laman

Kamis, 04 Desember 2014

Pertemuan Kelompok Tani

         Pertemuan Kelompok Tani Elok Mekar Sari pada pagi hari ini terkesan mendadak karena diadakan pada awal bulan dan tanpa dihadiri Penyuluh Pertanian Lapangan Kecamatan Sukolilo yaitu Bu Nani Sri Hestuti, A. Pi dikarenakan beliau ada kepentingan yang mendadak diluar kota sehingga pertemuan ini hanya dihadiri anggota kelompok tani. Saya cepat menggelar pertemuan ini dikarenakan ada beberapa permasalahan pada budidaya jamur dan budidaya lele di kolam terpal yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.
         Pada budidaya jamur, panen kali ini beberapa kuntum jamur yang mekar dimakan tikus juga banyak tikus yang berkeliaran didalam dan disekitar kumbung jamur sehingga kalau terus dibiarkan akan mengancam hasil panen saat ini. Hama tikus begitu merajalela mengingat di Balai RW 08 Kelurahan Semolowaru sedang ada pembangunan saluran air sehingga banyak tukang bangunan yang tinggal disitu dan sisa makanan mereka yang dibuang disampah mampu mengundang gerombolan tikus yang datang semakin lama semakin banyak. Dari berbagai masukan anggota yang hadir, akhirnya disepakati bahwa akan diadakan pembersihan tumpukan sampah di belakang kumbung jamur yang dianggap sebagai tempat yang disukai tikus dan sarang tikus juga sepanjang jalan yang biasa dilalui tikus akan digantungkan gelas bekas minuman ale - ale sehingga bila tersentuh akan menimbulkan bunyi yang ditakuti tikus.
          Untuk budidaya lele, kami mempunyai 2 kolam lele yang terbuat dari terpal dan satu kolam berisi lele yang sudah berumur 3 bulan dan sebentar lagi siap dipanen sedangkan kolam yang satunya, kondisinya perlu diadakan pembenahan terutama penggantian terpal kolam yang berlobang diperkirakan karena gigitan tikus. Menurut Penyuluh Pertanian Lapangan dari Dinas Pertanian Kota Surabaya, seharusnya sesudah panen lele, kolam harus diisi air kembali seperti kondisi semula walaupun belum dibersihkan, hal ini untuk mencegah tikus masuk ke dasar kolam dan menggigit terpal bagian bawah karena mencium bau amis dari sisa air sehabis panen juga terpal yang bekas dipakai sebelumnya. Ketika selesai panen lele, terpal kami isi air tapi berhubung air yang mengalir dari selang tidak deras juga kalo dipakai ngisi kolam lama, kami takut pompa airnya panas dan cepat rusak. Jadi kami bergantian tiap hari, menunggu mengisi kolam tapi naiknya pelan hingga akhirnya kedahuluan dimasuki tikus dan akhirnya terpalnya tak bisa digunakan lagi untuk memelihara lele. Ketika sambil bergurau dengan ibu - ibu, saya mengutarakan rencana saya untuk menghimpun dana dari ibu - ibu untuk menghidupkan lagi kolam lele yang satunya ternyata jawabannya diluar dugaan saya, mereka sangat antusias dan siap serius berbudidaya lele juga siap menanggung rugi. Saya benar - benar terharu dengan semangat ibu - ibu yang tak pernah menyerah bagaimanapun situasi dan kondisinya dan terus menyemangati saya untuk memajukan Kelompok Tani Elok Mekar Sari.
         Mengingat jadwal kegiatan kami padat pada minggu ini maka pelaksanaan pembersihan sampah dan pembenahan kolam lele mulai dikerjakan pada minggu depan.        

Semua Swadaya Anggota
Kolam Lele yang Perlu Perbaikan Segera

Tidak ada komentar:

Posting Komentar