Mendung dilangit mulai terlihat semakin pekat, rasa kuatir mulai menyelimuti pikiran tatkala ingat bahwa pagi ini ada pertemuan Kelompok Tani Elok Mekar Sari. Bisa dibayangkan apabila hujan benar - benar turun ke bumi, ibu - ibu akan memilih berdiam dirumah, menikmati secangkir teh hangat sambil menonton televisi terasa lebih menyenangkan daripada mengikuti pertemuan kelompok tani, apalagi bila hujan deras tempatnya menjadi becek dan kotor. Ternyata dugaan dan bayangan saya salah besar karena satu - persatu ibu - ibu sudah datang sambil membawa bungkusan kue atau sayur untuk konsumsi pertemuan hari ini. Bila ada acara rapat, diskusi ataupun pertemuan kelompok, konsumsi memang dari swadaya anggota akibatnya konsumsi sering melimpah dan lucunya macamnya bisa sama semua, misal satu bawa gorengan yang lain bawa juga, jenisnya juga sama dan ternyata belinya ditempat yang sama pula bahkan pernah pada pertemuan kelompok, kue satupun tidak ada yang bawa karena semua bawa sayur dan lauk tetapi semua yang tersedia tetap disyukuri dan wajib dihabiskan. Itulah yang membuat hubungan kami semakin erat karena apapun adanya selalu jadi bahan ketawa yang tidak ada habisnya kalau diceritakan. Tak berapa lama, Penyuluh Pertanian kamipun datang walaupun beliau agak kurang enak badan tapi tetap semangat datang dan siap membagikan ilmunya kepada kami, seiring guyuran hujan yang semakin deras akhirnya kami putuskan pertemuannya dipindah ke rumah Bu Rini Ariyanti dengan alasan rumahnya paling dekat dengan Balai RW 08 juga terasnya lapang sehingga muat untuk menampung kami semua. Kami menikmati saja keadaan penghujan begini, yang penting pertemuan kelompok tetap bisa berjalan lancar karena banyak pengumuman yang harus saya sampaikan kepada anggota juga Penyuluh Pertanian Kecamatan Sukolilo.
Acara dibuka oleh Bu Eddy, kemudian diserahkan pada saya yang menjelaskan tentang kegiatan yang sudah diikuti oleh Kelompok Tani Elok Mekar Sari yaitu ikut kegiatan pengembangan ekonomi kreatif yang diselenggarakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Jawa Timur pada tanggal 14 April 2014 di Hotel Utami Sidoarjo. Yang diundang adalah UKM Pengolah dan Pemasar Hasil Perikanan ( P2HP ) se Jawa Timur, Surabaya menunjuk 2 kelompok untuk mengikuti acara tersebut yaitu dari Kelompok Tani Elok Mekar Sari yang diwakili oleh Mbak Ely Amalia dan Kecamatan Rungkut.
Sekilas tentang Poklahsar ( Kelompok Pengolah dan Pemasar Hasil Perikanan ) Kota Surabaya sebagai wadah dan forum komunikasi untuk meningkatkan informasi para pelaku usaha tersebut, yaitu bisa menambah teman dan jaringan usaha. Setiap bulan ada pertemuannya dan kesempatan bagi anggota untuk mengisi bazaar di Pasar Tani Bulog, setiap hari Jumat dan Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Jawa Timur, satu bulan sekali. Ketua Poklahsar Kota Surabaya adalah Bapak Saifuddin dan beliau mengajak anggota Kelompok Tani Elok Mekar Sari ikut setiap ada pertemuan Poklahsar yang tempat pertemuannya setiap bulan selalu bergantian antar anggota jadi sewaktu - waktu kami akan menjadi tuan rumah acara tersebut. Sedangkan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu mengikuti Seminar Entrepreneurship dengan pembicara Bapak Among Kurnia Ebo yang mengusung materi Pentingnya Ilmu Kewirausahaan, Agar Kita Tidak Mengalami Kegagalan. Acaranya berlangsung pada tanggal 17 April 2014 di Hotel Plaza Surabaya, kami bertiga yaitu saya, Bu Siti Tri Muljani dan Bu Sonya Meri Lilo mewakili Kelompok Tani Elok Mekar Sari dikirim oleh Kecamatan Sukolilo bersama 3 UKM lainnya.
Kemudian dilanjutkan pemberian materi oleh Penyuluh Pertanian Kecamatan Sukolilo yaitu Mas Andri Ruswahono, A. MD yang membawakan judul materi tentang Hama Tikus. Sebagai pendahuluan dijelaskan bahwa Tikus dianggap musuh masyarakat karena penyebab penyakit, kotor dan perusak. Tikus bisa ditemukan dimana - mana dan perkembangannya sangat pesat sekali. Cara mengusir dan membasmi tikus secara alami yaitu :
1.Jangkrik, suaranya yang nyaring tidak disukai tikus.
2.Memelihara kucing yang bisa memangsa tikus.
3.Bau buah mengkudu yang sudah tua dan menyengat tidak disukai tikus
4.Potongan kulit durian yang ada durinya dan bau menyengat membuat tikus pergi dari rumah.
5.Kapur barus ( Kamper ) yang sudah dihaluskan, ditaruh ditempat - tempat yang sering dilalui tikus niscaya tikus akan pergi.
Alasan dipilih cara yang alami karena selain biayanya relatif murah juga resiko yang ditimbulkan sedikit dibanding cara lama yang pada awalnya efektif namun bisa membahayakan kita. Misalnya racun tikus yang ditaruh sembarangan bisa membunuh binatang peliharaan bahkan manusia juga bisa terbunuh.
Acara dibuka oleh Bu Eddy, kemudian diserahkan pada saya yang menjelaskan tentang kegiatan yang sudah diikuti oleh Kelompok Tani Elok Mekar Sari yaitu ikut kegiatan pengembangan ekonomi kreatif yang diselenggarakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Jawa Timur pada tanggal 14 April 2014 di Hotel Utami Sidoarjo. Yang diundang adalah UKM Pengolah dan Pemasar Hasil Perikanan ( P2HP ) se Jawa Timur, Surabaya menunjuk 2 kelompok untuk mengikuti acara tersebut yaitu dari Kelompok Tani Elok Mekar Sari yang diwakili oleh Mbak Ely Amalia dan Kecamatan Rungkut.
Sekilas tentang Poklahsar ( Kelompok Pengolah dan Pemasar Hasil Perikanan ) Kota Surabaya sebagai wadah dan forum komunikasi untuk meningkatkan informasi para pelaku usaha tersebut, yaitu bisa menambah teman dan jaringan usaha. Setiap bulan ada pertemuannya dan kesempatan bagi anggota untuk mengisi bazaar di Pasar Tani Bulog, setiap hari Jumat dan Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Jawa Timur, satu bulan sekali. Ketua Poklahsar Kota Surabaya adalah Bapak Saifuddin dan beliau mengajak anggota Kelompok Tani Elok Mekar Sari ikut setiap ada pertemuan Poklahsar yang tempat pertemuannya setiap bulan selalu bergantian antar anggota jadi sewaktu - waktu kami akan menjadi tuan rumah acara tersebut. Sedangkan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu mengikuti Seminar Entrepreneurship dengan pembicara Bapak Among Kurnia Ebo yang mengusung materi Pentingnya Ilmu Kewirausahaan, Agar Kita Tidak Mengalami Kegagalan. Acaranya berlangsung pada tanggal 17 April 2014 di Hotel Plaza Surabaya, kami bertiga yaitu saya, Bu Siti Tri Muljani dan Bu Sonya Meri Lilo mewakili Kelompok Tani Elok Mekar Sari dikirim oleh Kecamatan Sukolilo bersama 3 UKM lainnya.
Kemudian dilanjutkan pemberian materi oleh Penyuluh Pertanian Kecamatan Sukolilo yaitu Mas Andri Ruswahono, A. MD yang membawakan judul materi tentang Hama Tikus. Sebagai pendahuluan dijelaskan bahwa Tikus dianggap musuh masyarakat karena penyebab penyakit, kotor dan perusak. Tikus bisa ditemukan dimana - mana dan perkembangannya sangat pesat sekali. Cara mengusir dan membasmi tikus secara alami yaitu :
1.Jangkrik, suaranya yang nyaring tidak disukai tikus.
2.Memelihara kucing yang bisa memangsa tikus.
3.Bau buah mengkudu yang sudah tua dan menyengat tidak disukai tikus
4.Potongan kulit durian yang ada durinya dan bau menyengat membuat tikus pergi dari rumah.
5.Kapur barus ( Kamper ) yang sudah dihaluskan, ditaruh ditempat - tempat yang sering dilalui tikus niscaya tikus akan pergi.
Alasan dipilih cara yang alami karena selain biayanya relatif murah juga resiko yang ditimbulkan sedikit dibanding cara lama yang pada awalnya efektif namun bisa membahayakan kita. Misalnya racun tikus yang ditaruh sembarangan bisa membunuh binatang peliharaan bahkan manusia juga bisa terbunuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar