Bulan ini baglog jamur tiram di kumbung jamur milik Kelompok Tani Elok Mekar Sari sudah waktunya diganti karena produksi jamur dari baglog sudah menurun bahkan jamurnya sudah kecil - kecil sehingga dijadikan pakan lele kami. Sebenarnya pemesanan baglog jamur sekarang ini, sangat terlambat karena kami akan mengalami kekosongan pasokan jamur segar tapi kami sangat beruntung mendapat bantuan pasokan jamur segar yang selalu siap diantar dari sesama kelompok tani di Surabaya hingga masalah kekosongan jamur bisa teratasi namun hal ini tidak boleh terulang, nanti setelah baglog jamur ditempat kami berumur 3 bulan, kami harus mulai pesan lagi. Sebuah pelajaran yang sangat berharga mengingat anggota Kelompok Tani Elok Mekar Sari banyak yang membuat olahan jamur tiram, yaitu keripik jamur krispi, sate jamur, abon jamur, nugget jamur, bakso jamur, siomay jamur, tahu baso jamur.
Berhubung kami hanya pesan 500 baglog jamur ke Trawas karena sebelumnya sudah pesan di Sidoarjo maka kami harus mengambil sendiri ke Trawas. Pagi sekali kami bertiga berangkat naik pikep, yaitu saya, Bu Tri dan Bu Sonya dan sopirnya adalah Bu Tri, beliau sopir yang sangat bisa diandalkan oleh kelompok karena selain semua jenis mobil bisa juga beliau rajin ikut touring yang sangat menguji nyali, mulai Kawah Ijen Banyuwangi sampai keliling Bali sudah ditaklukkan. Jalanan menuju Trawas mulai menanjak dengan tekukan tajam, pikep terasa mulai panas dan mendengung sampai akhirnya kami harus berhenti dahulu agar mesin pikep dingin karena perjalanan masih jauh dan naik ke atas, sungguh tak terbayang, takut juga khawatir untuk meneruskan perjalanan. Semangat juang yang tinggi ternyata sanggup mengantarkan kami sampai ke tempat tujuan apalagi sepanjang jalan dihiasi lapak - lapak yang menjual petai, pisang, ubi merah, alpokat dan durian yang menumpuk, kata Mas Imron yang punya usaha membuat baglog mengatakan bahwa saat ini lagi musim durian. Keinginan melahap buah durian nan lezat harus ditunda sementara karena kami ingin mengambil baglog jamur dulu, pulangnya baru belanja dan makan durian sepuasnya.
Tiba dirumah Mas Imron, satu persatu baglog jamur langsung dimasukkan ke bak pikep hingga penuh dan masih diberi bonus 5 baglog jamur yang sudah tumbuh tunas. Setelah semua selesai kami segera pamit dan sudah tak sabar mencicipi durian yang baru jatuh dari pohon yang pasti manis rasanya. Kami berhenti disebuah lapak dekat PPLH Seloliman, setelah ada kesepakatan harga dengan penjual durian maka aroma durian yang sedari tadi sangat menggoda, secepat kilat langsung dibelah dan dimakan rame - rame sampai habis, tak terasa kulitnya yang berduri tajam sudah bertumpuk. Kami segera membeli beberapa untuk buah tangan, perjalanan menurun dan berkelok tajam sudah menanti didepan mata dan bagaimanapun harus dihadapi dengan penuh keberanian. Menuruni kelokan pertama lancar namun selanjutnya laju pikep sudah tak terkendali, pikep terus meluncur deras ke bawah padahal banyak tikungan tajam, saat itu saya belum tersadar karena saya pikir hanya gaya nyetirnya Bu Tri saja dan menghadapi turunan terakhir yang lebih curam dan panjang, Bu Tri mulai agak panik dan bilang remnya tidak berfungsi, baru saya pucat pasi karena dibawah terlihat sungai yang membentang dan terlihat beberapa orang melihat kami yang menurun dengan cepatnya, saya pikir semua akan berakhir di sungai tersebut. Dengan sigap Bu Tri membelokkan kemudi ke tempat aman yaitu jalan belokan yang agak landai dan kami sangat beruntung kondisi jalan sepi sehingga pikep bisa dibelokkan dengan aman. Rasanya mak plonggg....kalimat syukur tiada berhenti terucap dari mulut kami. Itulah turunan terakhir yang telah berhasil kami lewati dan selanjutnya perjalanan dilalui dengan lancar sampai ditempat kami, perumahan Semolowaru Elok Surabaya.
Sampai dilahan belakang Balai RW 08 tempat budidaya Kelompok Tani Elok Mekar Sari, baglog jamur segera diturunkan dari pikep dan dipindah ibu - ibu ke dalam kumbung jamur. Baglogpun sudah tertata rapi semua di rak bambu dan nanti setelah baglog jamur warnanya putih semua atau miseliumnya sudah menyebar ke seluruh baglog maka sumpalan dimulut baglog, baru boleh diambil agar baglognya berproses sempurna dulu karena kalo sumpalan sudah terlalu dini diambil maka ketika air masuk ke dalam baglog maka baglog akan ditumbuhi lumut dan lama - lama baglog akan busuk, semut dan cacing akan masuk ke dalam baglog yang ujung - ujungnya panen yang dihasilkan tidak akan maksimal.
Perjalanan ke Trawas yang Luar Biasa Indahnya
1. Mobil Pikep Panas
2. Mengambil Air Jernih Langsung dari Mata airnya, Suegarr...
3. Sampai di Rumah Mas Imron, Pembudidaya Jamur Tiram dan Pembuat Baglog Jamur
4. Serunya Saat Belanja Buah
4. Serunya Saat Belanja Buah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar