Pagi ini terasa berbeda, udara masih terasa sejuk dan mendung juga terlihat ada butiran air bening di setiap ujung daun yang serasa enggan jatuh ke tanah apalagi aroma khas tanah yang basah masih keras tercium karena semalam hujan mengguyur deras disini. Saya dan Bu Ety begitu bersemangat untuk melaksanakan tugas piket hari ini, yaitu menyiram kumbung jamur, memberi makan lele, merawat jangkrik dan menyapu halaman belakang Balai RW 08, tempat Kelompok Tani Elok Mekar Sari mengerjakan berbagai budidayanya karena banyak daun kering yang jatuh berserakan diterpa angin. Bu Ety langsung mengerjakan tugas favoritnya yaitu merawat jangkrik dan memberi makan lele sedangkan saya langsung menyapu halaman karena saya paling tak suka melihat halaman yang kotor sebab membuat pikiran kusut dan tak sedap dipandang. Bunyi tanda ada sms yang masuk, sanggup memecah keheningan suasana disekeliling halaman yang sedari tadi hanya ada saya dan Bu Ety kemudian segera saya buka pesan sms tersebut, ternyata dari Mas Wahyu Trans TV, beliau yang kemarin sudah meliput kami tentang peyek jangkrik dan sekarang akan meliput lagi, yaitu serundeng jangkrik karena ditugaskan oleh kantor pusat dan berarti ini kedatangan beliau yang kedua di tempat kami sehingga kami sudah sangat familiar sekali. Tanpa berpikir panjang, saya langsung menyanggupi untuk pengambilan gambar pada siang ini di halaman belakang Balai RW 08 Kelurahan Semolowaru yang sangat bernuansa pedesaan karena pada dasarnya saya tidak suka menolak pekerjaan yang ditawarkan pada saya selagi saya bisa dan mampu mengerjakannya dan akan segera saya selesaikan mengingat tugas saya tiap hari berbeda dan terkadang harus diputuskan dan dikerjakan mendadak sehingga bila tugas tersebut telah selesai, saya dapat mengerjakan lagi tugas lainnya.
Tepat waktu yang disepakati, semua langsung mengerjakan tugasnya masing - masing yaitu saya dan Bu Agung langsung membuat perapiannya, Bu Tri dan Bu Ety menyiapkan alat -alat memasak juga bumbu - bumbu yang akan digunakan untuk membuat serundeng jangkrik sedangkan Mas Wahyu segera menyiapkan kameranya. Karena sudah beberapa kali menghadapi kamera sehingga membuat kami sudah tidak canggung lagi saat diambil gambarnya. Adegan demi adegan kami lakukan dengan lancar tanpa ada pengulangan yang berarti sehingga sesi pengambilan gambar dapat dilakukan dengan cepat. Walaupun serundeng jangkrik dimasak oleh Bu Agung ditungku kayu tapi hasilnya sangat bagus karena selain warnanya yang coklat kekuningan juga rasanya lebih lezat daripada dimasak di kompor karena ada aroma kayu terbakar di serundengnya.
Serundeng jangkrik dibuat oleh Bu Agung yang bermula dari usahanya yang sering mendapat pesanan nasi campur khas Bali yang ada serundengnya kemudian dicoba ditambah dengan jangkrik yang telah disangrai kering ternyata rasa serundengnya tambah gurih dan sedap sehingga sampai sekarang beliau menjual serundeng jangkrik yang sudah mulai dikenal dan diminati orang. Di toko milik Bu Agung inilah berbagai produk olahan dari anggota Kelompok Tani Elok Mekar Sari dipajang dan dijual.
Saatnya Dilakukan Pengambilan Gambar oleh Mas Wahyu Trans TV untuk Reportase Malam ( Makanan Ekstrem )
Hasil Serundeng Jangkrik yang Sudah Dikemas, Dijual Rp 10.000,- perbungkus
Pengambilan Gambar dengan Model Kevin yang Mirip Anggota Boyband Asal Korea di Toko Darma Milik Bu Agung Rusmini
Ketika Telah Usai