Dari pagi suasana terlihat biasa saja, seperti hari sebelumnya padahal pagi ini ada pertemuan Kelompok Tani Elok Mekar Sari. Biasanya dari pagi, ibu - ibu sudah mondar - mandir di jalan, mempersiapkan peralatan untuk praktek dan menyiapkan konsumsi andalan yang akan dibawa pada acara tersebut. Entah ada apa gerangan dengan ibu - ibu pada pagi ini padahal kami harus mempraktekkan abon jamur yang telah diperoleh saat pelatihan di Dinas Pertanian Kota Surabaya, semua diam seribu bahasa tanpa ada derai tawa yang biasa menghiasi sepanjang acara. Sayapun tak terpikir membeli apapun untuk konsumsi acara, saya begitu tak habis pikir, mengapa cobaan tak pernah berhenti menerpa Kelompok Tani Elok Mekar Sari. Kami sudah berjuang mati - matian di lapangan, berjibaku dengan waktu, bergelut dengan peluh, memeras otak untuk mengatur strategi program, menyabung nyawa di jalanan untuk mengikuti pelatihan dan bazaar, semua itu kami lakukan demi berkibarnya nama Kelompok Tani Elok Mekar Sari juga guna menambah pundi - pundi kas kelompok tani tapi tetap saja ada pihak yang merasa kami selalu salah dan kurang walaupun kami sudah berusaha memperbaiki diri. Tapi bagaimanapun keadaan dan situasinya saya tetap mencoba berdiri tegak dan selalu memantapkan langkah, siap untuk bekerja dan berkarya. Segala tantangan, cobaan dan tekanan harus dihadapi dengan percaya diri dan yakin bahwa kita bisa melewatinya.
Seperti biasa sambil menunggu Penyuluh Pertanian Lapangan kami datang, biasa kami mengisi materi sendiri dulu. Maka mulailah acara praktek membuat abon jamur yang dipandu oleh mbak Lia. Dengan sigap dan cekatan mbak Lia langsung merebus sebentar jamur tiram yang sudah disuwir - suwir lalu ditiriskan dan diperas untuk menghilangkan kandungan airnya. Bumbu yang sudah dihaluskan segera digongso di wajan sampai harum kemudian jamur dimasukkan sambil terus diaduk sampai kering dan berwarna kuning kecoklatan. Setelah matang, taruh abon jamur di atas kertas merang agar minyaknya berkurang atau sampai hilang. Ibu - ibupun diberi kesempatan mencicipi dan memberikan penilaian seperti seorang master chef. Ditengah ramainya suasana tiba - tiba datang 3 ibu - ibu ternyata tamu dari Jojoran, mereka ingin mengetahui cara mendirikan kelompok tani dan kami sarankan bertanya langsung kepada PPL kami. Mereka ingin mempunyai kelompok seperti kami, karena bisa diundang pelatihan oleh Dinas Pertanian Kota Surabaya, Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur dan masih banyak lagi, keuntungannya selain mendapat ilmu, kita juga dapat uang transpot. Bantuan - bantuan juga mudah didapat kalau kita mempunyai kelompok. Tak berapa lama, Bu Nani ( PPL ) datang dan menjelaskan cara - cara mendirikan kelompok tani. Dalam sebuah kelompok dibutuhkan kekompakan anggota dan tujuan yang sama. Bu Nani akan mengusahakan untuk menyampaikan ke PPL Kecamatan Gubeng agar dibantu pembentukan kelompok taninya. Tiba saatnya makan siang dengan menu dadakan ala Bu Djajat karena kami lagi galau maka koordinasi menupun ikut amburadul. Selain kue - kue tersedia nasi putih satu termos besar tanpa ada temannya nasi, melihat begitu Bu Djajat dengan cekatan belanja daun ubi, tahu tempe serta ikan mujaer yang langsung diolah ditambah sambal satu cobek besar. Kamipun menikmati hidangan yang spesial fresh karena dimasak serba mendadak oleh Bu Djajat dengan hati riang tiada terkira. Bu Nani langsung memberi tahu pada tamu yang datang bahwa memang ibu - ibu disini, ada kegiatan apapun selalu makan - makan tetapi sebetulnya di pertemuan kelompok tani yang terpenting adalah pemberian materi dan informasi yang ada di Dinas Pertanian, misalnya adanya pelatihan - pelatihan, bazaar dan lain - lain.
Kunjungan mereka dilanjutkan dengan melihat budidaya jamur, lele dan jangkrik, sambil meminta keterangan pengalaman berbudidaya semuanya. Di akhir kunjungannya, mereka sangat terkesan dengan keguyuban dan semangat kami yang begitu menggelora.
Menikmati buah sawo hasil kebun sendiri
Praktek membuat abon jamur
Pemberian materi oleh Bu Nani Sri Hestuti, A. Pi ( PPL Kec. Sukolilo )
Menikmati santap siang nan nikmat
Seperti biasa sambil menunggu Penyuluh Pertanian Lapangan kami datang, biasa kami mengisi materi sendiri dulu. Maka mulailah acara praktek membuat abon jamur yang dipandu oleh mbak Lia. Dengan sigap dan cekatan mbak Lia langsung merebus sebentar jamur tiram yang sudah disuwir - suwir lalu ditiriskan dan diperas untuk menghilangkan kandungan airnya. Bumbu yang sudah dihaluskan segera digongso di wajan sampai harum kemudian jamur dimasukkan sambil terus diaduk sampai kering dan berwarna kuning kecoklatan. Setelah matang, taruh abon jamur di atas kertas merang agar minyaknya berkurang atau sampai hilang. Ibu - ibupun diberi kesempatan mencicipi dan memberikan penilaian seperti seorang master chef. Ditengah ramainya suasana tiba - tiba datang 3 ibu - ibu ternyata tamu dari Jojoran, mereka ingin mengetahui cara mendirikan kelompok tani dan kami sarankan bertanya langsung kepada PPL kami. Mereka ingin mempunyai kelompok seperti kami, karena bisa diundang pelatihan oleh Dinas Pertanian Kota Surabaya, Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur dan masih banyak lagi, keuntungannya selain mendapat ilmu, kita juga dapat uang transpot. Bantuan - bantuan juga mudah didapat kalau kita mempunyai kelompok. Tak berapa lama, Bu Nani ( PPL ) datang dan menjelaskan cara - cara mendirikan kelompok tani. Dalam sebuah kelompok dibutuhkan kekompakan anggota dan tujuan yang sama. Bu Nani akan mengusahakan untuk menyampaikan ke PPL Kecamatan Gubeng agar dibantu pembentukan kelompok taninya. Tiba saatnya makan siang dengan menu dadakan ala Bu Djajat karena kami lagi galau maka koordinasi menupun ikut amburadul. Selain kue - kue tersedia nasi putih satu termos besar tanpa ada temannya nasi, melihat begitu Bu Djajat dengan cekatan belanja daun ubi, tahu tempe serta ikan mujaer yang langsung diolah ditambah sambal satu cobek besar. Kamipun menikmati hidangan yang spesial fresh karena dimasak serba mendadak oleh Bu Djajat dengan hati riang tiada terkira. Bu Nani langsung memberi tahu pada tamu yang datang bahwa memang ibu - ibu disini, ada kegiatan apapun selalu makan - makan tetapi sebetulnya di pertemuan kelompok tani yang terpenting adalah pemberian materi dan informasi yang ada di Dinas Pertanian, misalnya adanya pelatihan - pelatihan, bazaar dan lain - lain.
Kunjungan mereka dilanjutkan dengan melihat budidaya jamur, lele dan jangkrik, sambil meminta keterangan pengalaman berbudidaya semuanya. Di akhir kunjungannya, mereka sangat terkesan dengan keguyuban dan semangat kami yang begitu menggelora.
Menikmati buah sawo hasil kebun sendiri
Praktek membuat abon jamur
Pemberian materi oleh Bu Nani Sri Hestuti, A. Pi ( PPL Kec. Sukolilo )
Laporan perkembangan usaha dari masing - masing ketua bidang usaha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar