laman

Minggu, 24 Maret 2013

Pertemuan poktan elok mekar sari bulan maret 2013

  Tanggal 19 Maret 2013 Pertemuan Poktan Elok Mekar Sari diadakan di Balai RW 08 Kelurahan Semolowaru, pertemuan ini mundur seminggu dari jadwal rutin pertemuan poktan. Berdasarkan kesepakatan anggota poktan, pertemuan yang biasa digelar setiap hari selasa minggu kedua diundur menjadi hari selasa minggu ketiga dikarenakan pada hari selasa minggu kedua ada tanggal merah yaitu Hari Raya Nyepi. Pertemuan poktan kali ini diisi oleh Bapak Nana Suryatna dari Dinas Pertanian Kota Surabaya, dengan materi Budidaya Lele Dalam Kolam Terpal ( materi disesuaikan dengan poktan elok mekar sari yang baru saja memulai usaha  budidaya lele dalam kolam terpal ). Anggota poktan yang hadir ada 15 orang. Selain menjelaskan secara teori, Pak Nana juga langsung menunjukkan pemasangan kolam terpal yang benar. Misalnya cara pemasangan pipa paralon di dalam kolam terpal milik kelompok tani elok mekar sari yaitu terpal bagian dasar kolam dilobangi sekitar 2 cm sampai 2.5 cm lalu dipasang pipa dengan tinggi sekitar satu meter supaya bila hujan terus menerus kolamnya tidak kebanjiran dan ketinggian air kolam tetap terjaga juga mempermudah saat kita harus mengurangi air kolam ataupun saat akan membersihkan kolam terpal karena air kolam akan langsung turun kebawah terpal saat sambungan pipa atas dilepaskan dari pipa dibawahnya. Kolam terpal milik kelompok tani elok mekar sari mempunyai ukuran 3x6 meter, letaknya bersebelahan dengan kumbung jamur.            Kebetulan kami baru saja mendapat bantuan dari Dinas Pertanian Kota Surabaya, benih lele dumbo sebanyak 500 ekor dengan ukuran panjangnya 9 cm. Bantuan tersebut diberikan sehubungan dengan keikutsertaan kelompok tani elok mekar sari dalam lomba pelaksana terbaik gotong royong tahun 2013 tingkat propinsi jawa timur. Benih lele masih kami taruh dalam tong besar, nanti setelah kolam dibersihkan  baru benih lele akan kami masukkan. Memang dengan ukuran kolam terpal kami, seharusnya bisa diisi benih lele sampai 3000 ekor, tetapi untuk pemula dan untuk belajar dirasa Pak Nana cukup dulu. Menurut Pak Nana, langkah-langkah sebelum benih lele dimasukkan ke dalam kolam terpal adalah terpalnya dibersihkan atau dicuci dulu, kemudian dikeringkan lalu diisi air setinggi 30 cm dan ditaburi kapur 5 kg dibiarkan sehari semalam dengan tujuan untuk menetralkan PH dan memberantas penyakit. Tetapi apabila langkah tersebut dirasa memberatkan, cukup terpal dicuci sampai bersih. Penebaran benih lele sebaiknya dilakukan pagi atau sore hari karena bila udara dingin, air didalam kolam banyak mengandung oksigen. Sebelum ditebarkan ke kolam, benih diaklimatisasi dulu dengan cara memasukkan air kolam sedikit demi sedikit ke dalam wadah pengangkut benih. Benih yang sudah teraklimatisasi ( bisa menyesuaikan dengan lingkungannya / beradaptasi ) akan dengan sendirinya keluar dari kantong ( wadah ) angkut benih menuju kolam. Penambahan air dilakukan hingga menjadi 80 cm. Untuk pemberian pakan sebaiknya pada pagi hari jumlahnya sedikit sedangkan pada sore atau malam hari lebih banyak, karena pada sore atau malam hari lele lebih aktif makan. Lele dumbo bila sudah berumur 3 sampai 3.5 bulan pemeliharaan berarti sudah layak panen. Untuk pencegahan penyakit secara alami yaitu dengan pemberian makan daun pepaya yang diiris-iris seminggu sekali.
  Pertemuan kelompok tani elok mekar sari kemarin terasa istimewa karena kehadiran Bu Nani Sri Hestuti ( PPL kami yang pertama yang sangat kami cintai dan selalu kami rindukan kehadirannya di tengah-tengah kami ) dengan membawa empal jamur hasil olahan dari kelompok tani di daerah Wiyung. Rasanya enak, kenyal dan tentu saja benilai gizi tinggi.
Setelah pemberian materi dan praktek tentang Budidaya Lele Dalam Terpal selesai, dilanjutkan dengan makan siang bersama dengan menu utama lele goreng dan gulai kepala lele ( sisa dari pembuatan abon lele, pizza lele, lemper lele, nugget lele ) dibuat oleh Bu Eko Supra yang merupakan salah satu koki andalan kelompok tani elok mekar sari, paling jago dan berani untuk berinovasi dengan segala macam bahan makanan. Ada hasil urban farming pertanian milik kami yang bibitnya juga bantuan dari Dinas Pertanian Kota Surabaya tahun 2012, ada sayur sawi dan bayam rebus, tumis kangkung dan yang paling lezaat yaitu terong goreng  ( tanaman terongnya, kami tanam dalam pot-pot plastik besar ) ditambah sambal terasi pedas satu cobek besar. Makan bersama-sama ternyata  terasa lebih  nikmat, apalagi dalam suasana keakraban dan persaudaraan.
  Yang paling penting, saya dapat bocoran informasi dari Dinas Pertanian Kota Surabaya bahwa di kelurahan Semolowaru yang mendapat bantuan Urban Farming 2013 adalah kelompok tani saya. Terima kasih semuanya, untuk dukungan, semangat dan kepercayaan yang telah diberikan penuh kepada saya. 






          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar