Akhir Pebruari 2013 kondisi kumbung jamur milik kelompok tani elok mekar sari sudah siap diisi baglog. Kami sudah melengkapi kumbung dengan plastik dan karung goni yang mengelilingi dinding kumbung. Bagian atas ruangan dalam kumbung kami pasang paranet dengan tujuan saat penyemprotan kabut, air tidak mudah hilang keluar lewat lobang di dinding kumbung. Lantainya dari batu bata sudah tertata rapi. Ruangannya sudah dilengkapi termometer dan hidrometer untuk mengetahui kondisi suhu ruangan dalam kumbung. Alat sprayer sudah siap dan kami sudah mencoba menggunakannya sampai pegal-pegal di lengan tangan tak terasakan. Pembasahan kumbung pun sudah kami lakukan sampai dibawah suhu 27 derajat celcius. Semua sudah sip dan tinggal menunggu pengisian baglog saja.
Tanggal 3 Maret 2013 subuh, kiriman baglog dari Trawas datang. Saya langsung sms ibu-ibu mengharap bantuannya untuk memindahkan baglog dari mobil pick-up ke kumbung jamur yang letaknya di belakang Balai RW 08 Semolowaru Elok. Walaupun dengan sedikit ngedumel, mereka akhirnya mulai bekerja. Tanpa terasa 1500 baglog sudah tertata rapi di dalam kumbung jamur, berarti sekitar 2 jam, kami bekerja memindahkan baglog. Ini baru sebagian yang dikirim, sebagian lagi akan segera menyusul.
Tanggal 3 Maret 2013 subuh, kiriman baglog dari Trawas datang. Saya langsung sms ibu-ibu mengharap bantuannya untuk memindahkan baglog dari mobil pick-up ke kumbung jamur yang letaknya di belakang Balai RW 08 Semolowaru Elok. Walaupun dengan sedikit ngedumel, mereka akhirnya mulai bekerja. Tanpa terasa 1500 baglog sudah tertata rapi di dalam kumbung jamur, berarti sekitar 2 jam, kami bekerja memindahkan baglog. Ini baru sebagian yang dikirim, sebagian lagi akan segera menyusul.
Belum hilang capek dan pegal-pegal di lengan, baglog sudah siap dikirim lagi dari Trawas. Tanggal 5 Maret 2013 malam hari, mobil pick-up yang membawa baglog sudah tiba di depan Balai RW 08. Dengan sigap kami segera memindahkan baglog ke kumbung dan menatanya dengan rapi jali. Akhirnya 3000 baglog sudah tuntas kami masukkan ke kumbung, berarti mulai besok pagi jadwal piket perawatan jamur bisa diberlakukan. Tugas regu piket adalah melihat dan mencatat pertumbuhan jamur tiram, pembasahan lantai kumbung dan karung goni di dinding kumbung, penyemprotan kabut dengan menggunakan sprayer ke seluruh ruangan, selalu melihat termometer dan hidrometer agar suhu ruangan selalu terjaga, membuka dan menutup jendela kumbung tidak boleh lupa. Diharapkan seluruh regu piket disiplin dalam menjalankan tugasnya. Mengingat biaya yang sudah dikeluarkan untuk keperluan kumbung jamur sudah banyak, kami bertekad bulat bahwa usaha ini harus berhasil. Biaya operasional untuk usaha jamur tiram ini, diperoleh dari sumbangan sukarela anggota kelompok tani elok mekar sari. Kamipun sudah siap apabila uang kami hilang, apabila kami mengalami gagal panen.
Hari Rabu tanggal 6 Maret 2013 jam 12.00 WIB, kami mengadakan syukuran untuk memulai usaha baru kelompok tani elok mekar sari yaitu budidaya jamur tiram. Ini merupakan usaha ketiga kelompok tani elok mekar sari setelah dua usaha sebelumnya yaitu usaha makanan dan minuman ( nugget ayam, nugget lele, nugget dory, nugget sayur, keripik pisang, lemper lele, abon lele, pizza lele dan minuman lidah buaya, minuman rumput laut, susu kedelai, sinom ) dan usaha urban farming. Dengan undangan yang serba mendadak, tidak disangka-sangka yang hadir pejabat-pejabat penting yang terkenal berhasil memimpin wilayahnya. Diantaranya Camat Sukolilo ( Bp, Fikser ), Lurah Semolowaru ( Bp. Sumali ), Lurah Karah ( Ibu Suwarni ), Sekretaris Kec. Sukolilo, Staff Kec. Sukolilo, Ketua LKMK Kel. Semolowaru (Bp. Sutrisno ), Penyuluh Pertanian Lapangan yang selalu mendampingi dan membimbing kelompok tani elok mekar sari yaitu Bp. Haryoto, Bu Nani Sri Hestuti dan Bp. Nana Suryatna. Camat Sukolilo dalam sambutannya sangat mendukung ada kegiatan ibu-ibu yang positif dan unik di Kecamatan Sukolilo, apalagi kami mempunyai kelompok tani yang berada di perumahan Semolowaru Elok. Selaku ketua kelompok tani elok mekar sari, saya memaparkan sejelas-jelasnya kegiatan dan bidang usaha yang dimiliki oleh kelompok tani elok mekar sari juga segala permasalahan yang kami hadapi di lapangan. Saya juga menceritakan bahwa ibu-ibu disini merupakan pekerja keras yang tak kenal waktu dan cuaca. Misalnya: kami bisa memindahkan 3000 baglog jamur tidak peduli waktu subuh ataupun malam hari, biasa mengangkat pupuk dalam karung, mencangkul tanah untuk urban farming, bahkan kami bisa mengganti genting kumbung bila ada yang pecah. Saya juga mengutarakan kepada para tamu yang hadir tentang rencana saya untuk membuat budidaya lele dalam terpal, alasan saya karena usaha makanan di kelompok tani, banyak yang memakai bahan dasar lele yaitu nugget lele, abon lele, pizza lele dan lemper lele. Untuk itulah kami berniat budidaya lele sendiri. Dan rencananya seperti biasa semua akan dikerjakan ibu-ibu kelompok tani sendiri karena kami merasa bisa dan mampu untuk mengerjakan semua sampai mengisi benih lelenya. Paparan saya langsung dijawab antusias oleh Camat Sukolilo yaitu Bapak Fikser bahwa ibu-ibu anggota kelompok tani tidak usah mengerjakan sendiri, semua biaya budidaya lele akan ditanggung semua oleh pak camat. Horrreeee.....terima kasih pak.
Acara potong tumpeng oleh Lurah Semolowaru yaitu Bapak Sumali diserahkan kepada saya sebagai ketua kelompok tani elok mekar sari. Semua ubo rampe acara syukuran ini, yang menyiapkan ibu-ibu sendiri sampai selesainya acara nanti. Ibu Suwarni ( Lurah Karah ) membawa oleh-oleh sate jamur yang empuk dan mak nyus, jamurnya diambil dari kumbung jamur milik kelurahan Karah. Acara ramah tamah berlangsung hangat, akrab dan penuh kekeluargaan, tanpa adanya pembatas antara pejabat, anak buah ataupun atasan dan bawahan semua berbaur dan saling berbagi cerita tentang pekerjaan masing-masing dengan diselingi cerita-cerita lucu yang sanggup mengocok perut kami. Ketika waktu istirahat kantor sudah usai, para tamupun berpamitan pulang, tak lupa kami bawakan bingkisan yang isinya produk-produk yang dihasilkan oleh ibu-ibu anggota kelompok tani. Hari ini benar-benar hari yang indah, bagi saya dan anggota kelompok tani elok mekar sari, kami merasa diperhatikan, didukung, dihargai, diapresiasi oleh mereka terutama kami bisa langsung menyampaikan uneg-uneg dihati, permasalahan bisa langsung diatasi di lapangan. Pertemuan tadi sangat memotivasi saya untuk terus berjuang dan bekerja keras membesarkan kelompok tani elok mekar sari. Saya ingin menunjukkan bahwa kelompok tani adalah wadah yang tepat bagi ibu-ibu yang suka bekerja keras dan punya jiwa wirausaha. Terbukti sejak berdirinya kelompok tani setahun yang lalu, banyak ibu-ibu yang menghasilkan produk makanan dan minuman andalan kelompok tani. Walaupun tiap bulan jatah uang dari suami sudah mencukupi, tetapi kita lebih terpuaskan kalau kita bisa menghasilkan sesuatu yang bisa menambah penghasilan keluarga. Acara syukuran perkenalan kumbung jamur kelompok tani elok mekar sari yang merupakan bantuan dari Dinas Pertanian Kota Surabaya, akhirnya berjalan dengan lancar dan sukses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar