Sore hari ini, tanggal 23 Desember 2013, cuacanya mendung disertai angin yang bertiup sepoi - sepoi, membuat suasana jadi nyaman dan teduh apalagi bila berada di tempat budidaya Kelompok Tani Elok Mekar Sari, duduk - duduk dibawah pohon mangga sambil melihat keasyikan angin yang mengayun - ayun dan merobek pupus daun pisang yang baru mekar, membuat badan ini enggan beranjak walau hanya sebentar. Kami berempat yang sedang tugas piket mengurus budidaya jamur, jangkrik, lele dalam kolam terpal dan urban farming menyelesaikan tugas dengan cepat agar dapat segera beristirahat sambil ngobrol dan membahas berita terbaru yang sedang hangat diperbincangkan.
Ketika kami sedang berbincang santai sambil menimbang pakan lele, tiba - tiba ada yang mencari keberadaan Kelompok Tani Elok Mekar Sari. Ternyata ada 2 orang pemuda, setelah memperkenalkan diri, mereka adalah mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang kedatangannya bertujuan untuk melihat dan belajar cara berbudidaya jamur tiram karena mereka ingin mengembangkan di daerah asalnya masing - masing. Mereka sangat aktif bertanya berbagai hal tentang jamur tiram sampai prospek usaha ini dan cara pemasarannya. Saat berada di dalam kumbung jamur, mereka terlihat kagum dan terkesima dengan keluarnya jamur dari mulut baglog bahkan bisa dari semua badan baglog. Segerombol jamur tiram yang putih bersih memenuhi rak - rak di dalam kumbung jamur, membuat semua ingin langsung menyentuh dan memegang bahkan memetiknya. Tak bisa dipungkiri, jamur tiram putih yang merekah memang sangat menggoda siapapun yang melihatnya. Serasa mereka enggan beranjak meninggalkan jamur tiram yang sedang bermekaran dan sudah siap untuk di panen saat ini.
Sesudah mengisi Buku Tamu, mereka langsung mengutarakan maksudnya untuk membeli 2 baglog yang jamurnya sudah mekar bergerombol, nantinya jamur tersebut akan ditaruh di kamar kos mereka. Ibu - ibu langsung tertawa begitu mendengar penjelasan dari Mas Arizka Pratama dan Mas Gunanjar Adi karena jamur cocoknya di tempat yang lembab dan minim cahaya apalagi kalau malam hari, membutuhkan banyak sirkulasi udara yang masuk ke tempat penyimpanan baglog supaya jamur bisa muncul dari baglog dan bila ditaruh di kamar kos, tempatnya relatif kering dan pencahayaannya terang sehingga jamurnya akan sulit keluar dari baglog. Lebih baik ditaruh di kamar mandi saja tapi baglognya jangan sampai tersiram air langsung karena bisa busuk. Setelah dirasa cukup, merekapun pamit sambil memegang baglog jamurnya dengan hati - hati.
Ketika kami sedang berbincang santai sambil menimbang pakan lele, tiba - tiba ada yang mencari keberadaan Kelompok Tani Elok Mekar Sari. Ternyata ada 2 orang pemuda, setelah memperkenalkan diri, mereka adalah mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang kedatangannya bertujuan untuk melihat dan belajar cara berbudidaya jamur tiram karena mereka ingin mengembangkan di daerah asalnya masing - masing. Mereka sangat aktif bertanya berbagai hal tentang jamur tiram sampai prospek usaha ini dan cara pemasarannya. Saat berada di dalam kumbung jamur, mereka terlihat kagum dan terkesima dengan keluarnya jamur dari mulut baglog bahkan bisa dari semua badan baglog. Segerombol jamur tiram yang putih bersih memenuhi rak - rak di dalam kumbung jamur, membuat semua ingin langsung menyentuh dan memegang bahkan memetiknya. Tak bisa dipungkiri, jamur tiram putih yang merekah memang sangat menggoda siapapun yang melihatnya. Serasa mereka enggan beranjak meninggalkan jamur tiram yang sedang bermekaran dan sudah siap untuk di panen saat ini.
Sesudah mengisi Buku Tamu, mereka langsung mengutarakan maksudnya untuk membeli 2 baglog yang jamurnya sudah mekar bergerombol, nantinya jamur tersebut akan ditaruh di kamar kos mereka. Ibu - ibu langsung tertawa begitu mendengar penjelasan dari Mas Arizka Pratama dan Mas Gunanjar Adi karena jamur cocoknya di tempat yang lembab dan minim cahaya apalagi kalau malam hari, membutuhkan banyak sirkulasi udara yang masuk ke tempat penyimpanan baglog supaya jamur bisa muncul dari baglog dan bila ditaruh di kamar kos, tempatnya relatif kering dan pencahayaannya terang sehingga jamurnya akan sulit keluar dari baglog. Lebih baik ditaruh di kamar mandi saja tapi baglognya jangan sampai tersiram air langsung karena bisa busuk. Setelah dirasa cukup, merekapun pamit sambil memegang baglog jamurnya dengan hati - hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar