Hari Rabu, tanggal 26 Juni 2013, saat sang surya mulai kembali ke peraduannya dan waktu sudah menunjukkan pukul 15.00 WIB, saya ( Bu Made ) dan Bu Retno akan pergi ke daerah Pagesangan dengan naik mobil pick up milik Bapak Suwarno, yang disopiri sendiri oleh beliau. Tujuan kita ber-JJS ( Jalan - Jalan Sore, dikutip dari lagunya Denny Malik yang sangat ngetop dan populer di era 80-an, dan saat itu saya masih gadis remaja ) kali ini bukan untuk berngeceng ria melainkan akan ke Dinas Pertanian Kota Surabaya untuk mengambil bantuan yang akan diberikan kepada Kelompok Tani Elok Mekar Sari yaitu benih ikan nila.
Saya akui bahwa sejak tahun 2007 Dinas Pertanian Kota Surabaya adalah salah satu tempat tujuan wisata di Surabaya, terfavorit pilihan saya karena dengan biaya yang bisa dibilang murah meriah, kita bisa menikmati kebun nan rindang dan asri dengan beraneka jenis tanaman yang sangat terawat dan tertata rapi. Disitu kita bisa lihat dan belajar langsung di lapangan tentang cara pembibitan, perawatan dan pemangkasan tanaman yang dilakukan oleh petugas pertanian dengan benar dan sangat terarah. Awalnya pada tahun 2007, sebagai kader lingkungan pemula di tingkat RT, saya mencoba untuk pertama kalinya menembus prosedur di Dinas Pertanian Kota Surabaya untuk minta bantuan tanaman produktif yaitu pohon nangka, jambu biji merah, sirsak, srikaya dan mangga, mengingat sepanjang pinggir kali di wilayah RT 02 RW 08 Kelurahan Semolowaru masih sangat kurang tanaman produktifnya sehingga terlihat gersang dan panas. Saya mulai mengurus dari meja satu ke meja yang lain, dan di setiap meja pasti ditanya siapa Penyuluh Pertanian Lapangannya ( PPL ) dan saat itu saya belum tahu dan kenal PPL Kecamatan Sukolilo, pegawai di Dinas Pertanian menyarankan kepada saya, bila akan mengurus proposal bantuan ke Dinas Pertanian sebaiknya melalui PPL di daerah saya yaitu Bu Nani Sri Hestuti, A. Pi agar prosesnya lebih mudah dan cepat. Saya langsung mengiyakan dan berjanji sepulang dari Dinas Pertanian nanti, saya akan berusaha mencari Bu Nani. Saat tiba di meja terakhir, saya diberi nomer urut kapan pengambilan tanamannya. Disitu saya baru tahu dan menyadari bahwa surat atau proposal permintaan bantuan sebaiknya memang di bawa dan dikawal oleh PPLnya dengan tujuan agar nantinya ada yang bertanggung jawab terhadap penggunaan bantuan tersebut.dan bisa mengetahui yang sebenarnya bahwa bantuan itu memang benar-benar dibutuhkan di wilayah tersebut sehingga proposalnya bisa cepat di setujui oleh Dinas Pertanian Kota Surabaya. Karena saya masih baru dan belum berpengalaman maka begitu berangkat ke Dinas Pertanian saya langsung menyewa pick up untuk membawa tanaman hasil bantuan dari Dinas Pertanian. Ternyata setelah mendapat nomer urut, waktu pengambilan saya masih 3 hari lagi ! Wah, saya sempat sedih karena harus membayar sewa pick up, tapi tidak membawa hasil bantuan apa-apa, daripada saya dan Bu Tri langsung pulang lebih baik kami melihat-lihat di halaman belakang Dinas Pertanian, ternyata luas sekali dan banyak tanaman hias, produktif, toga dan tanaman langka.serta ada kolam pembenihan ikan. Kami tidak menyangka di belakang kantor Dinas Pertanian ada kebunnya yang indah dan sangat memikat hati. Akhirnya tujuan semula menyewa mobil pick up untuk mengambil bantuan tanaman, ternyata malah mengantar kunjungan wisata ke Dinas Pertanian Kota Surabaya. Sebuah pengalaman indah yang sulit untuk dilupakan.
Lucunya, sejak pulang dari Dinas Pertanian tahun 2007, saya sudah mencoba mencari dan ingin sekali bertemu dengan PPL Kecamatan Sukolilo tetapi selalu saja tidak bisa ketemu. Padahal saya sangat membutuhkan bantuan bibit dan benih tanaman yang beraneka ragam untuk menghijaukan sekitar tempat tinggal kami terutama sepanjang kali mayit yang masih sangat gersang. Akhirnya saya ikuti prosedur seperti yang dulu lagi sampai terulang beberapa kali. Tapi bagi saya tidak masalah karena bantuan tersebut memang sangat kami butuhkan.
Walaupun saat acara Gebyar Road Show Green and Clean 2010, tempat kami yaitu Perumahan Semolowaru Elok sebagai tuan rumahnya, padahal acaranya sangat ramai dan banyak tamu penting se-Kecamatan Sukolilo hadir semua tapi saya juga tidak dipertemukan dengan Bu Nani, baru pada Bulan Desember 2011 saya dipertemukan dengan Bu Nani oleh Bapak Haryoto ( PPL bidang Urban Farming ). Sejak saat itu mulailah berdiri Kelompok Tani Elok Mekar Sari di RW 08 Kelurahan Semolowaru, dan setiap ada proposal permintaan bantuan ke Dinas Pertanian Kota Surabaya selalu dibantu oleh PPL kami, jadi kami tidak perlu repot-repot mengantar proposal sendiri, sekalian dibawa oleh PPL kami saat ke kantor Dinas Pertanian, bila nanti sudah disetujui, ganti kami yang berangkat mengambil sendiri bantuannya. Terima kasih untuk para PPL, seorang pejuang di lapangan yang tak kenal lelah dan pantang menyerah !!!!!
Saya akui bahwa sejak tahun 2007 Dinas Pertanian Kota Surabaya adalah salah satu tempat tujuan wisata di Surabaya, terfavorit pilihan saya karena dengan biaya yang bisa dibilang murah meriah, kita bisa menikmati kebun nan rindang dan asri dengan beraneka jenis tanaman yang sangat terawat dan tertata rapi. Disitu kita bisa lihat dan belajar langsung di lapangan tentang cara pembibitan, perawatan dan pemangkasan tanaman yang dilakukan oleh petugas pertanian dengan benar dan sangat terarah. Awalnya pada tahun 2007, sebagai kader lingkungan pemula di tingkat RT, saya mencoba untuk pertama kalinya menembus prosedur di Dinas Pertanian Kota Surabaya untuk minta bantuan tanaman produktif yaitu pohon nangka, jambu biji merah, sirsak, srikaya dan mangga, mengingat sepanjang pinggir kali di wilayah RT 02 RW 08 Kelurahan Semolowaru masih sangat kurang tanaman produktifnya sehingga terlihat gersang dan panas. Saya mulai mengurus dari meja satu ke meja yang lain, dan di setiap meja pasti ditanya siapa Penyuluh Pertanian Lapangannya ( PPL ) dan saat itu saya belum tahu dan kenal PPL Kecamatan Sukolilo, pegawai di Dinas Pertanian menyarankan kepada saya, bila akan mengurus proposal bantuan ke Dinas Pertanian sebaiknya melalui PPL di daerah saya yaitu Bu Nani Sri Hestuti, A. Pi agar prosesnya lebih mudah dan cepat. Saya langsung mengiyakan dan berjanji sepulang dari Dinas Pertanian nanti, saya akan berusaha mencari Bu Nani. Saat tiba di meja terakhir, saya diberi nomer urut kapan pengambilan tanamannya. Disitu saya baru tahu dan menyadari bahwa surat atau proposal permintaan bantuan sebaiknya memang di bawa dan dikawal oleh PPLnya dengan tujuan agar nantinya ada yang bertanggung jawab terhadap penggunaan bantuan tersebut.dan bisa mengetahui yang sebenarnya bahwa bantuan itu memang benar-benar dibutuhkan di wilayah tersebut sehingga proposalnya bisa cepat di setujui oleh Dinas Pertanian Kota Surabaya. Karena saya masih baru dan belum berpengalaman maka begitu berangkat ke Dinas Pertanian saya langsung menyewa pick up untuk membawa tanaman hasil bantuan dari Dinas Pertanian. Ternyata setelah mendapat nomer urut, waktu pengambilan saya masih 3 hari lagi ! Wah, saya sempat sedih karena harus membayar sewa pick up, tapi tidak membawa hasil bantuan apa-apa, daripada saya dan Bu Tri langsung pulang lebih baik kami melihat-lihat di halaman belakang Dinas Pertanian, ternyata luas sekali dan banyak tanaman hias, produktif, toga dan tanaman langka.serta ada kolam pembenihan ikan. Kami tidak menyangka di belakang kantor Dinas Pertanian ada kebunnya yang indah dan sangat memikat hati. Akhirnya tujuan semula menyewa mobil pick up untuk mengambil bantuan tanaman, ternyata malah mengantar kunjungan wisata ke Dinas Pertanian Kota Surabaya. Sebuah pengalaman indah yang sulit untuk dilupakan.
Lucunya, sejak pulang dari Dinas Pertanian tahun 2007, saya sudah mencoba mencari dan ingin sekali bertemu dengan PPL Kecamatan Sukolilo tetapi selalu saja tidak bisa ketemu. Padahal saya sangat membutuhkan bantuan bibit dan benih tanaman yang beraneka ragam untuk menghijaukan sekitar tempat tinggal kami terutama sepanjang kali mayit yang masih sangat gersang. Akhirnya saya ikuti prosedur seperti yang dulu lagi sampai terulang beberapa kali. Tapi bagi saya tidak masalah karena bantuan tersebut memang sangat kami butuhkan.
Walaupun saat acara Gebyar Road Show Green and Clean 2010, tempat kami yaitu Perumahan Semolowaru Elok sebagai tuan rumahnya, padahal acaranya sangat ramai dan banyak tamu penting se-Kecamatan Sukolilo hadir semua tapi saya juga tidak dipertemukan dengan Bu Nani, baru pada Bulan Desember 2011 saya dipertemukan dengan Bu Nani oleh Bapak Haryoto ( PPL bidang Urban Farming ). Sejak saat itu mulailah berdiri Kelompok Tani Elok Mekar Sari di RW 08 Kelurahan Semolowaru, dan setiap ada proposal permintaan bantuan ke Dinas Pertanian Kota Surabaya selalu dibantu oleh PPL kami, jadi kami tidak perlu repot-repot mengantar proposal sendiri, sekalian dibawa oleh PPL kami saat ke kantor Dinas Pertanian, bila nanti sudah disetujui, ganti kami yang berangkat mengambil sendiri bantuannya. Terima kasih untuk para PPL, seorang pejuang di lapangan yang tak kenal lelah dan pantang menyerah !!!!!
Bu made, saya juga mau mengajukan permohonan bantuan bibit ke dinas kota surabaya. boleh saya minta file proposalnya? saya fitri fauziyah dari kecamatan jambangan. untuk tahu PPLnya tanya ke mana ya? saya tunggu balasannya. fitri_f89@yahoo.com
BalasHapus