Berkat informasi dari Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya yang memberitahu bahwa ada produk olahan jangkrik di Kelompok Tani Elok Mekar Sari RW 08 Kelurahan Semolowaru ketika ditanya oleh tim liputan acara Jejak Si Gundul dari Trans 7 Jakarta tentang adanya olahan dari serangga, seperti : belalang dan lain - lain, akhirnya mereka datang ke tempat kami dengan rasa penasaran yang tinggi. Acara Jejak Si Gundul di Trans 7 merupakan tayangan dengan kategori acara dokumenter wisata yang mendokumentasikan dan menggabungkan antara petualangan, pengetahuan, sisi kemanusiaan, kearifan lokal, potensi dan olahan tradisional. Rating acaranya bagus, tayangannya sangat variatif dan menarik juga pemainnya yaitu Gundul, bisa lebur, menyatu dengan ceritanya maka saya sangat antusias sekali ketika akan didatangi tim Trans 7 Jakarta.
Saya mengacungi jempol atas kinerja Kecamatan Sukolilo yang bisa memberikan informasi selengkap - lengkapnya tentang potensi yang dimiliki UKM juga Kelompok Tani yang berada di wilayahnya mengingat ada kecamatan ataupun kelompok UKM yang sebetulnya tujuan utama liputan, ternyata ketika dihubungi susah sekali sehingga akhirnya tidak jadi diliput. Tentu sangat disayangkan karena ini sebuah kesempatan emas yang banyak diimpikan dan dinantikan oleh para UKM karena dapat digunakan sebagai sarana mengenalkan produknya lewat layar kaca tanpa dipungut biaya apalagi kita juga mendapat uang saku sehingga bisa menambah Kas Kelompok kita.
Hari Jumat sore, tim liputan Trans 7 Jakarta datang ke rumah saya dan saya banyak menginformasikan berbagai potensi yang dimiliki Kelompok Tani Elok Mekar Sari dengan berbagai budidayanya, yaitu : jamur tiram, lele dan jangkrik bahkan saya ajak melihat langsung ke tempat budidaya kami di lahan belakang Balai RW 08 Kelurahan Semolowaru yang disambut suara jangkrik nan nyaring dan bersahutan kemudian sambil duduk di bangku kayu yang teduh karena dinaungi pohon mangga, saya lanjutkan menjelaskan produk yang dibuat oleh anggota kelompok kami, yaitu : olahan makanan dan minuman juga kerajinan daur ulang. Olahan makanan yaitu : tahu bakso, bakso rumput laut, keripik pisang, minuman rumput laut dan berbagai peyek termasuk peyek jangkrik dan serundeng jangkrik sedangkan produk kerajinan daur ulang yaitu dari koran bekas dan sak semen.
Ternyata sore itu langsung diputuskan oleh tim liputan Trans 7 Jakarta bahwa yang diliput adalah peyek jangkrik dan serundeng jangkrik sehingga dibutuhkan 2 orang untuk memasak. Mereka menanyakan bagaimana kalau liputannya besok pagi jam 08.00 WIB, tanpa pikir panjang saya jawab ya karena saya sangat menghormati tamu dan kalau sudah dipercaya akan berusaha semaksimal mungkin melaksanakan juga ini merupakan sebuah tantangan yang harus diselesaikan dengan baik dan berkesan.
Keesokan harinya, tepat jam 08.00 WIB pengambilan gambar dimulai yaitu pengambilan jangkrik yang akan diolah menjadi peyek jangkrik dan serundeng jangkrik, membersihkan dan menyangrainya di wajan hingga membersihkan kepala juga kakinya yang semua dikerjakan di lahan belakang Balai RW 08 oleh bintang utama Jejak Si Gundul yaitu Gundul yang begitu cekatan mengerjakannya. Kemudian pengambilan gambar berpindah ke rumah karena tim melihat rumah saya yang paling sederhana dibanding rumah yang lain, di dapur ini dipakai untuk membuat olahannya yaitu peyek jangkrik dan serundeng jangkrik. Pengambilan gambarpun dimulai, Gundul langsung membersihkan dan memarut 2 kelapa dengan cepat walaupun parut yang dipakai sudah tumpul lalu Bu Rusmini dan Bu Tri menyiapkan dan menghaluskan bumbu serundeng jangkrik dan peyek jangkrik dan terakhir mengolahnya hingga matang. Saya yang dari awal hanya mengamati dan mengomentari penampilan para pemain ternyata ketiban tugas penghabisan yang tak disangka - sangka yaitu menggoreng peyek dan memasak serundeng bersamaan karena Bu Tri dan Bu Rusmini tiba - tiba harus mengerjakan tugas lain saat akan dilakukan pengambilan gambar. Tahap demi tahap pengambilan gambar berjalan dengan lancar dan terakhir pengambilan gambar saat mengemas produk yang dibantu Gundul.
Liputan di tempat kami merupakan liputan pertama dari rencana beberapa liputan tim Jejak Si Gundul di Jawa Timur, untuk liputan di Surabaya seharusnya diselesaikan 2 liputan sekaligus untuk hari ini tapi perkiraannya meleset karena selesainya di tempat kami ternyata terlalu sore. Tapi sepanjang jalannya liputan kami sangat bersemangat karena dikelilingi tim liputan yang masih muda - muda, cekatan, ramah dan humoris pastinya sehingga kami cepat akrab sudah seperti keluarga sendiri apalagi bintang utamanya yaitu Gundul, orangnya gampang akrab dengan siapa saja. Sehingga ketika liputan berakhir dan tim liputan acara Jejak Si Gundul yaitu Mbak Merta, Mas Bramantya, Mas Hermanto, Mas Rudi dan Pak Asnan juga Gundul pamit untuk kembali bertugas di tempat lain, rasa sedih sempat terlintas karena seharian kami sudah bekerja sama untuk membuat liputan yang edukatif dan menarik bahkan terik matahari, cuaca panas menyengat juga keringat yang membasahi tubuh tak terasakan dan bukan menjadi penghalang ketika terjadi pengambilan gambar juga pengulangan adegan karena ada saja yang dijadikan bahan cerita lucu yang dilontarkan. Dan kini kami tinggal menunggu waktu penayangannya di Trans 7.
Perpisahan yang Mengharukan
Kliping Saat Terindah Sebuah Kebersamaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar