Minggu-minggu ini, setiap hari kami bisa memanen jamur tiram dari kumbung jamur milik poktan elok mekar sari sekitar 2 sampai 3 kg. Selain dijual secara umum, biasanya langsung dijual di balai RW 08 Kelurahan Semolowaru saat pagi hari waktu anggota poktan piket, biasanya saat itu banyak warga yang berolahraga di lapangan balai RW 08 atau saat orangtua murid SDN Semolowaru 614 mengantar ataupun menjemput anaknya, karena letak sekolah bersebelahan dengan balai RW 08. Jamur juga diolah ibu-ibu anggota poktan untuk menjadi botok jamur, oseng-oseng jamur, dadar jagung jamur, ote-ote jamur, sate jamur dan yang baru dicoba adalah pepes jamur ala poktan elok mekar sari. Hasil olahan tersebut biasa disajikan saat pertemuan poktan, dijual saat ada pameran atau bazaar, ditawarkan ke ibu-ibu perumahan semolowaru elok dan sekitarnya serta untuk buah tangan tamu-tamu yang berkunjung ke kelompok tani. Sebetulnya banyak permintaan untuk hasil olahannya daripada jamur mentahnya, tapi sayang di poktan kekurangan tenaga koki untuk mengolahnya. Banyak yang menyarankan agar botok dan pepes jamurnya tidak usah ditambahi udang atau daging, jadi murni jamur. Soalnya banyak yang ingin makanan sehat dan tidak menggunakan bahan tambahan pangan ( BTP ), misalnya , penyedap rasa. Akhirnya botok dan pepes jamurnya, bahan utamanya hanya jamur yang ditambahi bahan pelengkap, misalnya: tomat hijau, daun brambang, dan daun salam. Dengan begitu rasa jamurnya sangat menonjol, kesat seperti rasa daging ayam dan gurih sekali.
Hari jumat tanggal 3 Mei 2013 pagi, setelah saya dan Bu Eko Supra selesai piket di poktan, langsung memanen jamur tiram dari dalam kumbung, ternyata setelah ditimbang berat jamurnya ada 2 kg. Yang 1 kg dibeli oleh Bu Eko Supra, untuk diolah menjadi pepes jamur sedangkan yang 1 kg, saya bungkus di tas kresek dengan berat, masing-masing 250 gram dengan harga Rp 4000,- sebungkus. Tetapi apabila beli langsung 1 kg harganya menjadi Rp 15.000,- harga ini sudah di bawah harga di pasaran dan dijamin jamurnya masih segar karena baru dipetik. Jamur yang sudah dibungkus tas kresek tadi, langsung diserbu ibu-ibu yang lagi berolahraga pagi di halaman balai RW 08.
Siang hari, pepes jamur buatan Bu Eko Supra telah siap dijual, saya berangkat ke rumahnya untuk mencoba dahulu sebelum saya tawarkan ke orang lain. Pepes jamurnya ada 10 bungkus, saya jualkan 5 bungkus dan dijual oleh Bu Eko juga 5 bungkus, dengan harga sebungkusnya Rp 3000,- lebih mahal pepes jamur dibandingkan dengan botok jamurnya yang dijual Rp 2500,- perbungkus. Setelah saya coba rasanya sudah pas, dan rasa jamurnya tidak ada duanya, kesat, kenyal dan persis rasa daging ayam. Kalau saya boleh memilih, saya lebih suka pepes jamur daripada botok jamur karena di pepes jamur, lebih terasa jamurnya. Akhirnya pepes jamur yang saya bawa dibeli Mbak Sri, Bu Soegiharto dan saya makan sendiri, total saya membayar ke Bu Eko sebesar Rp 3000,- x 5 bungkus = Rp 15.000,-. Hati puas dan senang, hari ini jualannya laris manis bak kacang goreng, baik yang jamur mentah maupun yang sudah jadi olahan. Benar-benar hari yang melelahkan tapi juga membahagiakan.
Hari jumat tanggal 3 Mei 2013 pagi, setelah saya dan Bu Eko Supra selesai piket di poktan, langsung memanen jamur tiram dari dalam kumbung, ternyata setelah ditimbang berat jamurnya ada 2 kg. Yang 1 kg dibeli oleh Bu Eko Supra, untuk diolah menjadi pepes jamur sedangkan yang 1 kg, saya bungkus di tas kresek dengan berat, masing-masing 250 gram dengan harga Rp 4000,- sebungkus. Tetapi apabila beli langsung 1 kg harganya menjadi Rp 15.000,- harga ini sudah di bawah harga di pasaran dan dijamin jamurnya masih segar karena baru dipetik. Jamur yang sudah dibungkus tas kresek tadi, langsung diserbu ibu-ibu yang lagi berolahraga pagi di halaman balai RW 08.
Siang hari, pepes jamur buatan Bu Eko Supra telah siap dijual, saya berangkat ke rumahnya untuk mencoba dahulu sebelum saya tawarkan ke orang lain. Pepes jamurnya ada 10 bungkus, saya jualkan 5 bungkus dan dijual oleh Bu Eko juga 5 bungkus, dengan harga sebungkusnya Rp 3000,- lebih mahal pepes jamur dibandingkan dengan botok jamurnya yang dijual Rp 2500,- perbungkus. Setelah saya coba rasanya sudah pas, dan rasa jamurnya tidak ada duanya, kesat, kenyal dan persis rasa daging ayam. Kalau saya boleh memilih, saya lebih suka pepes jamur daripada botok jamur karena di pepes jamur, lebih terasa jamurnya. Akhirnya pepes jamur yang saya bawa dibeli Mbak Sri, Bu Soegiharto dan saya makan sendiri, total saya membayar ke Bu Eko sebesar Rp 3000,- x 5 bungkus = Rp 15.000,-. Hati puas dan senang, hari ini jualannya laris manis bak kacang goreng, baik yang jamur mentah maupun yang sudah jadi olahan. Benar-benar hari yang melelahkan tapi juga membahagiakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar