Berkebun adalah kegiatan yang sangat mengasyikkan, itulah kira - kira ungkapan yang bisa menggambarkan pendapat saya tentang kegiatan yang satu ini. Apalagi saat melihat tanaman tersebut mulai tumbuh, berkembang, berbunga dan akhirnya berbuah, rasanya puas tiada terkira. Bermacam tanaman sayuran dan tanaman obat keluarga ( TOGA ) yang ditanam ibu - ibu Kelompok Tani Elok Mekar Sari di belakang Balai RW 08 Kelurahan Semolowaru, terlihat hijau dan subur bahkan beberapa sudah dipanen dan dibeli warga sedangkan hasil penjualannya bisa menambah kas Kelompok Tani Elok Mekar Sari walaupun harga sayuran sedang melambung tinggi di pasaran tetapi di tempat kami mempunyai penawaran yang menarik untuk mendatangkan pembeli, yaitu selain harga sayuran kami lebih murah, pembeli juga bisa memetik sendiri sayuran yang diinginkan apalagi sayuran kami termasuk organik karena tanpa menggunakan pupuk buatan pabrik dan pestisida. Pembeli juga bisa pesan terlebih dahulu kepada petugas piket pada hari yang bersangkutan sehingga bisa diambilkan yang masih segar.
Setelah periode sebelumnya, kami menanam labu putih yang hasil panennya bisa dijual juga dapat diolah menjadi bermacam sayur yang siap disajikan saat ada pertemuan di Kelompok Tani Elok Mekar Sari, sekarang kami bertanam sayur gambas di kebun belakang Balai RW 08. Tanaman tersebut tumbuh dari biji yang ditanam dalam tanah kemudian bila sudah tumbuh tinggi akan merambat di anjang - anjang bambu ataupun pada pohon besar yang terdekat sedangkan buahnya panjang dan bergantungan. Bila buah masih muda dan belum berserat serta mudah dipatahkan, bisa dilakukan pemanenan. Panen bisa dilakukan berulang - ulang bahkan dalam satu pohon bisa dipanen 15 kali, asalkan kondisi tanahnya subur, gembur dan banyak mengandung humus. Buah gambas muda bisa diolah menjadi sayur dan lalapan juga sebagai obat demam, sedangkan bagian dalam buah tuanya digunakan untuk sabut dan bijinya bisa ditanam kembali. Hama yang mengganggu adalah ulat busuk daun dan kumbang daun, sedangkan cara membasminya dengan disemprot menggunakan cairan dari daun mindi yang sudah di haluskan dan dicampur air. Daun mindi dipilih karena rasanya yang pahit sekali sehingga tidak disukai hama pengganggu tanaman gambas. Hal tersebut merupakan cara alami untuk menghilangkan hama dan hasilnya terbukti sangat efektif.
Kemarin kami sudah berencana memanen gambas tapi batal karena ditawari Pak Sarko yang mempunyai tambak di dekat perumahan kami, untuk melihat panen ikan nila di tempatnya. Selesai panen, ikannya bisa langsung dibeli dan dijual dibawah harga pasar. Ibu - ibu langsung berebutan membeli ikan nila segar yang sudah ditimbang satu kilogram perkantong plastik. Ternyata ada ikan patin, ikan tawes dan ikan kuthuk yang ikut dipanen. Hasil panen tidak semua dijual tapi disisakan untuk dibagi orang yang sudah membantu proses panen tadi.
Akhirnya kami melanjutkan panen gambas yang sempat tertunda karena sudah ditunggu calon pembeli yaitu warga perumahan Semolowaru Elok. Pembelinya langsung bisa memilih dan memetik sendiri dari pohon dan didapat hasil 3 kg, beliau juga membeli jamur tiram yang diambil langsung dari kumbung kami. Semua hasil penjualan akan di masukkan ke dalam Kas Kelompok Tani Elok Mekar Sari.
Contoh Pemetikan yang Salah
Buah Gambas Tua yang Siap Dijadikan Bibit
Santai sambil Memanen Jamur Tiram
Panen Ikan Nila di Tambak Pak Sarko
Setelah periode sebelumnya, kami menanam labu putih yang hasil panennya bisa dijual juga dapat diolah menjadi bermacam sayur yang siap disajikan saat ada pertemuan di Kelompok Tani Elok Mekar Sari, sekarang kami bertanam sayur gambas di kebun belakang Balai RW 08. Tanaman tersebut tumbuh dari biji yang ditanam dalam tanah kemudian bila sudah tumbuh tinggi akan merambat di anjang - anjang bambu ataupun pada pohon besar yang terdekat sedangkan buahnya panjang dan bergantungan. Bila buah masih muda dan belum berserat serta mudah dipatahkan, bisa dilakukan pemanenan. Panen bisa dilakukan berulang - ulang bahkan dalam satu pohon bisa dipanen 15 kali, asalkan kondisi tanahnya subur, gembur dan banyak mengandung humus. Buah gambas muda bisa diolah menjadi sayur dan lalapan juga sebagai obat demam, sedangkan bagian dalam buah tuanya digunakan untuk sabut dan bijinya bisa ditanam kembali. Hama yang mengganggu adalah ulat busuk daun dan kumbang daun, sedangkan cara membasminya dengan disemprot menggunakan cairan dari daun mindi yang sudah di haluskan dan dicampur air. Daun mindi dipilih karena rasanya yang pahit sekali sehingga tidak disukai hama pengganggu tanaman gambas. Hal tersebut merupakan cara alami untuk menghilangkan hama dan hasilnya terbukti sangat efektif.
Kemarin kami sudah berencana memanen gambas tapi batal karena ditawari Pak Sarko yang mempunyai tambak di dekat perumahan kami, untuk melihat panen ikan nila di tempatnya. Selesai panen, ikannya bisa langsung dibeli dan dijual dibawah harga pasar. Ibu - ibu langsung berebutan membeli ikan nila segar yang sudah ditimbang satu kilogram perkantong plastik. Ternyata ada ikan patin, ikan tawes dan ikan kuthuk yang ikut dipanen. Hasil panen tidak semua dijual tapi disisakan untuk dibagi orang yang sudah membantu proses panen tadi.
Akhirnya kami melanjutkan panen gambas yang sempat tertunda karena sudah ditunggu calon pembeli yaitu warga perumahan Semolowaru Elok. Pembelinya langsung bisa memilih dan memetik sendiri dari pohon dan didapat hasil 3 kg, beliau juga membeli jamur tiram yang diambil langsung dari kumbung kami. Semua hasil penjualan akan di masukkan ke dalam Kas Kelompok Tani Elok Mekar Sari.
Contoh Pemetikan yang Salah
Buah Gambas Tua yang Siap Dijadikan Bibit
Santai sambil Memanen Jamur Tiram
Panen Ikan Nila di Tambak Pak Sarko
Tidak ada komentar:
Posting Komentar