Acara Rapat Evaluasi Pelaksanaan Lomba Pahlawan Ekonomi 2013 sekaligus pelaksanaan Bazaar di Acara Dirgahayu Dharma Wanita Persatuan Propinsi Jawa Timur di Gedung Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi Jawa Timur, berlangsung sangat terbuka dan semua aktif mengeluarkan pendapat serta uneg - uneg lengkap dengan harapan yang diinginkan agar kedepannya bisa lebih baik. Dalam pertemuan, diskusi ataupun rapat yang diadakan oleh Kelompok Tani Elok Mekar Sari, selalu dianjurkan agar setiap anggota aktif berbicara dan berpendapat agar suasana rapat lebih hidup dan tidak membosankan karena akan banyak masukan - masukan sehingga lebih gampang menarik kesimpulan hasil rapat. Disamping itu, bisa untuk sarana pembelajaran mengeluarkan pendapatnya tanpa rasa takut salah atau sungkan, Jalannya rapat evaluasi ternyata sampai sore dikarenakan banyak masukan, kritik, teguran halus bahkan ungkapan penyesalan karena merasa persiapan yang dilakukan kemarin kurang maksimal.
Tak terasa selesainya rapat sampai sore sekali karena berlangsung seru dan banyak pendapat yang lucu - lucu sehingga sudah 4 jam beradu pendapat tetap serasa baru sebentar. Setelah semua ibu - ibu pulang, kami bertiga yaitu saya, Bu Koko dan Bu Thomas langsung berniat memanen lele di kolam terpal, selain untuk menghilangkan kepenatan dan refreshing juga bisa digoreng untuk lauk makan malam yang lezat karena lele segar yang baru diambil dari kolam kalau langsung digoreng rasanya sangat gurih. Lele ini merupakan sortiran dari lele yang lebih dahulu dipanen sebesar 27 kilogram. Bu Thomas langsung turun ke dasar kolam terpal sambil membawa serok, Bu Koko yang menimbang dan memasukkan ke dalam tas kresek dan tugas saya sebagai tukang bantu - bantu yang harus selalu siaga menghadapi lele yang licin dan berlendir.
Karena hari sudah gelap dan menjelang adzan maghrib maka perburuan dihentikan walaupun lele yang tersisa di kolam masih lumayan banyak. Setelah ditimbang hasil panen kali ini ada 7 kilogram, dan dijual perkresek seberat 1 kilogram dengan harga Rp 17.000,-. Hal ini lebih murah dari harga di pasar. Pembeli yang sudah pesan duluan yang bisa mendapatkan lele segar. Akhirnya kesampaian makan lele goreng yang lezat malam ini.
Tak terasa selesainya rapat sampai sore sekali karena berlangsung seru dan banyak pendapat yang lucu - lucu sehingga sudah 4 jam beradu pendapat tetap serasa baru sebentar. Setelah semua ibu - ibu pulang, kami bertiga yaitu saya, Bu Koko dan Bu Thomas langsung berniat memanen lele di kolam terpal, selain untuk menghilangkan kepenatan dan refreshing juga bisa digoreng untuk lauk makan malam yang lezat karena lele segar yang baru diambil dari kolam kalau langsung digoreng rasanya sangat gurih. Lele ini merupakan sortiran dari lele yang lebih dahulu dipanen sebesar 27 kilogram. Bu Thomas langsung turun ke dasar kolam terpal sambil membawa serok, Bu Koko yang menimbang dan memasukkan ke dalam tas kresek dan tugas saya sebagai tukang bantu - bantu yang harus selalu siaga menghadapi lele yang licin dan berlendir.
Karena hari sudah gelap dan menjelang adzan maghrib maka perburuan dihentikan walaupun lele yang tersisa di kolam masih lumayan banyak. Setelah ditimbang hasil panen kali ini ada 7 kilogram, dan dijual perkresek seberat 1 kilogram dengan harga Rp 17.000,-. Hal ini lebih murah dari harga di pasar. Pembeli yang sudah pesan duluan yang bisa mendapatkan lele segar. Akhirnya kesampaian makan lele goreng yang lezat malam ini.