laman

Kamis, 20 Juni 2013

Panen Perdana Lele Dumbo Dari Kolam Terpal


   Hari Selasa tanggal 18 Juni 2013 masih gelap dan berkabut, karena semalam hujan deras sekali tapi tim kelompok kerja bidang budidaya lele tetap bertekad dan bersemangat untuk panen lele dumbo hari ini. Dengan pertimbangan usia lele dumbo sudah siap panen juga hari ini ada acara posyandu balita, tentu banyak ibu-ibu berkumpul di Balai RW 08 Kelurahan Semolowaru sehingga kami bisa menawarkan hasil panen jamur tiram dan lele dumbo yang masih segar dan yang paling dicari ibu-ibu adalah harganya dibawah harga pasar serta berat timbangannya pun jelas lebih mantep. Untuk penjualan lele, ada yang dijual masih hidup atau sudah dibersihkan, pembeli bisa langsung melihat dan memesan di tempat. Perlu diketahui Budidaya Lele dalam Kolam terpal ini juga merupakan salah satu kelompok kerja di Kelompok Tani Elok Mekar Sari. Adapun kelompok kerja yang lain adalah Kelompok Kerja Bazaar, Kelompok Kerja Budidaya Jamur Tiram, dan Kelompok kerja Urban Farming. Masing-masing kelompok kerja mempunyai tanggung jawab dan pembukuan sendiri tetapi pelaksanaan kerja harian dilakukan bersama-sama yang diatur lewat regu piket. Tetapi apapun yang dilakukan dan diputuskan oleh masing-masing kelompok kerja tetap harus sepengetahuan dan seijin dari Ketua Kelompok Tani Elok Mekar Sari.
   Pukul 05.00 WIB, pipa paralon yang terpasang didalam kolam terpal mulai dibuka bagian bawahnya supaya air di dalam kolam keluar lewat pipa paralon dan mengalir ke selokan. Saat air di dalam kolam sudah tinggal dasarnya, lele akan diambil menggunakan serok. Tim pokja lele yang digawangi oleh Bu Harun dan Bu Imam langsung turun ke dasar kolam memakai tangga kayu, hal ini dikarenakan tinggi kolam terpal kami dari permukaan tanah sekitar 2 meter. Mereka berdua langsung beraksi di dasar kolam, lele yang sudah berhasil diambil dengan serok, dimasukkan ke dalam timba lalu diserahkan ke Bu Eddy yang menunggu di bawah kolam terpal. Bu Eddy segera memasukkan lele dalam timba tadi ke gentong air besar milik Bu Sugiarto. Begitu seterusnya cara tim pokja lele memanen lelenya. Baru setelah semua lele di kolam habis, Bu Harun dan Bu Imam membersihkan dinding dan dasar kolam dengan cara disikat, disapu, digosok dan akhirnya disemprot air sampai bersih semua baru mereka naik kembali keluar kolam terpal dengan tangga kayu. Setelah urusan kolam terpal beres, sekarang ganti melayani pembeli yang sudah antri menunggu. Bu Harun dan Bu Imam dengan sigap mulai menimbang lele, membersihkan lele dan memasukkannya ke dalam kantong plastik, sesuai pesanan pembeli. Walaupun seluruh badan basah kuyup, perut perih melilit karena dari pagi belum terisi apapun serta badan capek luar biasa tapi dengan semangat 45 yang tak kenal menyerah, terlihat mereka berdua sangat menikmati kegiatan tersebut.
   Bu Eddy yang sangat gape di bidang pemasaran langsung bergerak, tikar kecil langsung digelar dibawah pohon mangga tepatnya disamping kolam lele, semua hasil panen hari ini siap digelar. Ada jamur tiram, lele segar dan telur asin dari Bu Eddy.  Sungguh menarik hati siapa saja yang melihatnya, suasana jadi ramai dan hiruk pikuk seperti pasar semolowaru. Semua jurus rayuan maut pemikat pembeli dikeluarkan oleh Bu Eddy, sampai lupa kalau tadi dititipi Raka, cucunya yang paling cerewet dan lucu, untuk dibawa ke posyandu. Raka sendiri dari tadi tidak kelihatan, ternyata sudah sibuk bermain dengan teman sebayanya. Dagangannya habis semua, laris manis tanjung kimpul. Duh senangnya, jamur tiram 3 kg habis, lele dumbo 22 kg juga ludes dan telur asin 40 butirpun ikut amblas.
   Kalau tugas saya dari tadi pagi adalah membersihkan kumbung jamur yaitu memanen jamur tiram, menyapu kumbung, membersihkan sarang laba-laba, membuang baglog-baglog yang sudah gembos dan busuk karena bisa jadi sumber penyakit yang dapat menularkan ke baglog lainnya. Tak disangka-sangka ternyata ada tamu dari mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya, mereka menanyakan seputar budidaya jamur tiram dengan belajar langsung di tempatnya. Salah satu mahasiswa UNAIR sempat heran, kok selama ini baru tau kalau disini ada kumbung jamur dan sudah panen pula, padahal rumahnya dekat dengan Semolowaru yaitu di daerah Bratang. Para mahasiswa tadi juga memborong hasil panen Kelompok Tani Elok Mekar Sari.
   Setelah semuanya selesai dan tempatnya sudah dibersihkan, kami langsung menuju ke rumah Bu Harun, karena sudah disiapkan menu makan siang yang menggugah selera. Ada sayur bayam, botok jamur, ceker dan tofu masak kecap, penyet tahu tempe ditambah ikan asin klothok sedangkan minumnya kopi susu panas. Sambil menunggu kopinya dingin, kami menghitung hasil penjualan hari ini, memang saat penjualan berakhir, semua harus segera dihitung dan diserahkan hasilnya kepada yang mempunyai barang-barang tadi. Jadi tidak menjadi kebiasaan untuk menunda-menunda pekerjaan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar