laman

Jumat, 20 September 2013

Bu Camat Berkunjung ke Poktan

      Terik matahari yang menyengat kulit, membuat saya mengurungkan niat untuk menengok perkembangan anak ikan lele yang baru ditebar, panjangnya masih sekitar 8 cm. Karena masih proses adaptasi dengan lingkungannya yang baru, maka masih banyak yang mati. Apalagi air di tempat kami masih air sumur yang asin, berbau karatan serta berwarna kekuningan sehingga sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup ikan juga tanaman urban farming. Untuk itulah harus dicoba jenis ikan dan tanaman yang cocok dengan kondisi seperti itu. Untuk jenis ikan yang gampang beradaptasi dengan kondisi tersebut kami lebih memilih lele karena kami pernah berhasil sampai panen 22 kg sedangkan kalau ikan nila pernah dicoba tapi kurang berhasil karena ikannya tak bisa hidup dengan kondisi air seperti itu sedangkan antisipasi untuk tanaman dengan cara kami memilih tanaman yang merambat yang berdaun lebar dan tebal yaitu tanaman labu putih, ternyata hasilnya sudah panen beberapa kali. Jadi kami dituntut untuk bisa menyiasati kondisi air yang seperti itu, tapi tetap bisa untuk budidaya lele dalam kolam terpal, budidaya jamur tiram dan menyiram tanaman urban farming. Kita tidak akan bisa kalau tidak pernah berani mencoba.
       Melalui telpon Bu Eddy mengabarkan bahwa saya sudah ditunggu Bu Camat Sukolilo yang baru yaitu Bu Kanti Budiarti di Balai RW 08 Kelurahan Semolowaru, untuk melihat kebun Kelompok Tani Elok Mekar Sari. Dengan tergesa - gesa saya dan Bu Retno langsung meluncur ke Balai RW 08, Bu Camat sudah menunggu di teras Balai RW, dan beliau segera menyapa kami. Segera kami masuk ke halaman belakang Balai RW 08 lewat pintu samping, beliau melihat kumbung jamur kami yang sudah kosong karena masa panen jamur sudah habis sedangkan baglognya sudah dibeli Pak Aditya dari Waru - Sidoarjo untuk media beternak ulat dan akan segera dimulai program renovasi kumbung jamur. Bu Retno selaku penanggung jawab bidang usaha budidaya jamur tiram menjelaskan bahwa kumbung jamur kami diisi 3000 baglog dan masa panennya sudah 6 bulan sehingga harus ada penggantian baglog baru, kami sudah pesan yang datangnya 40 hari setelah tanggal pemesanan. Bangunan kumbung jamur kami merupakan bantuan dari Dinas Pertanian Kota Surabaya beseta baglognya. Total hasil panen jamur tiram sebanyak 400 kg, untuk pemasarannya kami sangat terbantu dengan media internet, terutama dengan adanya blog dari Kelompok Tani Elok Mekar Sari sehingga dalam urusan pemasaran jamur tiram yang panennya setiap hari tidak ada kendala yang berarti. Kemudian Bu Kanti melihat kolam terpal kami tempat budidaya ikan lele, ternyata terlihat beberapa ikan lele yang masih berukuran 8 cm mengapung terbalik tandanya lele tersebut sudah mati. Juga tanaman urban farming yang daunnya banyak berwarna kuning kecoklatan dan sebagian tinggal batang yang kering, sungguh pemandangan yang mengenaskan. Setelah saya jelaskan kondisi air sumurnya, beliau terkejut soalnya beliau kira kami memakai air PDAM mengingat kami tinggal di perumahan Semolowaru Elok. Untuk pemecahan persoalan air, beliau nantinya akan menugaskan Bapak Lurah Semolowaru untuk membantu kami menyelesaikannya. Mungkin karena kami sama - sama perempuan jadi pembicaraan lebih cair dan terbuka tanpa ewuh pakewuh, sehingga semua berjalan lancar dan apa adanya seperti sudah kenal lama dengan beliau.
       Walaupun pertemuan dengan Bu Kanti hanya sebentar tapi terasa hangat dan mengesankan,sehingga kejadian tersebut sulit untuk dilupakan begitu saja. Saya sangat kagum bila ada pemimpin seorang wanita, terlihat begitu tangguh, tegas, smart, brilliant, dan sangat peduli. Sayang, saat beliau tertarik tawaran saya untuk membeli buah tangan dari hasil olahan rumput laut buatan ibu - ibu anggota poktan yaitu permen rumput laut, coklat rumput laut, dodol rumput laut dan minuman rumput laut, ternyata ibu - ibu yang berproduksi tidak bisa dihubungi. Saya merasa sangat sedih dan kecewa sekali karena gagal mempromosikan produk andalan Kelompok Tani Elok Mekar Sari kepada Bu Kanti. Tapi beliau berusaha menghibur kami, suatu saat bila ada waktu luang akan mampir lagi kesini. Akhirnya beliau berpamitan kepada kami untuk melanjutkan tugasnya di Kecamatan Sukolilo, kamipun melepas beliau dengan berbagai rasa yang campur aduk di dalam dada. Rasanya masih tak percaya, kalau kami baru saja didatangi tamu istimewa yaitu orang nomor satu di Kecamatan Sukolilo. Selamat bertugas, buk !
         



        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar