laman

Sabtu, 23 Februari 2013

SEJARAH BERDIRINYA KELOMPOK TANI ELOK MEKAR SARI

   Tanggal 13 Agustus 2007 di tempat kami yaitu di RT 02 RW 08 Kelurahan Semolowaru Kecamatan Sukolilo Surabaya mendapat bantuan dari Dinas Kebersihan Dan Pertamanan Kota Surabaya berupa satu unit Gerobak Sampah. Adanya bantuan Gerobak Sampah ke RT 02 menunjukkan di tempat kami sudah ada kegiatan pemilahan sampah basah dan sampah kering. Dengan dibimbing oleh Bu Heni Imroatin dari LSM Bangun Pertiwi Surabaya, ibu-ibu mulai diajari bagaimana cara  memilah sampah dan pengolahannya. Untuk sampah kering setelah dipilah bisa dijual ke pengepul, sedangkan hasilnya dikumpulkan untuk memperbaiki lingkungan di tempat kami, terutama berem sekitar kali yang kondisinya saat itu rusak parah. Bu Made dan Bu Sugiarto tak segan - segan berkeliling mengambil sampah kering dari rumah ke rumah warga dengan menggunakan gerobak, setiap hari Minggu pagi. Tanggal 24 Juli 2007 kami mulai menjual sampah kering yang dikumpulkan warga untuk pertama kalinya, hasilnya Rp 18.650,-. Itulah awal berdirinya Bank Sampah di RT 02, yang masih berjalan sampai sekarang. Hasil dari penjualan sampah kering selain kami gunakan untuk memperbaiki lingkungan juga sebagai penyandang dana awal berdirinya Kelompok Tani Elok Mekar Sari di RT 02. 
   Selain meminta bantuan ke Dinas Kebersihan Dan Pertamanan Kota Surabaya, kami juga mencoba minta bantuan tanaman produktif ke Dinas Pertanian Kota Surabaya tepatnya bulan Oktober 2007. Akhirnya kami dibantu tanaman produktif seperti: nangka, mangga, sirsak yang sekarang sudah berbuah semua. Apabila meminta bantuan ke DKP maupun ke Dinas Pertanian, saya sebagai kader lingkungan RT 02 selalu mengajak ibu-ibu di tempat saya dengan tujuan selain bisa saya ajak bertukar pendapat juga kita bisa pintar bersama karena harapan saya, ibu-ibu harus tahu langkah-langkah permohonan bantuan ke instansi-instansi terkait. Sesudah itu, kami beberapa kali dibantu tanaman oleh Dinas Pertanian, saat mengambil tanamannya kami selalu datang beramai-ramai selain untuk membantu memindahkan tanaman dari kebun ke mobil juga kami manfaatkan untuk melihat tanaman - tanaman di kebun yang terawat dan tertata rapi. Tanggal 18 Agustus 2011 kami berempat yaitu saya ( Bu Made ), Bu Elsye, Bu Siti Tri Mulyani, Bu Sri Retno Dumilah berangkat mengambil bantuan tanaman hias yang surat permohonannya sudah di setujui beberapa hari sebelumnya. Tiba disana, saya dan Bu Retno masuk untuk mengurus administrasi pengambilan tanaman sedangkan Bu Elsye dan Bu Tri jalan - jalan di kebun Dinas Pertanian. Mereka bertemu dengan Bapak Haryoto, SP salah satu Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan. Setelah saling bertukar informasi, ternyata ada beberapa kebetulan yaitu saudara Bapak Haryoto, SP adalah tetangga kami di Semolowaru Elok dan Bapak Haryoto, SP berasal satu kota yang sama dengan saya yaitu Nganjuk. Karena terlalu lama menunggu saya keluar dari ruangan maka Bu Elsye meninggalkan nama dan alamat saya ke Bapak Haryoto. Tak berselang lama beberapa tanaman sudah bisa kami ambil yaitu bibit mawar, soka, sansivera, andong juga puring akhirnya bisa kami bawa pulang semua.
   Beberapa hari kemudian Bapak Haryoto, SP datang ke pos kamling RT 02, beliau sempat terkagum-kagum melihat disekitar pos kamling banyak tanaman produktif, toga juga sayur-sayuran yang ditanam dalam pot. Beliau sempat kaget mengetahui bahwa kami tidak mempunyai PPL apalagi sampai tidak mengenal PPL Kecamatan Sukolilo. Padahal ibu-ibu disini sangat bersemangat di bidang pertanian, kata Bapak Haryoto, SP. Sebelum pergi beliau berjanji akan mengenalkan kami dengan PPL Kecamatan Sukolilo. Esoknya Bapak Haryoto, SP datang lagi dengan membawa Bu Nani Sri Hestuti, APi adalah PPL Kecamatan Sukolilo. Perasaan saya campur aduk, rasanya seperti mimpi punya seorang PPL yang bakal mendampingi dan membimbing kami di lapangan. Padahal sejak tahun 2007 saya sudah kepingin didampingi PPL karena memang hobi saya pada bidang pertanian sangat besar, kondisi ibu-ibu disini memang senang ada acara kumpul - kumpul dan memasak beragam makanan dan minuman dari berbagai jenis bahan. Saya dan Bu Nani sepakat tanggal 13 Desember 2011 diadakan pertemuan di pos kamling RT 02. Pertemuan pertama ini dihadiri oleh 12 ibu-ibu dari RT 02 sedangkan Bu Nani ditemani Bapak Haryoto, SP. Materinya tentang Pembentukan Kelompok Tani. Pesan Bu Nani yaitu Kalau dirasa pertemuan ini bermanfaat bagi ibu-ibu, silakan diteruskan, apabila dirasa tidak ada hasilnya silakan dibubarkan saja.
      Kejadian yang paling seru adalah saat kami harus menentukan nama untuk kelompok tani kami. Setiap ibu mempunyai nama jagoan masing-masing dan mencoba meyakinkan orang lain dengan nama pilihannya. Tanggal 13 Desember 2011 malam, ibu-ibu rapat di pos kamling RT 02 untuk menentukan nama dan susunan pengurus kelompok tani. Saya memberi usulan, berhubung kita tinggal di Semolowaru Elok maka nama depan kelompok tani dimulai dengan kata ELOK. Dari beberapa nama usulan dari ibu-ibu, mengerucut menjadi dua nama tambahan di belakang kata Elok yaitu Sekar Wangi usulan dari Bu Retno atau Mekar Sari usulan dari Bu Esti. Setelah diadakan voting, terpilih ELOK MEKAR SARI sebagai nama kelompok tani kami.
 Adapun Susunan Pengurus Kelompok Tani Elok Mekar Sari, pada awal berdirinya adalah :
Ketua : saya ( Bu Ary Widiastuti )
Sekretaris : Bu Siti Aminah dan Bu Rusmini
Bendahara : Bu Srie Dalyati
Sie Praktek : Bu Mukhtamaroh dan Bu Ermien Setyowati
Sie Perlengkapan : Bu Sri Retno Dumilah dan Bu Sonya Meri Lilo
Sie Pemasaran : Bu Etty Iswanty, Bu Elsye, Bu Suhartini
Besoknya, tanggal 14 Desember 2011 Nama Kelompok Tani Elok Mekar Sari dan Susunan Pengurus Kelompok Tani Elok Mekar Sari ditetapkan dengan Surat Keputusan Lurah Semolowaru, Nomor : 26 / 2011 Tentang Pembentukan Dan Pengangkatan Pengurus Kelompok Tani Elok Mekar Sari  Kelurahan Semolowaru Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya.

  
Bersama Bapak Sumali, SH ( Lurah Semolowaru )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar