Hari ini genap 3 bulan umur lele sangkuriang yang kami budidayakan di kolam terpal milik Kelompok Tani Elok Mekar Sari yang berada di lahan belakang Balai RW 08 Kelurahan Semolowaru. Bibit lele tersebut kami beli dari tempat pembenihan lele sangkuriang di daerah Wonoayu, Sidoarjo atas rekomendasi dari Penyuluh Pertanian kami. Lele sangkuriang terkenal tahan dari berbagai penyakit dan termasuk bibit unggul sehingga angka kematiannya sangat rendah. Sebelumnya kami selalu mengisi kolam dengan bibit lele dumbo tapi kali ini kami ingin mencoba bibit lele sangkuriang dengan harapan hasil panennya lebih banyak.
Saat mulai budidaya, kami menyiapkan kolam terpal yang telah diisi air setinggi 60 cm dan diberi probiotik lalu didiamkan minimal seminggu kemudian dimasukkan bibit lele sangkuriang ukuran 7 cm sebanyak 1000 ekor. Pemberian pakan pelet dicampur probiotik kemudian dilumatkan sedangkan banyaknya pakan yang diberikan harus disesuaikan dengan berat badan lele supaya sesuai dengan kebutuhan lele dan pakan tidak tersisa yang bisa menjadi racun dalam air kolam yang berakibat pada kematian lele. Selain pemberian pakan pelet juga diperlukan pakan tambahan yaitu daun pepaya berguna bagi ketahanan tubuh lele agar tidak mudah terkena penyakit, kangkung yang sudah dipotong - potong kasar dan roti sisa dapat dijadikan makanan selingan lele sehingga bisa menghemat pengeluaran untuk pembelian pakan lele buatan pabrik. Waktu pemberian pakan pelet pada pagi dan sore hari sedangkan tenggang waktu antara pagi dan sore, kami berikan makanan selingan. Pengurangan air kolam dilakukan 2 minggu sekali dengan membuka pipa pembuangan dan air dalam kolam segera mengalir keluar, setelah berkurang sepertiga kemudian diisi air baru sebanyak yang sudah keluar. Semua tugas tersebut dikerjakan oleh regu piket Kelompok Tani Elok Mekar Sari.
Atas kesepakatan anggota kelompok maka dilakukan panen hari ini dengan pertimbangan banyak calon pembeli yang sudah pesan dan sering menanyakan kapan lele akan dipanen dan tenaga yang siap memanen sanggupnya sekarang. Tim penanggung jawab lele yaitu Bu Tri dan Bu Roichah segera mengurangi air kolam sampai habis kemudian mereka terjun ke kolam dan menyerok lele lalu dimasukkan tong yang sudah diisi air. Sedangkan tugas Mbak Mila membersihkan lele karena pembeli minta lele sudah bersih dari kotorannya kemudian setelah bersih segera ditimbang dengan berat masing - masing satu kilo lalu dimasukkan tas kresek yang sudah disediakan. Panen kali ini mencapai 30 kg dengan harga jual Rp 17.000,- perkilonya. Setelah catatan nama pembeli dibacakan, maka segera ibu - ibu yang lain membantu mengantar sampai ke rumah pembeli. Ternyata beberapa calon pembeli merasa sedikit kecewa karena tidak kebagian lele sebab mereka sudah melihat dan tahu bahwa pakan lele kami sangat terjaga dan bukan sembarangan sehingga mereka sangat berminat membeli dan berani mengkonsumsi lele kami.
Saat panen lele ini, kami kedatangan koordinator penyuluh yaitu Bu Nani Sri Hestuti, A. Pi. yang sebelumnya menjadi PPL kami dan Bu Ismiati ( PPL Kecamatan Bulak ) beserta suaminya yang menjadi rekanan Dinas Pertanian Kota Surabaya. Kedatangan mereka bertujuan untuk melihat dan mendokumentasikan rumah jamur di tempat kami karena menurut Dinas Pertanian Kota Surabaya, bangunan rumah jamur kami akan direkomendasikan sebagai contoh ketika memberikan bantuan rumah jamur kepada kelompok tani yang akan menerima bantuan tersebut. Kami sangat bangga karena usaha budidaya jamur tiram dan rumah jamur yang kami peroleh dari bantuan Dinas Pertanian Kota Surabaya sampai sekarang masih terawat bagus dan masih menghasilkan jamur tiram yang panen setiap pagi dan sore hari juga hasil monitoring dan evaluasi Dinas Pertanian Kota Surabaya menunjukkan kinerja kami sangat memuaskan. Hal tersebut membuat Kelompok Tani Elok Mekar Sari semakin mendapat kepercayaan dari Dinas Pertanian Kota Surabaya.
Saatnya Panen Tiba dan Lele Siap Dijual
Saat mulai budidaya, kami menyiapkan kolam terpal yang telah diisi air setinggi 60 cm dan diberi probiotik lalu didiamkan minimal seminggu kemudian dimasukkan bibit lele sangkuriang ukuran 7 cm sebanyak 1000 ekor. Pemberian pakan pelet dicampur probiotik kemudian dilumatkan sedangkan banyaknya pakan yang diberikan harus disesuaikan dengan berat badan lele supaya sesuai dengan kebutuhan lele dan pakan tidak tersisa yang bisa menjadi racun dalam air kolam yang berakibat pada kematian lele. Selain pemberian pakan pelet juga diperlukan pakan tambahan yaitu daun pepaya berguna bagi ketahanan tubuh lele agar tidak mudah terkena penyakit, kangkung yang sudah dipotong - potong kasar dan roti sisa dapat dijadikan makanan selingan lele sehingga bisa menghemat pengeluaran untuk pembelian pakan lele buatan pabrik. Waktu pemberian pakan pelet pada pagi dan sore hari sedangkan tenggang waktu antara pagi dan sore, kami berikan makanan selingan. Pengurangan air kolam dilakukan 2 minggu sekali dengan membuka pipa pembuangan dan air dalam kolam segera mengalir keluar, setelah berkurang sepertiga kemudian diisi air baru sebanyak yang sudah keluar. Semua tugas tersebut dikerjakan oleh regu piket Kelompok Tani Elok Mekar Sari.
Atas kesepakatan anggota kelompok maka dilakukan panen hari ini dengan pertimbangan banyak calon pembeli yang sudah pesan dan sering menanyakan kapan lele akan dipanen dan tenaga yang siap memanen sanggupnya sekarang. Tim penanggung jawab lele yaitu Bu Tri dan Bu Roichah segera mengurangi air kolam sampai habis kemudian mereka terjun ke kolam dan menyerok lele lalu dimasukkan tong yang sudah diisi air. Sedangkan tugas Mbak Mila membersihkan lele karena pembeli minta lele sudah bersih dari kotorannya kemudian setelah bersih segera ditimbang dengan berat masing - masing satu kilo lalu dimasukkan tas kresek yang sudah disediakan. Panen kali ini mencapai 30 kg dengan harga jual Rp 17.000,- perkilonya. Setelah catatan nama pembeli dibacakan, maka segera ibu - ibu yang lain membantu mengantar sampai ke rumah pembeli. Ternyata beberapa calon pembeli merasa sedikit kecewa karena tidak kebagian lele sebab mereka sudah melihat dan tahu bahwa pakan lele kami sangat terjaga dan bukan sembarangan sehingga mereka sangat berminat membeli dan berani mengkonsumsi lele kami.
Saat panen lele ini, kami kedatangan koordinator penyuluh yaitu Bu Nani Sri Hestuti, A. Pi. yang sebelumnya menjadi PPL kami dan Bu Ismiati ( PPL Kecamatan Bulak ) beserta suaminya yang menjadi rekanan Dinas Pertanian Kota Surabaya. Kedatangan mereka bertujuan untuk melihat dan mendokumentasikan rumah jamur di tempat kami karena menurut Dinas Pertanian Kota Surabaya, bangunan rumah jamur kami akan direkomendasikan sebagai contoh ketika memberikan bantuan rumah jamur kepada kelompok tani yang akan menerima bantuan tersebut. Kami sangat bangga karena usaha budidaya jamur tiram dan rumah jamur yang kami peroleh dari bantuan Dinas Pertanian Kota Surabaya sampai sekarang masih terawat bagus dan masih menghasilkan jamur tiram yang panen setiap pagi dan sore hari juga hasil monitoring dan evaluasi Dinas Pertanian Kota Surabaya menunjukkan kinerja kami sangat memuaskan. Hal tersebut membuat Kelompok Tani Elok Mekar Sari semakin mendapat kepercayaan dari Dinas Pertanian Kota Surabaya.
Saatnya Panen Tiba dan Lele Siap Dijual
Tidak ada komentar:
Posting Komentar