Hari Kartini, saya membayangkan ada karnaval yang diikuti oleh gadis-gadis yang berparas ayu memakai kebaya dan bersanggul, yang selalu dirayakan hampir disemua sekolah-sekolah. Pokoknya dalam setahun, hari ini termasuk salah satu hari yang paling istimewa, dimana-mana suasananya sangat meriah dan semarak, banyak kita jumpai kaum perempuan berbusana ala kartini. Misalnya di perkantoran, bank-bank, pengisian bahan bakar ( SPBU ) dan lain-lain. Tapi yang terpenting, bagaimanapun cara kita memperingati hari lahirnya Ibu Kartini kita tidak boleh melupakan semangat dan cita-citanya untuk memperjuangkan emansipasi wanita. Sehingga kita, kaum perempuan bisa mempunyai cita-cita yang setinggi langit dan menggapai prestasi cemerlang di berbagai bidang.
Di kelompok tani elok mekar sari, semua anggota dan pengurusnya adalah ibu-ibu. Kami diharuskan bisa bertanggung jawab dengan tugas-tugas yang ada di lapangan yang tentu tidak bisa dibilang ringan, misalnya kami diwajibkan mengerjakan tugas piket harian secara bergantian sekaligus mengisi laporan kerjanya. Adapun tugas piketnya adalah memberi makan lele dalam kolam terpal, mengurus kumbung jamur dan menyiram tanaman urban faming di pot-pot dan di lahan belakang balai RW 08 Kelurahan Semolowaru. Saya sebagai ketua kelompok tani, sangat beruntung mempunyai anggota yang sangat bersemangat bekerja dan selalu mempunyai keinginan untuk maju. Tidak ada kata menyerah dalam kamus kami, yang terpenting berani mencoba dulu. Pekerjaan yang biasa dilakukan laki-laki, bisa kami lakukan bersama. Bila ada genting yang pecah di kumbung jamur, kami dengan cekatan bisa mengganti, mencangkul tanah, mengangkat tanah dan pupuk dalam sak atau karung sudah biasa, saat memindahkan 3000 baglog jamur dari halaman depan ke halaman belakang balai RW 08 kami selesaikan dengan lancar jaya, karena memang sudah terlatih angkat-angkat. Ini membuat yang melihat sampai terheran-heran, Bapak Fikser ( Camat Sukolilo ) sampai meminta ibu-ibu jangan mengerjakan sendiri, biar menyuruh orang saja, nanti biayanya akan dibantu oleh pak camat. Selain itu anggota kelompok tani elok mekar sari, hampir semua bisa menghasilkan produk makanan dan minuman unggulan yang diperoleh dari belajar sendiri dan ikut pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh Dinas Pertanian Kota dan Propinsi. Saya sendiri sebagai ketua poktan terkenal sangat garang di lapangan dan kata anggota poktan, pemikiran saya terlalu kedepan sehingga kadang-kadang berat untuk mengikutinya. Saya selalu berusaha keras menjadikan kelompok tani elok mekar sari mempunyai nama yang sangat diperhitungkan, saya menyadari hal tersebut akan terwujud bila kami selalu menjaga kekompakan, terus bersemangat dan saling menguatkan satu sama yang lain.
Setiap bulan di kelompok tani ada pertemuan kelompok dengan dibimbing oleh tenaga Penyuluh Pertanian Lapangan ( PPL ) dari Dinas Pertanian Kota Surabaya, materi yang dibawakan sangat situasional dan up to date sehingga sangat pas dengan kenyataan sehari-hari. Karena materi yang disampaikan oleh PPL sangat kami rasakan manfaatnya, maka saya merasa sangat kehilangan dan sedih ketika menghadapi kenyataan bahwa sejak bulan Januari 2013 Kecamatan Sukolilo, tidak mempunyai tenaga PPL. Saya tidak mau menyerah dan pasrah pada kenyataan dan hanya terus berharap menunggu yang tiada kepastian, akhirnya saya mencoba meminta bantuan Bapak dan Ibu PPL yang saya tahu keikhlasan dan ketulusannya dalam menjalankan tugas yaitu Bu Nani Sri Hestuti dan Bapak Nana Suryatna, beliau selalu ada saat kami membutuhkan bantuan dan dukungannya. Saya memohon dengan sangat, beliau bersedia mengisi di setiap pertemuan poktan elok mekar sari. Saya tidak rela kalau harus meliburkan pertemuan poktan sambil menunggu adanya PPL di Kecamatan Sukolilo, bagaimanapun caranya saya bertekad tetap ada pertemuan dengan dibimbing oleh PPL dari Dinas Pertanian Kota Surabaya. Syukurlah, sampai sekarang setiap ada pertemuan kami selalu didampingi oleh penyuluh pertanian lapangan. Perjuangan Ibu Kartini sangat menginspirasi saya untuk bekerja keras dan bertekad kuat dalam mewujudkan cita-cita. Selamat Hari Kartini, untuk anggota kelompok tani elok mekar sari dan bagi semua wanita dimanapun berada. Majulah terus perempuan Indonesia !!
Di kelompok tani elok mekar sari, semua anggota dan pengurusnya adalah ibu-ibu. Kami diharuskan bisa bertanggung jawab dengan tugas-tugas yang ada di lapangan yang tentu tidak bisa dibilang ringan, misalnya kami diwajibkan mengerjakan tugas piket harian secara bergantian sekaligus mengisi laporan kerjanya. Adapun tugas piketnya adalah memberi makan lele dalam kolam terpal, mengurus kumbung jamur dan menyiram tanaman urban faming di pot-pot dan di lahan belakang balai RW 08 Kelurahan Semolowaru. Saya sebagai ketua kelompok tani, sangat beruntung mempunyai anggota yang sangat bersemangat bekerja dan selalu mempunyai keinginan untuk maju. Tidak ada kata menyerah dalam kamus kami, yang terpenting berani mencoba dulu. Pekerjaan yang biasa dilakukan laki-laki, bisa kami lakukan bersama. Bila ada genting yang pecah di kumbung jamur, kami dengan cekatan bisa mengganti, mencangkul tanah, mengangkat tanah dan pupuk dalam sak atau karung sudah biasa, saat memindahkan 3000 baglog jamur dari halaman depan ke halaman belakang balai RW 08 kami selesaikan dengan lancar jaya, karena memang sudah terlatih angkat-angkat. Ini membuat yang melihat sampai terheran-heran, Bapak Fikser ( Camat Sukolilo ) sampai meminta ibu-ibu jangan mengerjakan sendiri, biar menyuruh orang saja, nanti biayanya akan dibantu oleh pak camat. Selain itu anggota kelompok tani elok mekar sari, hampir semua bisa menghasilkan produk makanan dan minuman unggulan yang diperoleh dari belajar sendiri dan ikut pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh Dinas Pertanian Kota dan Propinsi. Saya sendiri sebagai ketua poktan terkenal sangat garang di lapangan dan kata anggota poktan, pemikiran saya terlalu kedepan sehingga kadang-kadang berat untuk mengikutinya. Saya selalu berusaha keras menjadikan kelompok tani elok mekar sari mempunyai nama yang sangat diperhitungkan, saya menyadari hal tersebut akan terwujud bila kami selalu menjaga kekompakan, terus bersemangat dan saling menguatkan satu sama yang lain.
Setiap bulan di kelompok tani ada pertemuan kelompok dengan dibimbing oleh tenaga Penyuluh Pertanian Lapangan ( PPL ) dari Dinas Pertanian Kota Surabaya, materi yang dibawakan sangat situasional dan up to date sehingga sangat pas dengan kenyataan sehari-hari. Karena materi yang disampaikan oleh PPL sangat kami rasakan manfaatnya, maka saya merasa sangat kehilangan dan sedih ketika menghadapi kenyataan bahwa sejak bulan Januari 2013 Kecamatan Sukolilo, tidak mempunyai tenaga PPL. Saya tidak mau menyerah dan pasrah pada kenyataan dan hanya terus berharap menunggu yang tiada kepastian, akhirnya saya mencoba meminta bantuan Bapak dan Ibu PPL yang saya tahu keikhlasan dan ketulusannya dalam menjalankan tugas yaitu Bu Nani Sri Hestuti dan Bapak Nana Suryatna, beliau selalu ada saat kami membutuhkan bantuan dan dukungannya. Saya memohon dengan sangat, beliau bersedia mengisi di setiap pertemuan poktan elok mekar sari. Saya tidak rela kalau harus meliburkan pertemuan poktan sambil menunggu adanya PPL di Kecamatan Sukolilo, bagaimanapun caranya saya bertekad tetap ada pertemuan dengan dibimbing oleh PPL dari Dinas Pertanian Kota Surabaya. Syukurlah, sampai sekarang setiap ada pertemuan kami selalu didampingi oleh penyuluh pertanian lapangan. Perjuangan Ibu Kartini sangat menginspirasi saya untuk bekerja keras dan bertekad kuat dalam mewujudkan cita-cita. Selamat Hari Kartini, untuk anggota kelompok tani elok mekar sari dan bagi semua wanita dimanapun berada. Majulah terus perempuan Indonesia !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar