laman

Kamis, 15 Mei 2014

Pertemuan Kelompok Tani Elok Mekar Sari

        Pertemuan Kelompok Tani Elok Mekar Sari kali ini pembahasannya terasa berat dan padat karena ada  evaluasi tentang kinerja dan kebijakan yang telah diputuskan pada rapat intern kelompok yang akan dikupas satu persatu, mana yang sudah dilaksanakan dan mana yang belum serta bagaimana tetap menjaga kekompakan kelompok, juga materi dan informasi yang akan disampaikan oleh  Bu Nani Sri Hestuti, A.Pi ( Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan di 9 Kecamatan ), Mbak Diah ( PPTK Kementrian Kelautan dan Perikanan ) dan PPL Kecamatan Sukolilo yaitu Mas Andri Ruswahono, A. MD, semuanya mempunyai materi yang penting dan berbobot yang akan disampaikan kepada kami, kami juga kedatangan tamu dari Kenjeran yang ingin sekali melihat dan ikut pertemuan kelompok tani disini.
       Sebelum para tamu datang, kami mulai mengadakan diskusi ringan yang membahas berbagai kegiatan yang telah diikuti serta pencapaian dan evaluasinya. Sebagai pembuka, saya hanya mengingatkan kembali tentang hasil rapat intern beberapa waktu yang lalu bahwa regu piket tugasnya merawat seluruh budidaya yang dimiliki oleh Kelompok Tani Elok Mekar Sari dengan tujuan agar semua anggota kelompok bisa lebih mengenal dan memahami budidaya yang dikelola Kelompok Tani Elok Mekar Sari dan bisa menjelaskan bila ada yang bertanya seputar budidaya yang kami kerjakan. Kemudian Acara Gelar Produk Pertanian dan Perikanan yang telah dilaksanakan di Taman Surya, kami telah mencatat sate jamur sebagai produk unggulan terbaru yang begitu sukses mencuri perhatian pengunjung juga banyak meraup untung karena dalam waktu singkat seluruh sate jamur habis terjual dan pada acara ini, kami mulai menjadi kelompok tani yang mandiri karena semua perlengkapan acara kami bawa sendiri, mulai tenda, meja, kursi dan rombong bakso rumput laut. Untuk pengerjaan paving akhirnya sudah terwujud dari hasil swadaya anggota Kelompok Tani Elok Mekar Sari sehingga membuat lahan belakang Balai RW 08 semakin terlihat bersih dan lapang. Yang terakhir saya menginformasikan tentang rencana penambahan budidaya baru yaitu Budidaya Cacing yang akan dibimbing oleh PPL Kecamatan Sukolilo. Media budidaya ini akan memanfaatkan baglog jamur di kumbung jamur kami yang sudah tidak produktif dan bibit cacingnya akan dibantu oleh PPL kami dan sebagai penanggung jawab budidaya cacing terpilih dengan suara bulat yaitu Bu Sonya Meri Lilo dan Bu Elsye karena semua yakin mereka sanggup merawat dengan baik budidayanya yang perawatannya akan dibantu regu piket. Sebagai penanggung jawab budidaya cacing, Bu Sonya dan Bu Elsye diharapkan bisa kerja kelompok dan dapat berbagi tugas dengan anggota yang lain serta mengesampingkan rasa individualisnya karena budidaya ini dibiayai oleh Kas Kelompok Tani Elok Mekar Sari.
       Materi yang disampaikan PPL Kecamatan Sukolilo yaitu Mas Andri pada pertemuan Kelompok Tani Elok Mekar Sari adalah Budidaya Cacing dengan memanfaatkan baglog jamur yang sudah tidak produktif. Baglog tersebut bisa diambil dari kumbung jamur milik Kelompok Tani Elok Mekar Sari sedangkan indukan cacingnya diperoleh dari Dinas Pertanian Kota Surabaya. Ada 3 kotak besar yang sudah disiapkan untuk budidaya cacing. Sedangkan lokasi pemeliharaan cacing sudah terlindung dari hujan dan sinar matahari langsung atau berlebihan yaitu tempatnya jadi satu dengan Budidaya Jangkrik. Kelembaban media yang optimal sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan cacing. Pengontrolan kondisi media dilakukan secara teratur bila cacing terus memakan media maka perlu penambahan media baru yang ditambahkan diatas media lama. Pemberian pakan dilakukan minimal 3 kali sehari yang berupa makanan yang lunak sebanyak berat cacing. Untuk mengetahui media cacing sudah baik untuk ditebar cacing dengan melakukan sampel yaitu cacing dimasukkan pada media, bila cacing masuk ke dalam media berarti medianya sudah baik dan bila cacing sudah dimasukkan media tapi mencoba naik lagi ke permukaan, tandanya kotak pemeliharaannya kurang nyaman karena kurang kelembaban, kurang ventilasi atau ada zat pencemar.
       Cacing yang akan kami budidayakan adalah jenis Lumbricus rubellus yang memiliki keunggulan dibanding jenis cacing yang lain karena mempunyai produktifitas tinggi ( penambahan berat badan, produksi telur / anakan dan produksi bekas cacing " kascing " serta tidak banyak bergerak. Berkat kandungan protein, lemak dan mineralnya yang tinggi, cacing ini dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, ikan dan bahan obat. Setelah berumur 3 bulan cacing siap dipanen, caranya anakan saja yang dipanen yaitu cacing yang berada diatas sedangkan indukannya yang berada dibawah dibiarkan atau tidak diambil.
        Setelah Mas Andri selesai memberikan materi kemudian Bu Nani memberikan materi tambahan seputar pengelolaan budidaya milik Kelompok Tani Elok Mekar Sari yang memang harus dikerjakan dan dirawat oleh anggota kelompok tani serta anggota berhak mengetahui cara merawat masing - masing budidaya tersebut. Sedangkan Mbak Diah menjelaskan tentang bantuan BLM - PUMP ( Bantuan Langsung Masyarakat - Pengembangan Usaha Mina Pedesaan ) dari Kementrian Kelautan dan Perikanan yang akan diberikan pada Kelompok Pengolah dan Pemasar Hasil Perikanan berupa uang namun harus dibelanjakan alat - alat untuk produksi olahan ikan. Dari proposal yang sudah diajukan semua kelompok tani dari 31 kecamatan se Surabaya, akhirnya yang lolos ada 4 kelompok tani, salah satunya Kelompok Tani Elok Mekar Sari dari Kecamatan Sukolilo yang mempunyai sub kelompok yaitu Kelompok Pengolah dan Pemasar Hasil Perikanan yang beranggotakan 7 orang pengolah dan pemasar hasil perikanan. Produk unggulan kami yang dipilih dan dinyatakan pantas mendapat bantuan tersebut adalah Tahu Bakso Ikan, buatan Bu Sonya Meri Lilo yang memang sudah mengalami pemasaran yang pesat bahkan sudah masuk ke PT Hino, Sidoarjo.
        Sebagai penghujung acara, kami diingatkan kembali oleh Bu Nani Sri Hestuti, A. Pi agar terus berinovasi membuat olahan dan yang terpenting selalu menjaga kekompakan kelompok. Dalam pertemuan Kelompok Tani Elok Mekar Sari hari ini, kami mendapat kejutan dengan kehadiran Bu Eko Supra yang sudah pindah ke Ngadiluwih, Kediri dan masih menyempatkan dirinya untuk menghadiri acara ini. Kami begitu merindukan sosok beliau untuk berada di tengah - tengah kami, dan tak ingin melepaskannya.

                                           Bu Eko Supra Datang Dari Ngadiluwih, Kediri





Tidak ada komentar:

Posting Komentar