Dengan membawa surat undangan untuk mengikuti kegiatan dari Dinas Perikanan dan Kelautan Pemerintah Provinsi Jawa Timur beserta surat tugas dari Dinas Pertanian Kota Surabaya, akhirnya dengan langkah mantap Bu Sonya Meri Lilo mewakili Kelompok Tani Elok Mekar Sari untuk mengikuti kegiatan tersebut selama 3 hari berturut - turut mulai tanggal 26 sampai 28 Pebruari 2014 di Hotel Utami, Waru Sidoarjo. Kegiatan ini diikuti oleh peserta pengolah produk perikanan se Jawa Timur dan mengambil tema Apresiasi Pengembangan Ragam Produk Berbasis Sertifikat. Sebagai peserta kegiatan, mereka diharapkan membawa contoh produk untuk dikonsultasikan kepada narasumber.
Alasan saya menunjuk Bu Sonya Meri Lilo mewakili Kelompok Tani Elok Mekar Sari dalam kegiatan tersebut adalah Bu Sonya pernah mengikuti Pelatihan Diversifikasi Pengolahan Ikan ( P2MKP ) KUB. Srikandi Mina Surabaya, pada tanggal 16 sampai 19 April 2012 dan salah satu materinya ada Teori dan Praktek Pembuatan Bakso dan Siomay Ikan. Usai mengikuti pelatihan tersebut, Bu Sonya mendapatkan sertifikat dari P2MKP yang menyatakan bahwa beliau sudah mengikuti pelatihan diversifikasi pengolahan ikan dan telah dinyatakan lulus. Sehabis pelatihan tersebut beliau mulai berinovasi membuat olahan bakso ikan, tahu bakso ikan dan siomay ikan karena adanya permintaan konsumen yang menginginkan bahannya dari daging sapi maka sekarang sudah ada bakso, tahu bakso dan siomay dari daging sapi. Selain itu beliau juga membuat keripik pisang khas Nusa Tenggara Timur, tanah kelahirannya yang penjualannya laris manis di pasaran. Sekarang beliau sudah bermitra dengan PT Hino Sidoarjo, untuk produk tahu baksonya, bahkan sudah dibawa sampai Kalimantan. Kemarin beliau sudah mengurus ijin PIRT di Dinas Kesehatan Kota Surabaya, dan sudah mengikuti tahap awal yaitu Penyuluhan Keamanan Pangan Bagi Penanggung Jawab Pemilik Industri Rumah Tangga dan sudah lulus ujian tulis dan tinggal mendaftarkan produknya yang akan di PIRT ke Dinas Kesehatan Kota Surabaya dan sebagai langkah terakhir akan ada tinjauan ke lapangan oleh dinas terkait untuk melihat tempat dan proses produksinya sampai Bu Sonya dinyatakan lulus dan berhak mendapatkan sertifikat PIRT. Karena yang masuk kategori PIRT adalah minuman dan makanan yang kering sedangkan yang berbahan daging basah tidak masuk PIRT maka hanya keripik pisang yang bisa diajukan Bu Sonya.
Ketika saya buka undangan dari Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur dan membaca daftar narasumber yang akan mengisi kegiatan tersebut maka saya berpikir sekalian Bu Sonya nanti bisa menanyakan tata cara sertifikasi produk olahannya yang lain seperti, tahu bakso, bakso dan siomay dari ikan dan daging sapi. Narasumber yang akan menjadi pembicara adalah Pembukaan oleh Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur, Materi Kebijakan Pengembangan Pengolahan Hasil Perikanan di Jawa Timur oleh Kepala Bidang P2HP ( Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan ), Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan oleh LPPMHP ( Laboratorium Pengendalian dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan ) Surabaya, Persyaratan dan Tata Cara Memperoleh Sertifikat PIRT oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Persyaratan dan Tata Cara Sertifikasi Makanan oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Surabaya, GMP Pengolahan Hasil Perikanan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur, SSOP Pengolahan Hasil Perikanan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur, Prosedur Sertifikasi Kelayakan Pengolahan Hasil Perikanan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur dan Penutup.
Sepulang dari mengikuti kegiatan selama 3 hari, Bu Sonya berbagi kisah dan pengalaman selama disana, setiap hari diberi materi yang padat bahkan sampai malam hari dan senangnya bertemu pengolah produk perikanan se Jawa Timur karena bisa saling tukar informasi produk dan cara pemasarannya dan tentu saja dapat mencatat resep olahan andalan mereka bahkan saling mencicipi produk yang dibawa oleh peserta lain. Kepada narasumber, Bu Sonya sempat berkonsultasi dengan BPOM Surabaya mengenai cara mendapatkan sertifikasi produk tahu baksonya, dengan biaya yang terjangkau mengingat bagi usaha kecil biaya pengurusannya tidak kecil. Dan dijawab oleh BPOM Surabaya bahwa ada program untuk peserta yang tidak bayar tapi jumlah pesertanya sedikit sekali. Nanti diharapkan Bu Sonya bisa sering menghubungi Kantor BPOM Surabaya untuk menanyakan masih tersedianya tempat bagi peserta usaha kecil saat ada uji sertifikasi oleh BPOM Surabaya. Bu Sonya memang sangat berharap memperoleh sertifikat untuk tahu baksonya karena selain rasanya banyak digemari pembeli, harganya juga sangat terjangkau dan pemasarannya sudah kencang sekali bahkan sampai dibawa ke luar pulau namun belum bisa masuk supermarket atau toko - toko karena produknya belum mengantongi sertifikasi dari BPOM Surabaya.
Alasan saya menunjuk Bu Sonya Meri Lilo mewakili Kelompok Tani Elok Mekar Sari dalam kegiatan tersebut adalah Bu Sonya pernah mengikuti Pelatihan Diversifikasi Pengolahan Ikan ( P2MKP ) KUB. Srikandi Mina Surabaya, pada tanggal 16 sampai 19 April 2012 dan salah satu materinya ada Teori dan Praktek Pembuatan Bakso dan Siomay Ikan. Usai mengikuti pelatihan tersebut, Bu Sonya mendapatkan sertifikat dari P2MKP yang menyatakan bahwa beliau sudah mengikuti pelatihan diversifikasi pengolahan ikan dan telah dinyatakan lulus. Sehabis pelatihan tersebut beliau mulai berinovasi membuat olahan bakso ikan, tahu bakso ikan dan siomay ikan karena adanya permintaan konsumen yang menginginkan bahannya dari daging sapi maka sekarang sudah ada bakso, tahu bakso dan siomay dari daging sapi. Selain itu beliau juga membuat keripik pisang khas Nusa Tenggara Timur, tanah kelahirannya yang penjualannya laris manis di pasaran. Sekarang beliau sudah bermitra dengan PT Hino Sidoarjo, untuk produk tahu baksonya, bahkan sudah dibawa sampai Kalimantan. Kemarin beliau sudah mengurus ijin PIRT di Dinas Kesehatan Kota Surabaya, dan sudah mengikuti tahap awal yaitu Penyuluhan Keamanan Pangan Bagi Penanggung Jawab Pemilik Industri Rumah Tangga dan sudah lulus ujian tulis dan tinggal mendaftarkan produknya yang akan di PIRT ke Dinas Kesehatan Kota Surabaya dan sebagai langkah terakhir akan ada tinjauan ke lapangan oleh dinas terkait untuk melihat tempat dan proses produksinya sampai Bu Sonya dinyatakan lulus dan berhak mendapatkan sertifikat PIRT. Karena yang masuk kategori PIRT adalah minuman dan makanan yang kering sedangkan yang berbahan daging basah tidak masuk PIRT maka hanya keripik pisang yang bisa diajukan Bu Sonya.
Ketika saya buka undangan dari Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur dan membaca daftar narasumber yang akan mengisi kegiatan tersebut maka saya berpikir sekalian Bu Sonya nanti bisa menanyakan tata cara sertifikasi produk olahannya yang lain seperti, tahu bakso, bakso dan siomay dari ikan dan daging sapi. Narasumber yang akan menjadi pembicara adalah Pembukaan oleh Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur, Materi Kebijakan Pengembangan Pengolahan Hasil Perikanan di Jawa Timur oleh Kepala Bidang P2HP ( Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan ), Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan oleh LPPMHP ( Laboratorium Pengendalian dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan ) Surabaya, Persyaratan dan Tata Cara Memperoleh Sertifikat PIRT oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Persyaratan dan Tata Cara Sertifikasi Makanan oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Surabaya, GMP Pengolahan Hasil Perikanan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur, SSOP Pengolahan Hasil Perikanan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur, Prosedur Sertifikasi Kelayakan Pengolahan Hasil Perikanan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur dan Penutup.
Sepulang dari mengikuti kegiatan selama 3 hari, Bu Sonya berbagi kisah dan pengalaman selama disana, setiap hari diberi materi yang padat bahkan sampai malam hari dan senangnya bertemu pengolah produk perikanan se Jawa Timur karena bisa saling tukar informasi produk dan cara pemasarannya dan tentu saja dapat mencatat resep olahan andalan mereka bahkan saling mencicipi produk yang dibawa oleh peserta lain. Kepada narasumber, Bu Sonya sempat berkonsultasi dengan BPOM Surabaya mengenai cara mendapatkan sertifikasi produk tahu baksonya, dengan biaya yang terjangkau mengingat bagi usaha kecil biaya pengurusannya tidak kecil. Dan dijawab oleh BPOM Surabaya bahwa ada program untuk peserta yang tidak bayar tapi jumlah pesertanya sedikit sekali. Nanti diharapkan Bu Sonya bisa sering menghubungi Kantor BPOM Surabaya untuk menanyakan masih tersedianya tempat bagi peserta usaha kecil saat ada uji sertifikasi oleh BPOM Surabaya. Bu Sonya memang sangat berharap memperoleh sertifikat untuk tahu baksonya karena selain rasanya banyak digemari pembeli, harganya juga sangat terjangkau dan pemasarannya sudah kencang sekali bahkan sampai dibawa ke luar pulau namun belum bisa masuk supermarket atau toko - toko karena produknya belum mengantongi sertifikasi dari BPOM Surabaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar