laman

Senin, 02 Februari 2015

Lomba Kelurahan Berseri Tingkat Provinsi Jatim

           Setelah pada tahun 2014 Kelurahan Semolowaru berhasil menjadi jawara dalam Lomba Kelurahan Berseri Tingkat Madya yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan pada tahun 2015 ini, Kelurahan Semolowaru kembali mengikuti ajang serupa namun sudah naik kelas yang lebih tinggi yaitu Tingkat Mandiri. Segala persiapan sudah dilakukan oleh Kelurahan Semolowaru yang turut didukung oleh seluruh RW dilingkungan Kelurahan Semolowaru sedangkan RW yang akan dikunjungi tim juri adalah RW 05 untuk meninjau ketahanan rumah pangan lestari dan RW 08 Semolowaru Elok untuk melihat berbagai macam budidaya yang dilakukan oleh Kelompok Tani Elok Mekar Sari tetapi tidak menutup kemungkinan RW lain juga akan dikunjungi tim juri.
           Semolowaru Bahari ditunjuk sebagai tujuan pertama kedatangan tim juri yang terdiri dari Bapak Fauzi Bachtiar dari BLH Provinsi Jawa Timur, Bapak Imam Chotib dari Bapemas Provinsi Jawa Timur dan Bapak Teguh Satoto, disana sudah disiapkan segalanya yaitu mulai penerimaan para tamu dan tim juri di Balai RW 05 untuk mendengarkan paparan tentang profil dan potensi yang dimiliki Kelurahan Semolowaru yang disampaikan oleh Bu Suwarti selaku Lurah Semolowaru kemudian dilanjutkan tinjauan beragam produk yang dihasilkan oleh UKM di Kelurahan Semolowaru sambil menikmati makan pagi dengan menu nasi pecel diteruskan turun ke lapangan. Selesai dilakukan penilaian di RW 05, seluruh rombongan bergerak ke RW 08 tempat Kelompok Tani Elok Mekar Sari berada, kedatangan tim juri disambut yel - yel poktan yang jenaka kemudian tim juri melihat budidaya jamur tiram, budidaya lele, budidaya jangkrik dan urban farming juga tanaman toga. Untuk hidangan para tamu, kami menyediakan sate jamur yang olala sedapnya apalagi dibakar langsung ditempat. Kemudian tim juri ingin melihat sejauh mana kesadaran warga untuk mengolah sampah basah dengan menggunakan komposter yang banyak bertebaran di wilayah RW 08, tentu saja selain komposter dirumah saya karena menurut Bapak Fauzi dari BLH Provinsi Jawa Timur, saya sebagai kader lingkungan sudah wajar bila mengolah komposter dirumah dan juri ingin melihat dan membuktikan dilapangan sejauh mana partisipasi warga dalam merawat lingkungannya. Beberapa komposter memang belum dimanfaatkan warga secara optimal, misalnya adanya komposter yang berisi daun - daun kering bahkan berisi sampah kering yaitu plastik, kertas dan lain - lain atau kondisi komposter yang terbengkalai tak terurus di pinggir jalan, terlihat beberapa bagian komposter hilang yaitu tutup komposter, pipa gas pembuangan atau sudah hilang diambil orang. Sebenarnya sungguh ironis, selain harga komposter yang mahal juga ketika akan mendapatkannya tidak mudah, kami harus menjalankan beberapa kegiatan dahulu hingga LSM Bangun Pertiwi bersedia memfasilitasi kami untuk mendapatkan bantuan dari DKP ( Dinas Kebersihan dan Pertamanan ) Kota Surabaya. Serangkaian kegiatan tersebut adalah melakukan kunjungan sebagai bahan pembelajaran di Kelurahan Genteng Candirejo yaitu cara mengelola lingkungannya dan usaha memberdayakan warga dengan mengolah blimbing wuluh yang banyak tumbuh dihalaman rumah warga, mengikuti penyuluhan tentang pemilahan sampah beserta cara menggunakan komposter oleh LSM Bangun Pertiwi yang bertempat di Balai RW 08 dan setelah melalui semuanya kami baru bisa mendapatkan bantuan komposter. Rasanya plong ketika saya membuka komposter didepan rumah Ketua RT 02 RW 08 yaitu Bapak Sudjoko Rahaju, SH karena beliau rajin mengisi komposter dengan sampah basah hingga seluruh rombongan juri beserta Lurah Semolowaru melihat komposter tersebut dan tersenyum puas apalagi komposter diwilayah RT 02 dilukis gambar yang lucu - lucu agar warga tergerak menggunakannya. Adanya biopori juga tak luput dari pemantauan tim juri. Dan selesai sudah penjurian Kelurahan Berseri di RW 08 juri akan meneruskan penilaiannya ditempat lain.
            Bagi saya, semakin sering kita mengikuti lomba dengan penjuriannya juga adanya kunjungan tamu membuat kebersihan kampung terus terjaga dan tertata serta warga semakin tertantang untuk berani bekerja kreatif dan berkarya inovatif hingga bisa mendatangkan tambahan penghasilan. Melalui ajang tersebut, juga bisa kita jadikan barometer sejauh mana kemajuan yang telah kita capai dibanding dengan wilayah lain dan sebagai tolok ukur, mana yang perlu kita pertahankan atau yang harus kita benahi bahkan apa yang harus kita lakukan untuk mengejar ketinggalan kita, hingga kita tidak menjadi katak dalam tempurung.

                 Penjurian Kelurahan Berseri Tahun 2015 di RW 05 Kelurahan Semolowaru 
Produk Unggulan Kelompok Tani Elok Mekar Sari
Penjurian di RW 08 Semolowaru Elok 
Evaluasi Tim Juri Sekaligus Menikmati Sate Jamur Khas Elok Mekar Sari
Melihat Komposter di RT 02 RW 08

Tidak ada komentar:

Posting Komentar