plastik
                                                     Taplak dari Rangkaian Sedotan
                                                              Bunga dari Botol Plastik
                                                       Pot Bunga yang Unik dan Lucu
Hasil Karya dari Daur Ulang yang Mengagumkan
Ketika Acara Usai..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar