Pada penjurian lapangan urban farming sayuran sawi tahap pertama, Kelompok Tani Elok Mekar Sari mendapat hasil yang tidak memuaskan bahkan menyisakan sebuah penyesalan yang tak mudah terhapuskan begitu saja sebab walaupun tanaman sawi kami sangat subur dan berdaun lebar namun sayang benih sawi yang ditanam bukan benih sawi yang sudah diberikan juri dari Bambusa Forest Indonesia ( Bafi ) dan Dinas Pertanian Kota Surabaya. Hingga kami harus menanam ulang dengan benih yang benar yaitu sawi sendok. Keberanian berspekulasi dalam ajang lomba yang waktu pelaksanaan dan penilaiannya sudah ditentukan, ternyata hasilnya tak sesuai harapan.
Tak berapa lama, penjurian lapangan tahap kedua tiba dan sawi sendok yang kami tanam sudah benar namun masih kecil apalagi ada beberapa tanaman yang kurang nutrisinya hingga daunnya semakin ke atas banyak yang tergulung sedangkan daun yang paling bawah dimakan siput kecil dan banyak lubang di permukaan daun yang berakibat daun menjadi layu. Namun bagaimanapun keadaannya, kami siap menerima hasil penilaian juri karena pengetahuan kami tentang bertanam sawi sangat minim sekali namun dengan adanya lomba ini kami semakin berminat menanam sawi di halaman rumah kami walaupun tempatnya terbatas.
Apabila tanaman sawi kita tidak bagus atau kurang berhasil maka seharusnya tidak hanya menyalahkan faktor cuaca ataupun hama tanaman tapi ilmu kita tentang menanam sawi yang masih kurang dan berarti kita harus belajar lagi.
Juri Bekerja Keras dengan Serius dan Teliti
Diskusi tentang Produk Kelompok Tani Elok Mekar Sari Didampingi PPL Kec. Sukolilo ( Bu Nani Sri Hestuti, A. Pi )
Menikmati Makan Siang..khas Elok Mekar Sari
Usai Sudah Penjurian Urban Farming Sayuran Tahap 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar