Sebuah keputusan yang besar dan tergolong berani harus saya ambil ketika memutuskan mengganti kolam lele yang sejak mulai budidaya lele pada tahun 2013 memakai terpal dan sekarang menjadi kolam lele permanen. Ketika memakai terpal, hampir disetiap selesai panen lele, kami harus mengganti terpal karena berbagai sebab, pengaruh cuaca yang panas dan kering bisa membuat terpal rapuh hingga mudah robek juga gigitan tikus yang membuat terpal bocor dan yang lebih parah serta menyedihkan yaitu disaat belum waktunya panen, terpal ambrol karena beratnya beban air hingga terpal tak kuat menahannya. Walaupun sudah banyak yang memberi masukan agar membuat kolam permanen tapi saya tetap mempertahankan menggunakan kolam terpal karena untuk membuat kolam permanen, tentu membutuhkan dana yang besar hingga membayangkan saja, saya takut.
Tapi segala ketakutan, langsung sirna ketika saya menyaksikan kejadian ambrolnya kolam terpal Kelompok Tani Elok Mekar Sari, mulai terpal yang mengelilingi kolam menggelembung besar dan akhirnya mengeluarkan suara keras ' blaaarrr ' dan rasanya semua sudah berakhir saat itu. Air kolam dengan derasnya keluar dari terpal bersama lele sangkuriang yang masih berumur 1 bulan, ibu - ibu sibuk menyelamatkan lele sedangkan saya hanya dingin terpaku karena kaget, kecewa dan sedih yang tiada terkira. Kolam tersebut kesayangan kami, airnya penuh, lelenya sehat dan gesit, saat memberi makan adalah saat yang paling ditunggu ibu - ibu yang piket karena lelenya berebutan makannya, sungguh merupakan hiburan tersendiri yang bisa menghilangkan penat setelah seharian bekerja keras hingga kami banyak menaruh harapan pada hasil panennya nanti. Akhirnya dengan tekad bulat, saya langsung gerak cepat yaitu sosialisasi ke anggota Kelompok Tani Elok Mekar Sari untuk memberitahukan rencana saya yaitu membuat kolam lele permanen dan saya mohon partisipasi anggota yang bisa berupa uang, bahan bangunan, makanan, minuman bahkan tenaga ataupun sekedar menengok disaat senggang dan pekerjaan besar tersebut akan dimulai besok pagi. Ternyata bak gayung bersambut, anggota begitu antusias membantu pembangunan kolam lele hingga pekerjaan yang berat terasa ringan dan cepat selesai. Ada yang menyumbang uang, membuatkan kopi, kue, nasi bungkus, buah dan banyak ibu - ibu yang setiap hari menengok pengerjaan kolam bahkan saat makanan dan minuman melimpah, kita bisa ikutan ngopi dan makan ditempat.
Kolampun selesai sudah.... begitu gagah dan indahnya, halaman belakang Balai RW 08 terlihat semakin teduh dan asri hingga membuat siapapun betah duduk - duduk sambil bercerita segala hal. Kemudian kolam diisi air hingga tingginya 80 cm dan dikondisikan agar siap untuk dimasuki bibit lele. Setelah hampir 2 minggu menunggu, kolam sudah dipenuhi jentik - jentik dan berarti kolam sudah siap diisi bibit lele sangkuriang. Lele sangkuriang dipilih karena daya tahan tubuhnya bagus, tingkat kematian awalnya sangat rendah bahkan nol dan waktu panennya bisa lebih cepat dibanding jenis lele lainnya. Mas Yuedy Prasastyo dari Krian yang direkomendasikan oleh Penyuluh Pertanian kami sebagai pendamping kami dalam berbudidaya lele karena beliau adalah pembudidaya lele yang sudah berhasil dan tidak pelit ilmu juga selalu telaten melayani pertanyaan dari kami. Usaha pembenihan yang dilakukannya sudah berkembang dan kini sudah menambah kolamnya di daerah Wiyung. Benih lele yang kami pesan, akhirnya sudah ditebar dikolam baru kami dan kami sangat optimis 2 bulan lagi Kelompok Tani Elok Mekar Sari akan panen raya lele sangkuriang !
Selamat Tinggal Kolam Terpal dan Selamat Datang Kolam Permanen !
Kolam Lele Kelompok Tani Elok Mekar Sari yang Baru
Pengisian Benih Lele Sangkuriang Ukuran 9 cm oleh Mas Yuedy Prasastyo
Selamat Tinggal Kolam Terpal dan Selamat Datang Kolam Permanen !
Kolam Lele Kelompok Tani Elok Mekar Sari yang Baru
Pengisian Benih Lele Sangkuriang Ukuran 9 cm oleh Mas Yuedy Prasastyo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar